Minggu, 21 September 2025

Liga Italia

Analisis Performa Inter Milan, Daya Ledak Antonio Conte dan Lukaku yang Melempem di Tengah Musim

Analsisi Performa Inter Milan, Daya Ledak Antonio Conte dan Romelu Lukaku yang Melempem di Tengah Musim, Minggu (5/4/2020)

Penulis: Gigih
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Analsisi Performa Inter Milan, Daya Ledak Antonio Conte dan Romelu Lukaku yang Melempem di Tengah Musim, Minggu (5/4/2020) 

Tetapi, sebenarnya Conte sudah sempat menjelaskan di awal musim, bagaimana ia menyebut Inter Milan sedang dalam masa transisi.

Tentu ini sangat tepat, Inter Milan menjual Mauro Icardi, Ivan Perisic dan juga Radja Nainggolan, ketiganya adalah tulang punggung Inter Milan dalam beberapa musim, inilah fase transisi yang dimaksud Conte.

Tetapi ekspektasi besar kadung diberikan supporter Inter Milan yang menyamakan apa yang dilakukan Conte di Inter sama dengan yang dilakukannya di Chelsea pada awal kedatangannya, tentu saja hal ini memberatkan Conte.

Conte juga melakukan tugasnya, ia menjadi pelatih pertama sejak 1966 yang menang 6 laga beruntun, dengan rekor tak terkalahkan di laga tandang hingga bulan Februari dari Fiorentina saat itu.

Masalah mulai muncul ketika Natal tiba, kelelahan mulai melanda, Liga Champions, Liga Italia dan Coppa Italia sangat berat bagi Inter Milan.

Conte bukanlah pelatih yang suka bongkar pasang pemain, sejauh ini ia baru memainkan total 44 pemain, bandingkan dengan Juventus (59 pemain), Atalanta (61 pemain) dan Napoli (65 pemain), ini membuat Inter Milan kelelahan.

Kelelahan inilah menjadi faktor menurunnya performa Inter Milan, kalah di dua laga penentu Liga Champions, Alexis Sancez yang cidera hingga permainan yang terbaca.

Gelandang flamboyan Atalanta, ALejandro Papu Gomez, menyebut, skema Inter Milan sangat mudah dipahami.

"Inter Milan akan menyerang dari fullback mereka, kemudian dua penyerang, Lukaku dan Lautaro Martinez akan menjemput bola dan menahan bola, transisi cepat baru dimulai ketika penguasaan berada di kedua pemain tersebut,

"Kami mengakalinya dengan meminta dua bek tengah kami, menahan Lukaku dan Lautaro, hasilnya aliran mereka buntu," ujar Papu Gomez di laman The Athletic.

Kelelahan juga membuat Conte kalang kabut, ia menahan pemain muda mereka seperti Alessadro Bastoni, Eduardo Vergani, Filip Stankovic dan Matias Fonseca untuk tetap berada di Inter meskipun ada panggilan Timnas kelompok umur.

Belanja bursa transfer Januari pun tidka cukup, meskipun mendatangkan Ashley Young, Moses dan Cristian Eriksen, ketiganya belum mampu mengangkat performa Inter Milan.

Implikasinya, adalah Inter Milan tidak memiliki pemain yang memiliki daya ledak dan ketajaman yang sama seperti di awal musim, pun dengan strategi Conte yang mudah terbaca.

Conte akan turun dengan 3-4-1-2 atau 4-3-1-2, dalam skema tersebut membutuhkan sosok penyeran lubang, inilah yang tidak dimiliki Inter Milan.

Beberapa kali Eriksen dicoba di posisi tersebut, sukses tetapi masih belum mencapai permainan terbaiknya.

Tetapi, seperti yang diutarakan Conte, ini adala masa transisi, dan dengan Liga Italia yang ditunda karena wabah corona, ini adalah kesempatan bagi Conte memperbaiki permianannya.

Ataupun, jika gagal, musim ini adalah modal penting Inter Milan dalam perburuan gelarjuara Liga Italia musim depan.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
5
5
0
0
11
5
6
15
2
Tottenham
5
3
1
1
10
3
7
10
3
Arsenal
4
3
0
1
9
1
8
9
4
Crystal Palace
5
2
3
0
6
2
4
9
5
Bournemouth
4
3
0
1
6
5
1
9
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan