soccer star
Kisah Karier Dian Agus Hingga Terpilih Sebagai Kiper Timnas
DAP menceritakan kalau dia harus bersepeda naik turun bukit sepanjang 4 kilometer di kampung halamannya di Ponorogo
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Keberhasilan kiper anyar Sriwijaya FC, Dian Agus Prasetyo (DAP) hingga kerap dipanggil dalam skuad timnas senior indonesia tidak semudah yang dibayangkan. Pemain asal Ponorogo ini harus berjuang ketika meniti karir sebagai pesebakbola sejak kelas 2 atau sekarang ini kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP).
DAP menceritakan kalau dia harus bersepeda naik turun bukit sepanjang 4 kilometer di kampung halamannya di Ponorogo, Jawa Timur, hanya untuk berlatih di sebuah sekolah sepakbola (SSB) lokal. Semuanya dilakukan atas dasar hobinya yang suka bermain sepakbola.
"Itu saya lakukan bertahun-tahun demi impian saya menjadi pesepakbola profesional," katanya pada Sripo belum lama ini.
Sejak meniti karir pemain kelahiran 3 Agustus 1985 itu sudah memilih berposisi sebagai kiper. Pilihannya itu tentu saja ditunjang dengan postur tubuh yang tinggi dan kemampuan membaca arah bola yang baik. Usai dari SSB lokal di Ponorogo, DAP coba masuk ke klub junior Persatuan Sepak Bola Ponorogo (Persepon). Di sini karirnya terbilang bagus sehingga bisa promosi ke skuad Persepon senior yang berlaga di Divisi II Regional.
Baru pada 2005, DAP mendapatkan kesempatan emas untuk berlaga di kompetisi Divisi Utama, setelah dilirik oleh salah satu klub elit Jawa Timur, Petrokimia Gresik. Satu musim bersama Petrokimia, karirnya semakin menanjak dan kembali diajak bergabung oleh Persijap Jepara untuk berlaga di wilayah Barat Liga Indonesia (2006). Waktu itu panggilan DAP untuk pertama kalinya dipanggil bergabung dalam skuad Timnas U-23.
"Waktu itu jalan saya dimudahkan. Semuanya berkat kerja keras dan disiliplin," ungkapnya.
Memasuki musim 2007, DAP kembali berpetualang ke klub Pelita Jaya. Bersama klub yang kini berubah nama jadi Pelita Bandung Raya itu, dia bertahan cukup lama hingga musim 2010. Pilihanya itu mujarab karena selama membela Pelita Jaya, DAP kembali dipanggil masuk skuad timnas, tapi bedanya kali ini adalah skuad senior yang dipersiapkan untuk kualifikasi Piala Asia AFC 2007.
Namun karir DAP pun ternyata tidak semulus itu. Musibah besar justru dialaminya saat berseragam klub idolanya sejak kecil, Arema Indonesia pada musim 2011. Pada debutnya di pertandingan resmi pada laga perdana Indonesia Super League 2011/2012 saat menjamu Persela Lamongan, 6 Desember 2011, DAP tersungkur dan tidak bisa bangun lagi setelah bertabrakan dengan pemain depan Persela ketika laga baru berjalan 11 menit.
Usai diperiksa tim medis dan dinyatakan bahwa tulang kering kaki kanannya patah dan harus dilarikan ke RSSA Malang untuk menjalani perawatan. Laga itu sekaligus menjadi laga terakhirnya bersama Skuad Arema Indonesia, karena sang pemain harus absen selama lebih dari satu musim.
"Selama cedera saya berlatih dengan klub lokal Ponorogo, sambil menanti datangnya musim selanjutnya bergulir. Mulai dari terapi di kolam renang dan gym wajib dijalani. Itu yang utama dan ada pula dengan perlakuan khusus oleh dokter," katanya.
Setelah pulih, DAP pun jarang lagi terdengar kabar performanya, sampai ia kemudian tampil bagus dan konsisten bersama Barito Putera di kompetisi ISL 2013. Performanya di Barito itulah yang membuatnya kembali dipanggil ke tim nasional, seperti ketika ia kerap mondar-mandir ke sana sejak 2006, walaupun sebagai kiper cadangan.
Meski selama di Barito posisi kiper kerap bergantian dengan Aditya Harlan, tapi klub besar Mitra Kukar tetap melirik DAP hingga sang pemain berganti kostum di musim 2014. Bersama klub asal Kalimantan Timur itu, DAP selalu tampil reguler jika fisiknya dalam kondisi fit. Bahkan berkat aksinya dalam satu musim terakhir itu juga, Head Coach Alfred Riedl kembali memanggilnya untuk masuk skuad Timnas senior akhir November lalu.
Memasuki musim 205, DAP berharap bisa dapat mempertahankan posisi inti bersama SFC. Dia siap bila dipercaya untuk menjadi skuat inti dibawah asuhan pelatih Benny Dollo.
"Saya siap kalau memang dipercaya menjadi pemain inti. Ini menjadi motivasi saya untuk berikan yang terbaik buat SFC," ujarnya.
DAP sendiri sudah tahu betul jika SFC selalu menargetkan bisa menjuarai ISL disetiap tahunnya. Sebab itu, dia berjanji semaksimal mungkin untuk mewujudkan harapan tersebut.
"Pastinya secara pribadi saya ingin memberikan yang terbaik, untuk mewujudkan target tersebut," tegasnya. (das)