Liga Inggris
Antisipasi Liga Inggris Dimulai Lagi, Arsenal Bakal Gelar Latihan dengan Prosedur yang Ketat
Mengantisipasi kembali digelarnya Liga Inggris pada bulan Juni, Arsenal akan kembali menggelar latihan namun dengan prosedur yang cukup ketat
Penulis:
Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Mengantisipasi kembali digelarnya Liga Inggris pada bulan Juni mendatang, Arsenal akan kembali menggelar latihan namun dengan prosedur yang cukup ketat.
Kompetisi sepak bola di Eropa saat ini sebagian besar sedang ditangguhkan.
Bahkan pada kompetisi yang besar di Eropa, Liga Belanda resmi menghentikan kompetisinya tanpa ada penganugerahan gelar juara.
Sementara Liga Inggris sendiri hingga kini dikabarkan akan segera dimulai pada bulan Juni mendatang.
Baca: ON THIS DAY - Arsenal Rayakan Gelar Juara Invicibles di Stadion White Hart Lane
Baca: Empat Pemain Arsenal Sudah Dapat Teguran Manajemen Saat Langgar Aturan Soal Covid-19
Demi mengantisipasi hal ini, salah satu klub raksasa Inggris, bakal kembali menggelar latihan mereka namun dengan prosedur yang cukup ketat.
Para pemain Arsenal akan berlatih secara individual di tempat latihan mereka di London Colney mulai pekan depan dengan tetap mengedepankan arahan untuk social distancing.
"Pemain akan diizinkan mengakses tempat latihan London Colney kami minggu depan," jelas juru bicara klub dilansir EuroSport.
Namun prosedurnya sendiri akan cukup ketat.
Akses masuk nantinya akan terbatas dengan para pemain dan pelatih tetap tidak boleh berkumpul.
Selain untuk berlatih, gedung London Colney nantinya akan tertutup.

Para pemain meski berlatih di tempat yang sama, akan berlatih secara mandiri.
Lalu setelah menyelesaikan latihan mereka diminta untuk langsung pulang.
"Akses akan dibatasi, dikelola dengan hati-hati dan jarak sosial akan dipertahankan setiap saat."
"Semua bangunan Colney tetap ditutup. Pemain akan bepergian sendiri, melakukan latihan individu dan kembali ke rumah," imbuh juru bicara tersebut.
Tim berjuluk The Gunners ini adalah klub Liga Inggris pertama yang terkena dampak virus Corona.