Sabtu, 6 September 2025

Liga 1

Kesibukan Saddil Ramdani Setelah Liga 1 Berhenti, Jaga Kebugaran hingga Bantu Sang Ibu

Hampir sebulan berada di Kendari, penyerang andalan Bhayangkara FC, Saddil Ramdani tetap menjaga kebugaran hingga membantu sang ibu.

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
TRIBUN/DANY PERMANA
Pemain Bhayangkara FC Saddil Ramdani saat melawan Persija Jakarta dalam pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Pertandingan berakhir imbang 2-2 antar sesama tim asal Jakarta tersebut. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM - Saddil Ramdani memutuskan pulang ke kampung halamanya di Kendari, Sulawesi Tenggara setelah kompetisi Liga 1 berhenti akibat pandemi corona.

Seperti diketahui, PSSI telah mengambil kebijakan untuk menunda Liga 1 dan Liga 2 hingga 29 Mei dan memulainya kembali pada bulan Juli.

Bukan itu saja, jika 29 Mei status darurat belum juga dicabut atau malah ditambah bisa dipastikan Liga 1 2020 dihentikan permanen.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta, hampir sebulan berada di Kendari, penyerang andalan Bhayangkara FC tersebut tetap menjaga kebugarannya.

Baca: COO Bhayangkara FC Tagih PT LIB Terkait Pencairan Subsidi Bulan Maret

Baca: Lugas di Lapangan, Rupanya Kapten Bhayangkara FC Jago Masak di Rumah

Dalam menjaga kebugaran, Saddil selalu menjalankan latihan sehari dua kali pada pagi dan sore hari.

“Aktivitas Saddil sekarang ini ya bangun pagi, habis salat subuh lari-lari dulu baru berjemur."

"Latihan sehari dua kali, pagi sore. Kalau paginya lebih berjemur saja, sorenya baru ada game,” kata Saddil Ramdani dikutip dari Tribun Jakarta.

Saddil juga menceritakan bagaimana kondisi di Kendari saat ini setelah virus corona atau Covid-19 semakin meluas.

Bahkan penyerang berusia 21 tahun itu, juga dapat bermain bola bersama rekan-rekan di rumahnya.

Baca: Masalah Ezechiel NDouassel Belum Bayar Gaji ART, Bhayangkara FC Limpahkan ke Persib Bandung

Baca: Hilangkan Jenuh, Bek Bhayangkara FC Nurhidayat Alihkan Ke Hobi Motocross dan Main Game

“Kalau di sini situasinya masih biasa saja. Orang-orang masih banyak yang keluar, jadi Saddil juga bisa jalanin latihan tiap harinya, masih bisa main bola juga,”

“Saddil juga masih sering bolak-balik pulau, Saddil sekarang di Kendari tapi besok ke Raha lagi,”

Tak hanya rutin berlatih, pemain yang mengenakan jersey bernomor punggung 29 di Bhayangkara FC tersebut juga menjaga asupan gizi.

Untuk menjaga asupan gizi, Saddil sering memakan nasi merah dibandingkan nasi putih.

“Selain itu ya jaga pola makan. Itu juga harus difokuskan sekarang ini karena kan situasinya berbeda."

"Sekarang Saddil banyak makan nasi merah, nasi putih tetap maka tapi ya jarang,” sambungnya.

Selain tetap menyibukkan diri dengan terus melakukan latihan, pemain kelahiran Raha 21 tahun silam itu ternyata kerap membantu Ibunya berdagang.

“Selain latihan, Saddil juga bantu-bantu mama di kios. Mamah kan jualan bensin gitu, kaya semacam pertamini. Jualan di Kendari,” ujarnya.

Saddil pun berharap pandemi Covid-19 di Indonesia segera berlalu sehingga Liga 1 kembali bergulir dan para pesepakbola bisa mendapatkan penghasilan kembali.

“Harapan saya seperti yang lain kami kan sebagai pemain mencari nafkah buat keluarga di sepakbola."

"Saddil penginnya sepakbola secepatnya bergulir dan kami juga siap untuk berkompetisi lagi,” katanya.

Covid-19 ini juga berdampak pada finansial klub yang dibela Saddil Ramdani musim ini.

Klubnya Bhayangkara FC menagih PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait pencairan subsidi bulan Maret.

Dikutip dari laman resmi klub, penagihan tersebut telah dikonfirmasi langsung oleh Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Kombes Pol. Sumardji.

Sumardji mengatakan bahwa pihak klubnya telah menyurati PT LIB pada Sabtu (11/4/2020) malam.

Namun dirinya juga mengaku belum ada balasan dari operator kompetisi terkait kelanjutan subsidi tersebut.

“Ya, kami (Bhayangkara FC) mengirim surat kepada PT LIB kemarin malam kaitannya dengan pencairan bulan Maret,” kata Sumardji dikutip dari laman klub, Rabu (22/4/2020).

Menurut Sumardji, selama Covid-19 ini, seluruh klub tidak memiliki pemasukan karena tidak ada pula pertandingan yang digelar.

Bahkan untuk sponsor pun juga menutup diri karena kompetisi Liga 1 2020 masih dalam masa force majeure wabah virus corona.

Kombes Pol. Sumardji saat menghadiri acara launching Bhayangkara FC jelang berlaga di Liga 1 2020, Auditorium PTIK, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Kombes Pol. Sumardji saat menghadiri acara launching Bhayangkara FC jelang berlaga di Liga 1 2020, Auditorium PTIK, Jakarta, Senin (24/2/2020). (tribunnews.com/abdul majid)

Baca: Bantu Istri Masak di Rumah, Gelandang Bhayangkara FC Ngulek Sambal

Baca: Hilangkan Jenuh, Bek Bhayangkara FC Nurhidayat Alihkan Ke Hobi Motocross dan Main Game

“Karena memang tidak ada pemasukan klub sama sekali kan, artinya hanya bisa mengandalkan dari PT LIB."

"Selain itu sponsor untuk kondisi seperti ini tidak ada yang merealisasikan sehingga untuk menyambung hidup kami ajukan itu (pencairan subsidi),” ujar Sumardji.

Pada musim Liga 1 2020 ini PT LIB bakal memberi subsidi senilai Rp5,2 miliar, terkecuali untuk Persipura Jayapura dan Persiraja Banda Aceh.

Persipura dan Persiraja mendapat subsidi Rp5,7 miliar dan kabarnya subsidi tersebut dicairkan setiap bulan selama kompetisi bergulir.

(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jakarta/Abdul Majid)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persija Jakarta
4
3
1
0
11
2
9
10
2
Borneo FC
3
3
0
0
5
1
4
9
3
Arema FC
4
2
1
0
7
3
4
7
4
PSIM
4
2
2
0
5
2
3
8
5
Persebaya
3
2
0
1
6
3
3
6
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan