Widodo Ingin Pemain Gresik United Main Total di Laga Terakhir
Widodo pun meminta anak asuhnya tetap menunjukan performa terbaiknya, karena dia tidak ingin kembali kalah di laga pamungkas
Penulis:
Sigit Nugroho
Editor:
Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Gresik United, Widodo C Putra meminta anak asuhnya untuk tampil total di laga terakhir babak penyisihan grup A, Piala Jenderal Sudirman melawan Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (1/12/2015).
"Ini memang laga yang tidak berpengaruh apa-apa, karena Gresik dipastikan gagal lolos ke babak berikutnya. Tetapi saya akan tetap memasang pemain terbaik, karena kami menargetkan tim bisa dapat hasil maksimal. Kami ingin dapat hasil yang manis di pertandingan terakhir ini," kata Widodo kepada Harian Super Ball.
Widodo pun meminta anak asuhnya tetap menunjukan performa terbaiknya, karena dia tidak ingin kembali kalah di laga pamungkas.
"Kami memang akan main dengan nothing to lose, tetapi bukan berarti main dengan setengah hati. Justru harus bisa lebih baik untuk menunjukan kualitas sesungguhnya. Dengan main lepas dan tidak ada beban, saya yakin pemain bisa memberikan penampilan terbaiknya," ujar Widodo.
Di laga yang tidak akan berpengaruh pada posisi di klasemen, Widodo menginstruksikan kepada anak asuhnya untuk main menyerang sejak menit awal.
"Hanya dengan tampil menyerang sajalah, kami bisa dapat kemenangan. Tetapi saya tetap meminta pemain tetap waspada terhadap kolektivitas Persija yang tidak bisa diremehkan. Seluruh pemain Persija akan kami perhatikan agar tidak bisa dengan mudah masuk ke daerah pertahanan Gresik," ucap Widodo.
Namun Widodo enggan membeberkan skema dan taktik yang bakal digunakan pada pertandingan nanti.
"Yang ada di pikiran saya adalah bagaimana caranya agar bisa dapat tiga poin. Saya sudah berusaha memperbaiki kinerja tim. Mudah-mudahan pemain bisa benar-benar tampil sesuai harapan. Ini saatnya bagi kami untuk menunjukan permainan terbaik," tutur Widodo.
Soal buruknya hasil Laskar Wong Kito, julukan Gresik di tiga laga sebelumnya, Widodo mengakui, disebabkan persiapan yang minim dan mepet.
"Memang persiapan kami tergolong mepet. Awalnya turnamen digelar pada 14 November tetapi ternyata dimulai 10 November. Tetapi tidak masalah, karena dengan turnamen ini kami bisa mengetahui gambaran kekuatan tim. Ini bisa dimanfaatkan untuk persiapan di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim depan," terang Widodo.
Widodo berharap LSI bisa segera digelar, sehingga pihaknya tidak perlu melakukan bongkar pasang secara besar-besaran.
"Kami sudah mengetahui gambaran kerangka tim. Jika setelah turnamen selesai dan dilanjutkan dengan LSI, maka tidak sulit membentuk kerangka tim. Kami tinggal menambal apa saja yang dianggap masih kurang. Maka, harapan terbesarnya adalah LSI bisa digelar secepatnya," jelas Widodo.