Rabu, 8 Oktober 2025

Liga Champions

Tekanan untuk Benzema

Striker Real Madrid, Karim Benzema mulai gerah dengan kritikan yang terus menerpa.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Rachmat Hidayat
GERARD JULIEN / AFP
Penyerang Real Madrid, Karim Benzema. 

TRIBUNNEWS.COM - Striker Real Madrid, Karim Benzema mulai gerah dengan kritikan yang terus menerpa. Statistik memang menyudutkan penyerang asal Prancis ini dimana ia hanya mampu mencetak dua gol dari 18 laga terakhir untuk Los Blancos.

Gol Benzema ke gawang Cordoba saat Madrid menang 2-0 pada pekan pertama La Liga Agustus lalu, sempat memberi harapan bakal membuka keran gol sang bomber.

Sebelumnya, terakhir kali Benzema mempersembahkan gol untuk Madrid adalah pada April lalu saat mengalahkan Bayern Muenhen 1-0.

Namun, harapan agar Benzema menjelma jadi mesin gol, ternyata belum juga menjadi kenyataan. Bahkan, pada laga derby Madrid saat El Real ditekuk 1-2 oleh Atletico akhir pekan lalu, Benzema diolok-olok oleh para pendukung Madrid.

Ia menjadi sasaran cemoohan usai gagal menaklukkan kiper Miguel Angel Moya dalam situasi satu lawan satu

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti pun terlihat mulai gereget. Ia menarik Benzema di menit 63, dan menurunkan striker pinjaman dari Man United, Javier "Chicharito" Hernandez. Meski langkah itu tetap tak mengubah situasi.

Laga melawan Basel ini menjadi kesempatan bagi Benzema untuk mengakhiri kemandulannya. Ia punya cukup modal untuk melakukan hal tersebut. Pasalnya, pada  musim lalu Benzema cukup bersinar di Liga Champions setelah melesakkan lima gol dari sebelas laga.

 Toh, jumlah golnya masih jauh dari Cristiano Ronaldo yang mencetak 17 gol dari 11 laga di Liga Champions, dan Gareth Bale, enam gol dari 12 laga.

Jika Benzema kembali gagal mendulang gol, dan lagi-lagi harus diganti oleh Chicharito --apalagi jika penyerang Meksiko yang dikenal sebagai supersub ini mencetak gol--, maka jelas hal itu akan menjadi sinyal gawat untuk sang bomber.

Namun, bukan hanya Benzema seorang yang performanya melorot. Secara keseluruhan, grafis Los Blancos memang mengundang keprihatinan.

Dari tujuh penampilan terakhir di berbagai kompetisi, skuat Ancelotti ini kalah empat kali, menang dua kali, dan sekali seri.

Kepergian Xabi Alonso dan Angel Di Maria jelang bergulirnya musim dinlai telah mengganggu keseimbangan tim yang memenangi trofi antarklub benua Eropa kesepuluh mereka musim lalu itu.

Dua pemain anyar, Toni Kroos dan James Rodriguez belum memperlihatkan kontribusi layaknya dua pemain yang mencuri perhatian selama berlangsungnya Piala Dunia 2014 di Brasil.

Kendati demikian, Ancelotti terlihat yakin dirinya dapat mencari solusi cepat dan tepat. Pelatih asal Italia ini berencana untuk mengeluarkan pengetahuan taktik yang dipelajarinya selama karier kepelatihannya di Italia, Inggris dan Prancis untuk mengatasi masalah Los Blancos saat ini.

Ancelotti merupakan satu dari enam orang saja yang pernah memenangi Liga Champions sebagai pemain dan pelatih, serta pelatih kedua setelah legenda Liverpool Bob Paisley yang memenanginya sebagai pelatih sebanyak tiga kali.

"Saya memiliki banyak peluang dalam hal ini," kata Ancelotti dalam sesi jumpa pers saat ditanya tentang kesulitan di lini tengah Madrid setelah kekalahan kedua beruntun di La Liga.

"Saya mencari keseimbangan dengan pemain-pemain berkualitas, itu yang membuatnya berbeda," ujarnya menambahkan. "Ada kalanya dalam sepak bola sesuatu tidak berjalan sesuai rencana dan kita harus bereaksi cepat sebab laga lain menunggu."

Usai kalah dari Atletico, Minggu dini hari, Ancelotti langsung menggelar latihan esok harinya. Para pemain yang tak jadi starter di Derby Madrid digenjot selama hampir 1,5 jam.

Sedang Dani Carvajal, dan Pepe yang dikabarkan sedikit cedera, berlatih terpisah. Tampak ikut berlatih pula ketiga kiper Madrid, Casillas, Keylor Navas, dan Pacheco di bawah pelatih khusus Kiper, Villiam Vecchi.

Kiper anyar Keylor Navas sepertinya bakal mendapat kesempatan menjalani debut di Liga Champions. Merotasi kiper untuk ajang Liga Champions memang menjadi kebiasaan Ancelotti sejak musim musim lalu.

Namun, bukan hanya Madrid yang menyambut laga ini dengan kekalahan. Tim tamu, Basel yang nota bene juara Swiss, juga baru saja menderita kekalahan di laga domestik setelah ditundukkan Grasshoppers 3-1 Sabtu lalu.

Pelatih anyar Basel, Paulo Sousa pun tak terlalu berharap banyak. "Waktu yang akan menjawab bagaimana hasil kita melawan Madrid. Satu hal, kita  berpijak pada realitas. Kita realistis bahwa kita melawan juara sepuluh kali Liga Champions," ujar Sousa.  

"Karena itu saya minta para pemain bermain lepas, tanpa beban. Kita tak boleh takut kalah, karena Madrid yang lebih diunggulkan. Semoga mentalitas seperti itu bisa memberi perbedaan," katanya.

Pekan Ke-1
Penyisihan grup B
Liga Champions
Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Rabu (17/9)
Wasit: D Skomina

Prakiraan Formasi
Real Madrid: 4-2-3-1
Navas; Ramos, Varane, Pepe, Marcelo; Modric, Kroos; Isco, Rodriguez, Bale; Benzema
Cadangan:  K. Navas, Nacho, Illarramendi, Marcelo, R Varane, Isco, J Hernandez
Pelatih: Carlo Ancelotti

Basel: 4-5-1
Vaclik; Safari, Samuel, Schar, Suchy; Xhaka, Frei, Calla, El Nenny, Kakitani; Streller
Cadangan: M. Diaz, M. Streller, D. González, Y. Kakitani, M. Suchý, G. Vailati, N. Aliji
Pelatih: Paulo Sousa

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved