Liga Indonesia
Bhayangkara FC Dihujat, Simon McMenemy: Kemenangan Kami Raih Lewat Kerja Keras
Pecinta sepak bola Tanah Air menghujat Bhayangkara FC usai menang dari Madura United yang secara de facto mereka jawara Liga 1.
Laporan Wartawan Surya, Dya Ayu
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pecinta sepak bola Tanah Air menghujat Bhayangkara FC usai menang dari Madura United yang secara de facto mereka jawara Liga 1.
Namun, Bhayangkara FC belum secara de jure menjadi kampium kasta tertinggi sepak bola Indonesia karena menunggu hasil banding Mitra Kukar ke Komdis PSSI.
Banyak orang bilang, keberhasilan Bhayangkara FC diraih dengan menghalalkan segala cara hingga kemenangan mereka menjadi kontroversial.
Ditambah, komentar Manajer Madura United, Haruna Soemitro, yang menganggap Bhayangkara FC bertindak kriminal terhadap Laskar Sape Kerrap agar menang di laga pekan ke-33, Rabu (8/11/2017) dengan skor 1-3.
Baca: Super Comvalius Lelah dengan Kondisi Liga Indonesia
Baca: Tampil Memukau, Gelandang Muda PSM Dapat Dua Kebahagiaan
Baca: Cerita Widodo Cahyono Putro Dua Kali Rasakan Juara Tanpa Mahkota
Baca: Banyak Drama, CEO Bali United Usul Bikin Sinetron Liga 1
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, ogah mengomentari suara sumbang yang menyoroti timnya yang memang layak juara.
"Kemenangan dan juara kami raih dengan kerja keras. Apalagi saya didatangkan ke tim ini bukan untuk berbicara soal itu," ujar Simon McMenemy kepada Surya.
"Saya di sini hanya bertugas melatih dan membuat pemain menjadi bagus. Saya tidak peduli soal politik ataupun apa saja yang dibicarakan soal hal buruk pada tim kami," ia menambahkan.
Sementara itu, Manajer Bhayangkara FC Sumardji mengaku tak terlalu memikirkan soal omongan orang terkait timnya yang menghalalkan segala cara untuk menjadi juara.
"Terpenting kami berada di trek yang benar. Kami sudah sesuai regulasi. Lagipula bisa dilihat pemain sudah berjuang luar biasa untuk menang," tutur Sumardji.
Bhayangkara FC tengah menunggu keputusan Komdis PSSI soal protes yang dilakukan Mitra Kukar yang dianggap WO kala menjamu Bhayangkara FC pekan lalu.
Dalam laga itu Mitra Kukar dan Bhayangkara FC berakhir 1-1. Berapa hari kemudian Komdis PSSI mengeluarkan surat berisi sanksi kepada Mitra Kukar.
Mitra Kukar dianggap bersalah dan melanggar kode etik karena memasukkan Sissoko di laga melawan Bhayangkara FC. Sementara Sissoko masih dilarang tampil karena kartu merah.
Akibatnya, Mitra Kukar dianggap WO pada laga melawan Bhayangkara FC dan skor akhirnya bukan 1-1 tapi 0-3. Inilah yang kemudian diprotes Mitra Kukar.
Raihan tiga poin dari Mitra Kukar dan tiga poin dari Madura United, memuluskan Bhayangkara FC memakai mahkota Liga Indonesia dengan poin 68, sementara Bali United harus kecele karena di posisi kedua dengan raihan poin 65.
Bhayangkara FC masih menyisakan satu laga melawan Persija Jakarta, begitu juga Bali United melawan Persegres. Tapi sisa laga ini tak penting lagi, meski Bali United menang dan Bhayangkara FC kalah, secara head to head Bali United kalah dari Bhayangkara FC.
Nah, apabila Komdis PSSI menolak protes Mitra Kukar maka Bhayangkara FC dipastikan menjadi juara Liga 1.