Liga Inggris
Dari Sergio Aguero Hingga Sterling, Para Pemain yang 'Jiper' Liga Inggris Bergulir di Tengah Pandemi
Danny 'jiper' alias takut, bermain di tengah pandemi virus corona akan mengancam keselamatan para pemain.
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - Sergio Aguero, Raheem Sterling, dan Danny Rose merupakan tiga orang yang berpendapat bahwa para pesepakbola takut jika Liga Inggris dimulai lagi.
Kabar terkait kelanjutan kompetisi Liga Inggris akhirnya menemui titik terang.
Pemerintah Inggris telah mengeluarkan izin terkait diperbolehkannya Premier League kembali bergulir pada 1 Juni mendatang.
Namun, terdapat beberapa pemain yang mengutarakan pendapat mereka terkait ketakutan sebagian besar pemain Liga Inggris.
Kabar terbaru menyebutkan bek Newcastle United, Danny Rose, mengatakan bahwa dirinya menolak keputusan terkait bergulirnya kompetisi Premier League.
Danny 'jiper' alias takut, bermain di tengah pandemi virus corona akan mengancam keselamatan para pemain.
"Pemerintah (Inggris) memutuskan sepak bola kembali diadakan untuk meningkatkan moral bangsa," ucap Rose dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Saya tidak peduli tentang moral bangsa (yang dikatakan pemerintah). Kehidupan orang-orang termasuk para pesepak bola sedang dalam bahaya!"
"Sepak bola tidak boleh dibicarakan dan diadakan sampai angka-angka (kematian) turun drastis," kata eks pemain Tottenham Hotspur itu menambahkan.
Senada dengan Rose, winger Manchester City, Raheem Sterling, mengatakan otoritas tidak perlu terburu-buru untuk memutuskan kembalinya kembalinya kompetisi tersebut.
Menurutnya, Premier League hanya boleh dilanjutkan kembali ketika kondisi sudah dirasa aman untuk semua orang.
"Saat kami kembali (bermain), itu harusnya bukan hanya untuk alasan sepak bola," ujar Sterling seperti dikutip BolaSport.com dari Mirror."
"Itu harus didasari pada alasan keamanan, bukan hanya untuk kami pemain sepak bola, tetapi juga seluruh staf medis, wasit, dan lainnya."
"Saya tidak tahu bagaimana rencana Liga Inggris dimulai lagi akan berhasil atau tidak."
"Tetapi, saya merasa waktu yang tepat untuk kembali adalah di saat keamanan orang-orang dan pemain sudah benar-benar terjamin," tutur Sterling menambahkan.
