Liga 1
Gabung ke Persija Jakarta, Awal Karier Farri Agri di Qatar Karena Ikuti Sang Ayah Hijrah
Farri Agri mulai main sepakbola di Qatar ketika usianya memasuki 7 tahun. Dia dilatih pelatih asal Inggris bernama MR Green.
Penulis:
Gigih
Editor:
Husein Sanusi
Ia juga dikabarkan sempat dilirik Luis Milla untuk memperkuat Timnas U-23 Indonesia di ajang Asian Games, namun wacana pemanggilan Agri kembali gagal.
Bersama Persija Jakarta, kemungkinan Agri akan ditempatkan sebagai tandem Simic dan Riko Simanjuntak dalam formasi tiga penyerang.
Pemain setinggi 178 sentimeter ini, juga bisa menjadi alternatif bagi Julio Banuelos dalam menerapkan taktiknya.
Persija Jakarta bisa turun menggunakan skema duet Simic-Agri didepan untuk menambah daya gedor, mengingat ketergantungan Macan Kemayoran kepada Simic dalam urusan mencetak gol.
Persija Jakarta mencetak 18 gol sejauh ini, 13 diantaranya dicetak oleh Marko Simic, artinya 73 persen gol dari Persija dicetak oleh Simic.
Kehadiran Agri bisa menjadi solusi bagi Banuelos, apabila Simic sedang tidak dalam performa terbaik, Agri bisa diplot sebagai penyerang tunggal menggantikan Simic di lini depan Persija.
Dengan menduetkan Agri dan Simic di lini depan, Persija Jakarta memiliki keuntungan dimana fisik kedua pemain tersebut cukup tinggi, keduanya bisa merepotkan lini belakang lawan sekaligus memberikan ruang bagi para gelandang mendapatkan second ball dari lini kedua.