Liga 1 Dilanjutkan, Robert Alberts Berpeluang Jadi Pelatih Asing Pertama Persib jika Juara

TRIBUNNEWS.COM - Robert Alberts berpeluang jadi pelatih asing pertama Persib Bandung andai dapat membawa juara Liga 1 musim ini.

Angan membawa Persib Bandung menjadi juara Liga 1 2020 musim ini tentu bukan salah satu bualan belaka.

Tim kebanggan kota Kembang tersebut berhasil menunjukan tajinya dalam 3 pertandingan awal Liga 1 sebelum kompetisi ditangguhkan akibat pandemi corona.

Dalam pertandingan yang telah dilangsungkan tersebut, Supardi Natsir dkk menyamu semuanya dengan kemenangan.

Baca: Nabil Husein tak Masalah Jika Pemain Mudanya Dapat Tampil Lebih Banyak di Liga 1

Baca: Bukan Persija, Klub Jakarta Ini Jadi Momok Buat Persib Bandung di Era Liga 1

Rinciannya meraih kemenangan telak 3-0 di partai perdana melawan tim tamu Persela Lamongan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Pada pertandingan ini Wander Luiz memborong dua gol tepatnya pada babak kedua menit 54 dan 70.

Gol pertama Luiz merupakan asisst dari Castillion kemudian gol keduanya dari umpan Fretz Butuan.

Selanjutnya di pekan kedua tim besutan coach Robert mampu mempermalukan Arema FC di kandanganya dengan skor tipsi 1-2 di Stadion Kanjuruhan.

Laga panas ini berhasil dimenangkan Pangeran Biru melalui gol bunuh diri Syaiful Indracahya bek Arema dan gol penalti dari kaki Wander Luiz.

Kemudian pertandingan pekan 3 ditutup dengan kemenangan 2-1 melawan tim tamu PSS Sleman di Stadion GBLA.

Duet Wander Luiz dan Geoffrey Castillion menjadi aktor kemenangan di laga ini sebelum kompetisi dihentikan akibat pandemi corona.

Berkaca pada penampilan tersebut, Robert berpeluang menjadi pelatih asing pertama yang bisa bawa Pangeran Biru menjuarai Liga Indonesia.

Baca: Kondisi Pemain Persib Bandung Puja Abdillah Seusai Jalani Operasi Tumor Otak

Baca: Pemain Asal Jepang Jadi Satu-satunya Pilar Persib yang Bisa Cetak Gol di Stadion Marora

Seperti yang diketahui sejak era Liga Indonesia dimulai, tepatnya pada tahun 1994-1995 Persib mampu meraih dua kali juara.

Tepatnya pada musim 1994-1995 dan terakhir pada tahun 2014 silam.

Dari dua gelar juara tersebut, semua disumbangkan oleh dua pelatih asal Indonesia.