Liga Inggris
Belajar dari Kesalahan MU, Thomas Tuchel Haram Ubah Tugas Romelu Lukaku di Chelsea
Romelu Lukaku membagikan kisahnya yang tak senang dengan perubahan posisi saat membela Manchester United menjadi seorang penyerang sayap.
TRIBUNNEWS.COM - Nama Romelu Lukaku tinggal menunggu waktu saja untuk diumumkan kembali menjadi bagian dari Chelsea.
Chelsea dan Inter Milan sudah menemui kata sepakat soal kepindahan Romelu Lukaku pada bursa transfer musim panas kali ini.
The Blues menggelontorkan dana hingga 115 juta euro aatau sekitar Rp 1,9 triliun untuk memulangkan kembali 'si anak hilangnya'.
Baca juga: Liga Inggris, Romelu Lukaku ke Chelsea, Ferdinand: Waktunya Bungkam Fan Man United di Old Trafford
Baca juga: Skenario Romelu Lukaku Main di Piala Super Eropa - Chelsea Butuh Gerak Cepat & Tepat
Akan tetapi, ada satu hal yang 'haram' dilakukan oleh Thomas Tuchel selaku pelatih Chelsea jika tak ingin kehilangan Lukaku.
Sebagaimana yang diketahui, Lukaku pernah menjadi bagian dari Manchester United.
Sebelum memutuskan gabung ke Inter Milan pada bursa transfer 2019, bomber Timnas Belgia itu adalah tumpuan di lini depan Setan Merah.
Ia kerap kali menjadi andalan di posisi ujung tombak penyerangan Manchester United.
Tetapi ketika Ole Gunnar Solskjaer mengambil kemudi Setan Merah, keberadaan Lukaku mulai terpinggirkan.
Tak jarang mantan striker Everton ini bermain melebar. Apa yang dilakukan oleh Ole Gunnar Solskjaer membuat Lukaku tak senang.
Alasan perubahan posisi inilah yang melandasi mengapa sang striker memilih meninggalkan Old Trafford Stadium dan bergabung ke Nerazzurri.
"Saya tidak memiliki masalah khusus dengannya (Ole Gunnar Solskjaer)," terang Lukaku seperti yang dikutip dari laman Express.
"Namun begitu dia (Solskjaer) memiliki rencana untuk menempatkan saya di posisi sayap, maka saya tahu bahwa inilah saatnya meninggalkan Manchester United," lanjut Lukaku.
Berkaca pada kejadian masa lalu, Chelsea juga haram untuk melakukan hal serupa kepada Lukaku jika tak ingin kehilangan sang striker.
Lukaku merupakan tipikal pemain yang beredar di dalam kotak penalti. Ia memang di datangkan oleh The Blues untuk mengemban posisi penyerangan tunggal.
Thomas Tuchel bisa mengambil pelajaran atas kesalahan Manchester United.
Keputusan Romelu Lukaku yang hengkang ke Inter Milan justru menjadi berkah tersendiri baginya.
Ia dalam dua musim terakhir menggaransi minimal 20 gol yang disumbangkan di Liga Italia.
Musim perdananya bareng La Beneamata, Lukaku sukses membukukan 23 gol. Di musim selanjutnya, saudara Jordan Lukaku itu menorehkan 24 lesakan.
Tak hanya berhenti sampai di situ, ia juga menjadi aktor protagonis dengan membantu Nerazzurri meraih Scudetto Liga Italia.
The Blues menginginkan Lukaku sebagai target-man tim dalam permainan Thomas Tuchel.
Chelsea diketahui tak memiliki sosok target-man di area kotak penalti lawan dengan hengkangnya Olivier Giroud.
Terlebih lagi Tammy Abraham sebentar lagi akan hijrah ke Liga Italia menjadi bagian Atalanta.
Dengan demikian, posisi Lukaku sebagai penyerang tunggal terjamin aman.
Dengan pelayanan yang diberikan oleh Kai Havertz dan Timo Werner, diprediksi Romelu Lukaku tampil lebih garang dari musim-musim sebelumnya.
(Tribunnews.com/Giri)