Selasa, 2 September 2025

Liga Inggris

Ranieri Mulai Khawatir Terdegradasi

Ini menjadi kekalahan ketujuh dari 14 laga musim ini, yang membuat posisi sang juara bertahan kian terpuruk ke peringkat 15 dengan poin 13.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Husein Sanusi
zimbio.com
Claudio Ranieri 

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri mengaku mulai khawatir timnya masuk zona degradasi menyusul kekalahan 1-2 dari tim papan bawah, Sunderland di Stadion of Light Sunderland, Sabtu (3/12).

Ini menjadi kekalahan ketujuh dari 14 laga musim ini, yang membuat posisi sang juara bertahan kian terpuruk ke peringkat 15 dengan poin 13.

Mereka hanya terpaut dua poin dari penghuni degradasi, Sunderland di posisi ke-18 yang, dan Hull Cit di posisi 19, yang masing-masing mengemas sebelas poin.

Kekalahan dari Sunderland ini memang jadi pukulan telak, mengingat posisi Sunderland sebelumnya berada di posisi juru kunci."Saya harus akui, saat ini semakin banyak tim yang bertarung untuk menghindari zona degradasi, dan kami satu di antaranya," kata Ranieri di Mirror.

"Hal itu seharusnya bisa dihindari andai kami menang berturut-turut di dua laga terakhir ini. Tapi itu tak menjadi kenyataan, dan sekarang saya mulai merasa khawatir," kata Ranieri seraya mengingatkan partai selanjutnya adalah menjamu Manchester City.

Jika terdegradasi, The Foxes akan tercatat dalam sejarah sebagai juara bertahan kedua yang langsung turun kasta dalam sejarah sepak bola Inggris

Yang pertama adalah Manchester City saat terdegradasi ke divisi dua pada musim 1938 setelah juara musim sebelumnya.

Saat ini, Leicester juga sudah menorehkan rekor minus sebagai juara bertahan yang memulai musim dengan buruk dimana hanya mampu meraih 13 poin dari 14 laga. Namun rekor terburuk masih dipegang oleh Ipswich di tahun 1962.

Ranieri mengatakan laju Leciester di liga sepanjang musim ini memang berat. Tak lagi sama seperti musim sebelumnya.

"Cukup sulit. Kami kehilangan segalanya. Semua hal pada musim lalu berada pada jalur yang tepat, dimulai dengan keberuntungan. Sementara musim ini, semuanya salah," ucap Ranieri seperti dikutip ESPN.

Kedua tim bermain tanpa gol di babak pertama. Pasukan asuhan David Moyes maupun Claudio Ranieri sama-sama menampilkan  permainan menyerang. Namun,  tak ada gol tercipta hingga wasit meniup peluit panjang tanda babak pertama selesai.

Masuk babak kedua, tuan rumah berhasil mencuri gol pembuka setelah  pemain bertahan Leicester, Robert Huth yang membuat gol bunuh diri ke gawang mereka menit ke-64. Keunggulan ini hanya bertahan 11 menit, setelah Jermain Defoe berhasil menambah keunggulan tuan rumah menjadi 2-0 menit ke-77.

Tertinggal 2-0, anak asuh Ranieri meningkatkan tensi serangan. Selang dua menit usai gol kedua Sunderland, Shinji Okazaki memperkecil ketertinggalan mereka menjadi 2-1 menit ke-79 setelah memanfaatkan umpan dari Demarai Gray, dan diselesaikan menjadi gol. Sayangnya, gelombang serangan Leicester di waktu tersisa tak kunjung menghasilkan gol tambahan.

Ranieri pun meratapi kekalahan ketujuhnya musim ini. "Momen ini tak tepat buat kami. Kami ingin mendapatkan poin dari sini karena kami menyadari kalau ini adalah pertarungan degradasi. Tapi mereka yang menang, selamat buat mereka," ujarnya coba berbesar hati.

"Mereka memulai pertandingan dengan lebih kuat sejak 10 menit pertama ketimbang kami. dua tim ini sama-sama ingin menang. Mereka mendapatkan skor lewat gol bunuh diri kami," ucap dia.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
3
3
0
0
8
4
4
9
2
Chelsea
3
2
1
0
7
1
6
7
3
Arsenal
3
2
0
1
6
1
5
6
4
Tottenham
3
2
0
1
5
1
4
6
5
Everton
3
2
0
1
5
3
2
6
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan