Liga Italia
Terlalu Lukaku-Sentris, Perlahan Sinar Inter Milan bersama Antonio Conte Mulai Meredup
Inter Milan diklaim memiliki permainan yang menoton dan terlalu Romelu Lukaku-sentris.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Permainan klub Liga Italia, Inter Milan yang terlalu Romelu Lukaku-sentris membuat klub asal Milano, Italia itu terbilang monoton.
Sempat membuat gebrakan di dua pertandingan awal, namun seiring berjalannya laga penampilan Inter Milan mulai menurun.
Gebrakan tim asuhan Antonio Conte terlihat nyata dalam dua pekan awal Liga Italia. Buktinya mereka mampu menggasak Benevento dan Fiorentina dengan skor besar.
Baca juga: Diogo Dalot Gemilang Bersama AC Milan, Theo Hernandez Wajib Waspada, MU Diuntungkan
Baca juga: Bukan AC Milan, Inter Milan dan Napoli Justru Berpotensi Hentikan Hegemoni Juventus
Tercatat dalam dua laga tersebut, Nerazzurri mampu membukukan sembilan gol. Lepas dari dua pekan awal Serie A, penampilan anak asuh Inter Milan bersama Antonio Conte mulai limbung.
Inter MIlan gagal memetik poin penuh kala bertandang ke kota Roma untuk menantang Lazio.
Berlangsung di Olimpico Stadium, laga Lazio vs AC Milan hanya berkahir imbang 1-1.
Hasil negatif yang diraih Inter Milan kembali berlanjut di laga Derby della Madonnina.
Tersaji di Stadion Giusepee Meazza, Inter Milan justru ditundukkan oleh AC Milan dengan skor tipis 1-2.
Limbungnya permainan tim asuhan Antonio Conte berlanjut di babak penyisihan Liga Champions pekan pertama.
Masih di Stadion Giuseppe Meazza, Romelu Lukaku cs ditahan imbang Monchengladbach dengan skor 2-2.
Nerazzurri sempat bangkit di pekan kelima Serie A dengan mengalahkan Genoa (2-0).

Namun kembali lagi, inkonsistensi permainan menjadi momok Inter Milan. Tepatnya saat berlaga di Liga Champions, Inter Milan hanya sanggup bermain imbang kala menantang Shakhtar Donestk.
Tentu menjadi pertanyaan apa yang terhjadi dengan Inter Milan saat ini? Materi pemain yang dimiliki Nerazzurri terkata mewah.
Antonio Conte selaku pelatih kepala diklaim tak perlu ambil pusing untuk menentukan starting line-up timnya jika berkaca pada kualitas amunisinya.
Namun dalam analisis "Inter remain predictable despite outstanding Lukaku" oleh Richard Hall via Football Italia, terdapat satu masalah yang menjadi alasan melempemnya Nerazzurri.
Permainan Inter Milan ala Antonio Conte diklaim terlalu monoton.
Efek Romelu Lukaku sentris sangatlah terasa bagi kubu Nerazzurri.
Jika berbicara mengenai ketajaman sang bomber, pemain Timnas Belgia itu memang memiliki ketajaman yang tak perlu diragukan kembali.
Terbukti di musim lalu, eks Manchester United tersebut mampu membukukan 34 gol dis emua kompetisi.
Catatan saat itu terbilang menterang, mengingat bagi Lukaku adalah musim perdananya di Liga Italia.
Lantas bagaimana taji seorang Lukaku di Liga Italia musim ini? Jawabannya masih terbukti gacor.
Lukaku dalam tujuh pertandingan bersama Inter Milan mampu melesakkan tujuh gol.
Namun catatannya, permainan Inter Milan yang terlalu bertumpu kepada sosok Lukaku telah dibaca oleh lawan-lawan mereka.
Meski menggaransi mampu memberikan poin, namun lukaku sejauh ini bak bekerja sendirian di lini depan.
Nama Lautaro Martinez yang sempat moncer di musim lalu, kini sinarnya perlahan mulai tenggelam.
Baca juga: Kedigdayaan AC Milan Kian Tak Terbendung, Potensi Udinese jadi Korban Rossoneri Selanjutnya
Baca juga: Jadwal Liga Champions Matchday 3, Live SCTV, Real Madrid vs Inter Milan, Atalanta vs Liverpool
Musim ini saja, penyerang muda asal Argentina tersebut baru membukukan tiga lesakan dari tujuh laga yang telah dimainkan.
Padahal jika kita melihat kebelakang, musim lalu mantan bomber Racing Club itu mengemas 21 lesakan di semua kompetisi.
Kembali lagi, permainan yang terlalu Lukaku-sentris menajdi kendala Inter Milan saat ini.
Richard Hall menuliskan bahwa Inter Milan memang tim yang kuat, namun jika Conte tak mengubah ketergantungannya kepada Luakku, maka nerazzurri perlahanmenjdi tim yang berstatus 'biasa-biasa saja'.
Mengingat pola permainan maupun tumpuan serangan yang dilakukan oleh Inter sudah terbaca jelas kemana arahnya.
Tentu kondisi ini menjadi pertaruhan bagi nama besar seorang Antonio Conte selaku pelatih maupun Inter Milans ebagai klub raksasa Liga Italia.
(Tribunnews.com/Giri)