Timnas Indonesia
4 Aturan Ketat Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Satu Diantaranya Telah Berlaku di Arema FC
Gebrakan dilakukan pelatih timnas Indonesia, yakni Shin Tae-yong. Berikut empat larangan yang diterapkan Shin tae-yong dalam pelatihan skuat Garuda.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Gebrakan demi gebrakan dilakukan pelatih timnas Indonesia, yakni Shin Tae-yong, Jumat (21/2/2020)
Hal itu dilakukan untuk memperbaiki kualitas permainan dan mental yang dmiiliki oleh anak asuhnya.
Berbagai gebrakan positif telah dilakukan oleh Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut terkenal sebagai pelatih keras nan disiplin.

Baca: Variasi Menu Latihan Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong
Baca: Gabung Timnas dalam Kondisi Demam, Shin Tae-yong Pulangkan T.M Ichsan ke Bhayangkara FC
Meskipun demikian, disinggung mengenai kualitas dan kemampuannya dalam meracik tim, ia tidak perlu diragukan kembali.
PShin dikabarkan menerapkan beberapa aturan ketat yang tentu tak boleh dilanggar oleh para pemain timnas Indonesia saat melakoni pemusatan latihan
Dilansir dari Kompas.com, terdapat 4 peraturan ketat yang dibuat oleh Shin Tae-yong, satu diantaranya telah diterapkan oleh Arema FC.
1. Seragam Wajib Sesuai
Peraturan ini diterapkan oleh Shin Tae-yong di timnas Inodnesia maupun Arema FC.
Kedua pelatih asing tersebut sama-sama menerapkan pola latihan yang disiplin.
Shin Tae-yong lebih mengedepankan pada penggunaan seragam yang harus sesuai.
Hal itu dibenarkan oleh pemain timnas Indonesia, Bayu Pradana.

Ia membeberkan jika pemain timna tidak menggunakan seragam yang sesuai maka akan dikenakan denda saat pemusatan latihan.
"Seragam harus sesuai dengan ketentuan. Kalau tidak, kena denda," ujar gelandang Bayu Pradana.
Sejauh ini, belum diketahui terkait dendanya seperti apa.
Namun hal serupa diterapkan oleh Mario Gomez yang kini menukangi Arema FC.
Pemain Singo Edan akan dikenakan denda berupa uang dengan nominal Rp.500.000 jika melanggar peraturan.
Hukuman maupun denda berlaku bagi jika pemain staf terlambat latihan, terlambat makan bersama hingga tidak menggunakan seragam yang sesuai.
Baca: Satu Jebolan Timnas U-22 Indonesia Resmi Berlabuh ke Klub Liga 2 2020
Baca: Gabung Timnas dalam Kondisi Demam, Shin Tae-yong Pulangkan T.M Ichsan ke Bhayangkara FC
Peraturan disiplin yang dilakukan oleh Mario Gomez mendapatkan dukungan ddari General Manager Arema F, Ruddy Widodo.
Menurutnya, kedisiplinan termasuk pertimbangan mendasar manajemen memilih mantan pelatih Borneo FC itu.
“Toh juga nanti uangnya akan kembali ke mereka.”
“Kalau sudah terkumpul, uangnya akan diberikan ke panti asuhan, untuk makan-makan atau agenda lain,” kata Ruddy Widodo seperti yang dilansir dari Surya Malang.
“Hukuman ini berlaku jika pemain atau staf pelatih terlambat datang latihan, terlambat makan, makan tidak pakai seragam, dan sebagainya.” tambahnya.

Pria asal Madiun itu menjelaskan denda akan terus bertambah seiring bergulirnya kompetisi Liga 1 musim 2020.
“Denda Rp 500.000 itu masih murah. Kalau kompetisi sudah mulai, denda akan naik menjadi Rp 2 juta," terang General Manager Arema FC itu.
Ia juga mengungkapkan manfaat dari diterapkannya kedsiplinan berupa denda bagi peraturan yang telah ditetapkan namun di langgar, baik pemain maupun staf kepelatihan.
“Kami rasa memang harus begitu. Inilah yang menumbuhkan karakter. Dimulai dari hal yang sederhana, kami rasa sudah ada efeknya,” pungkasnya.
2. Larangan Keluar Sembarangan
Selain Bayu Pradana, Asnawi Mangkualam uga membeberkan satu lagi peraturan ketat yang diberlakukan oleh pelatih asal Korsel tersebut.
Menurut bek milik PSM Makassar tesrebut, semua pemain jika ingin keluar harus izin terlebih dahulu, tentunya tidak bisa sembarangan.
Sekalipun diperbolehkan, sang pemain harus menaati aturan kembali ke hotel, yakni maksimal pukul sembilan hingga sepuluh malam.
"Pelatih sangat disiplin. Kalau keluar harus izin, maksimal kembali ke hotel pukul 21.00 WIB atau 22.00 WIB," tutur Asnawi.
3. Pola Makan yang Diatur
Shin Tae-yong kabarnya juga menerapkan waktu makan yang tak boleh terlambat.
Ia juga mengawasi terkait gizi yang diberikan yang dikonsumsi oleh pemain timnas Indonesia.
Bayu Pradana yang juga merupakan pemain Barito Putera menuturkan Shin Tae-yong melarang anak asuhnya untuk mekan olahan yang berlemak seperti gorengan.
"Kami tidak boleh mengonsumsi makanan berlemak seperti gorengan," ucap Bayu
4. Larangan Membawa Ponsel saat Berlatih
Asnawi kembali menuturkan Shin Tae-yong juga melarang pemainnya membawa ponsel saat melakoni latihan.
"Latihan juga tidak boleh membawa telepon genggam," kata Asnawi menandaskan.
(Tribunnews.com/Giri)