Liga 1
Langkah Manajemen PSIS Semarang Jaga Kesehatan Pemain, Gandeng Asuransi Kesehatan Jadi Opsi
Klub berjuluk Mahesa Jenar tersebut dikabarkan sedang mencari perusahaan asuransi kesehatan untuk menjajaki kemungkinan kerja sama.
Penulis:
Rochmat Purnomo
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Manajemen PSIS Semarang tengah serius dalam memperhatikan kondisi kesehatan para pemainnya di tengah pandemi corona.
Terbaru, klub berjuluk Mahesa Jenar tersebut dikabarkan sedang mencari perusahaan asuransi kesehatan untuk menjajaki kemungkinan kerja sama.
Hal itu dilakukan mengingat kabar yang tersiar bahwa kompetisi Liga 1 2020 akan kembali dilanjutkan pada September atau Oktober mendatang.
Baca: Pernah Bela Persib dan Persija Belum Berhasil Buat Maman Abdurrahman Puas
Baca: Persib Bandung Jalani Swab Test Covid-19, Febri Hariyadi Berharap Semuanya Negatif
Terutama bila saat berkumpul nanti, ada pemain yang terindikasi terpapar virus yang sedang menghebohkan dunia tersebut.
Persoalannya, kata Yoyok, pihaknya mencari perusahaan asuransi yang berani mengasuransi bila ada pemain atau official tim yang sakit, pelayanan fasilitas kesehatannya harus kelas satu.
"Manajemen, pemain sepakat ada jaminan kesehatannya.
Ya kalau pemain kena covid gratis di rumah sakit daerah (RSUD).
Tapi kalau pemain siapa yang mau di tangani di sana.
Pasti dia mintanya mandiri.
Minimal di Rumah Sakit Telogorejo, dan pasti mintanya ruangan kelas satu.
Kita hitung sehari itu 20 juta," kata Yoyok, Jumat (3/7/2020).

Baca: PSIS Semarang Sering Kalahan di Laga Pembuka Setiap Liga 1 Digelar
Baca: Enam Pemain U-20 PSIS Semarang Siap Bersaing Agar Masuk Timnas Indonesia U-20
Pria yang juga berstatus anggota komisi X DPR RI tersebut menyebut untuk pembiayaan layanan kesehatan bisa mencapai Rp 280 juta dalam kurun waktu 14 hari menjalani rawat inap di rumah sakit dengan kamar kelas satu.
"Siapa yang kuat bayar?, kalau kita dibebankan itu klub tidak mampu.
Karena covid itu paling cepat sembuhnya dua minggu.
Berarti sudah Rp 280 juta dua minggu.