Minggu, 7 September 2025

Super Pandit

Chiesa, Gnarby, dan Deretan Pemain Elit yang Tak Masuk Nominasi Ballon d'Or 2021

Ada sejumlah nama elit yang tertinggal dari nominasi Ballon d'Or. Padahal, penampilan mereka di musim lalu begitu mencolok dan layak diperhitungkan.

Penulis: deivor ismanto
Frank Augstein / POOL / AFP
Gelandang Italia Federico Chiesa merayakan gol pembukanya selama pertandingan sepak bola semifinal UEFA EURO 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Daftar 30 pemain nominasi Ballon d'Or 2021 telah diumumkan pada Jumat, (8/10/2021) oleh France Football.

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sebagai dua ikon sepak bola kembali masuk dalam nominasi penghargaan individu paling bergengsi tersebut.

Tak tertinggal, Robert Lewandowski, satu nama favorit yang diklaim sebagai peraih Ballon d'Or musim lalu jika tak adanya pandemi, punggawa Bayern Munchen tersebut kembali menjadi pemain favorit untuk meraih Ballon d'Or di tahun ini.

Baca juga: Menakar Kelayakan Jorginho Raih Ballon dOr 2021: Penerus Pirlo, Kesayangan Tuchel, Diakui Capello

Robert Lewandowski saat memenangkan Sepatu Emas Eropa Musim 2020/2021
Robert Lewandowski saat memenangkan Sepatu Emas Eropa Musim 2020/2021 (instagram/@_rl9)

Baca juga: Fakta Unik Nominasi Ballon dOr 2021: Dominasi Utusan Finalis Liga Champions, Chelsea & City

Skuat Timnas Italia menjadi negara paling banyak menyumbangkan pemainnya dalam nominasi Ballon d'Or 2021.

Pemain-pemain tersebut adalah Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Federico Barella, dan Gianluigi Donnaruma.

Kemudian dari deretan klub, Manchester City-lah yang paling banyak menorehkan nama, yaitu, Riyad Mahrez, Raheem Sterling, Kevin de Bruyne, Phill Foden, dan Ruben Dias.

Namun, dari nama-nama yang disebutkan di atas, dan dari deretan 30 nama yang dipilih sebagai calon terkuat peraih Ballon d'Or tahun ini.

Ada sejumlah pemain elit yang tertinggal dari nominasi. Padahal, penampilan mereka di musim lalu begitu mencolok dan layak diperhitungkan untuk meraih Ballon d'Or.

Siapakah pemain-pemain tersebut, dan bagaimana penampilannya? Berikut ulasannya!

Son Heung-min

Musim 2020/2021 menjadi musim terbaik Son Heung-min selama merintih karir di Liga Primer Inggris.

Pemain asal Korea Selatan tersebut berhasil mencetak 17 gol dan 10 assist dari 37 penampilan bersama Tottenham hotspurs. 

Penyerang Tottenham, Son Heung-min, merayakan gol ke gawang Southampton pada laga Liga Ingris di Stadion St Mary's, Southampton, pada Minggu (20/9/2020).
Penyerang Tottenham, Son Heung-min, merayakan gol ke gawang Southampton pada laga Liga Ingris di Stadion St Mary's, Southampton, pada Minggu (20/9/2020). (AFP/CATHERINE IVILL)

Son menjelma menjadi pemain yang haus gol memanfaatkan penyelesain akhirnya yang ciamik.

Peran Son tak hanya untuk mencetak gol, tetapi juga memberi umpan.

10 assist yang berhasil ia torehkan adalah bukti betapa lengkapnya mantan pemain Leverkusen itu untuk The Lilywhites di musim lalu.

Di era kepelatihan Mourinho, Son dipasangkan bersama Kane untuk menjadi tulang punggung lini depan tim asal London tersebut.

Keduanya, berhasil menjadi duet tersubur sepanjang gelaran Liga Inggris dengan torehan 40 gol dan 24 assist.

Harry Kane sudah biasa mencetak puluhan gol untuk Spurs, tetapi tidak dengan Son. Itu merupakan catatan yang mengejutkan untuk pemain terbaik Korea Selatan 2020 itu.

"Anak saya menyebutnya Sonaldo," ujar Mourinho dilansir dari Football London pada musim lalu.

"Dia bukan hanya pemain yang spesial, dia pemain yang istimewa," lanjutnya.

Namun, catatan mentereng Son tak membuat namanya masuk dalam nominasi peraih Ballon d'Or musim ini.

Nihilnya prestasi Tottenham Hotspurs mungkin menjadi salah satu pertimbangannya.

Serge Gnarby

Serge Gnarby dapat dikatakan sebagai pemain sayap paling lengkap untuk Bayern Munchen, ia bisa bermain di kiri kanan bahkan tengah dengan sama baiknya.

Musim lalu saja, pemain asal Jerman itu mengantongi 11 gol dan 7 assist atau rata-rata satu assist setiap 133 menit.

Gnarby yang memiliki tubuh kekar dan kecepatan, seringkali mampu merangsek masuk ke kotak penalti.

Selebrasi pemain Bayern Munchen, Sergey Gnarby setelah mencetak gol melawan Tottenham Hospurs. (https://fcbayern.com)
Selebrasi pemain Bayern Munchen, Sergey Gnarby setelah mencetak gol melawan Tottenham Hospurs. (https://fcbayern.com) (Website resmi Bayern Munchen (https://fcbayern.com))

Bahkan, Lewandowki yang menjadi striker no 9 seringkali berada di samping untuk memberi ruang kepada Gnarby.

Hal tersebut bukannya merugikan Lewandowski, justru itu memberi ruang untuk Lewy agar pergerakannya tak mudah dibaca lawan.

Kerja samanya bersama Lewandowski pun mengantarkan Bayern Munchen sukses meraih gelar Bundesliga, Piala Dunia antar klub dan UEFA Super Cup.

Perannya pun tak tergantikan untuk Die Rotten, bahkan pelatih Munchen saat itu, Hansi Flick begitu kagum dengan performa pemain asal Jerman tersebut.

Ia menganggap Gnarby sebagai salah satu pemain kelas dunia.

“Penampilan individu Serge (Gnabry) menenangkan saraf kami. Ia berkembang pesat dalam beberapa tahun ini. Anda lihat, ia kini sudah mendekati pemain kelas dunia,” puji Flick.

Namun permainan ciamik dan rentetan gelar yang berhasil ditorehkan oleh Gnarby tak mampu membawa namanya masuk ke dalam nominasi Ballon d'Or.

Perannya tertutup oleh Lewandowski yang begitu mencolok di musim tersebut, Gnarby hanya menjadi bayang-bayang dan penopang untuk striker berusia 33 tahun itu.

Zlatan Ibrahimovic

Meskipun sudah berusia senja, Zlatan Ibrahimovic mampu tampil mengensankan bersama AC Milan.

Musim lalu, Rossoneri dibawanya kembali berkompetisi di Liga Champions setelah tujuh tahun lamanya.

AC Milan mampu tampil bertaji dengan finish di peringkat kedua dibawah Inter Milan yang meraih Scudetto.

Zlatan yang saat itu berusia 39 tahun, memberi kontribusi 15 gol dan 2 assist dari 19 pertandingan bersama tim yang bermarkas di San Siro tersebut.

Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic bereaksi selama pertandingan sepak bola leg kedua babak 16 besar Liga Eropa UEFA antara AC Milan dan Manchester United di stadion San Siro di Milan pada 18 Maret 2021.
Marco BERTORELLO / AFP
Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic bereaksi selama pertandingan sepak bola leg kedua babak 16 besar Liga Eropa UEFA antara AC Milan dan Manchester United di stadion San Siro di Milan pada 18 Maret 2021. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Usia Zlatan sekarang memang tidak lagi muda. Tapi, dengan rekam jejaknya sebagai bomber veteran yang tajam, tak berlebihan jika menaruh tempat nominasi Ballon d'Or untuknya.

Gol-gol Zlatan banyak hadir jika melawan tim-tim papan bawah. Lalu jika melawan tim papan atas, keberadaan Zlatan terbukti bisa mendongkrak moral tim.

Zlatan bisa menjadi teladan bagaimana mengatasi tekanan dan bangkit dari keterpurukan, itulah yang membuat Milan mampu dibawanya kembali tampil ganas setelah sekian lama.

Namun, tak masuknya pria asal Swedia itu ke dalam daftar nominasi Ballon d'Or tak membuat dirinya jengkel, ia justru menanggaoi hal tersebut dengan dingin.

“Apakah saya merindukan Ballon d’Or? Tidak, justru Ballon d’Or yang kehilangan saya!," Kata Zlatan dilansir Goal.

"Saya tidak tahu bagaimana perhitungan Anda, tapi saya tidak terobsesi dengan itu," Lanjut striker berusia 40 tahun tersebut.

Jan Oblak

Jan Oblak berhasil tampil luar biasa untuk Atletico Madrid di musim 2020/2021.

Kiper asal Slovenia itu berhasil mengantarkan Los Rojiblancos menjuarai La Liga dengan torehan 14 clean sheet.

Oblak juga bisa dibilang adalah juru selamat bagi Atletico Madrid untuk memenangkan gelar tersebut berkat deretan penyelamatan gemilangnya di ujung kompetisi.

Jan Oblak
Jan Oblak (zimbio.com)

Berkat penampilannya tersebut, kiper berusia 28 tahun tersebut terpilih sebagai pemain terbaik La Liga 2021.

Bahkan Oblak dianggap seorang Lionel Messi sebagai kiper terbaik di dunia saat ini, Messi mengaku Oblak merupakan salah satu kiper yang paling sulit ia bobol di musim lalu.

“Sungguh senang saat melawan Oblak, ia adalah salah satu kiper terbaik di dunia saat ini dan selalu bagus untuk melawan salah satu yang terbaik,” kata La Pulga dilansir skysport.

“Merupakan sebuah motivasi tambahan bisa atau mencoba mencetak gol, ia adalah salah satu kiper yang paling sulit untuk dibobol," Lanjut striker yang kini bermain untuk PSG tersebut.

Namun, kegemilangan Oblak justru tak membawa namanya untuk masuk ke nominasi peraih Ballon d'Or tahun ini.

Hanya ada nama Gianluigi Donnarumma yang menghiasi daftar kiper yang masuk ke dalam penghargaan tertinggi individu tersebut.

Federico Chiesa

kelebihan utama Federico Chiesa terletak pada teknik individunya, Ia memiliki kemampuan dribel yang bagus saat melakukan penetrasi ke area pertahanan lawan.

Ia memberi daya ledak dalam penyerangan Juventus, pemain berusia 23 tahun tersebut acap kali mengancam pertahanan lawan lewat kecepatan dan kemampuan dribelnya.

Gelandang Italia Federico Chiesa merayakan gol pembukanya selama pertandingan sepak bola semifinal UEFA EURO 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021.
Gelandang Italia Federico Chiesa merayakan gol pembukanya selama pertandingan sepak bola semifinal UEFA EURO 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021. (Frank Augstein / POOL / AFP)

Chiesa tidak ragu menerobos atau meliuk-liukkan badan meski ada dua pemain lawan mengadang, jika lawan merebut bola yang berada di kakinya, ia tak segan mengejar untuk mendapatkannya kembali.

Ia juga punya kelebihan dalam penempatan posisi ketika tim dalam fase transisi bertahan dan fase menyerang, itu sangat berguna untuk tim yang dibelanya guna melakukan serangan balik.

Dengan usianya sekarang, Chiesa juga sudah mampu memerlihatkan ketenangan dalam menjalani partai penting untuk Bianconeri.

Insting mencetak gol Chiesa sangat buas, penilaian itu bersumber dari gol Chiesa untuk Juventus musim lalu.

Bermain sebagai winger, dan perannya yang tertutup oleh Ronaldo, ia tetap bisa memberi kontribusi 15 gol dari 46 pertandingan bersama Bianconeri.

Tak lupa, kontribusinya untuk Italia saat Euro 2020 sangat mencolok, meski jarang bermain saat laga penyisihan grup.

Chiesa dipercaya sebagai pemain inti dan mampu tampil cemerlang saat babak 16 besar hingga partai final.

Gol-golnya kegawang Austria dan Spanyol merupakan torehan penting untuk membawa Italia lolos ke partai final dan meraih trofi Piala Euro 2020.

Namun, penampilan hebatnya bersama Juventus dan Gli Azzurri tak membuat namanya masuk ke dalam daftar calon peraih Ballon d'Or.

Entah kriteria apa yang menjadi landasan pemilihan nominasi, yang jelas, Chiesa sangatlah layak untuk mengisi daftar 30 nama tersebut.

(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
3
3
0
0
8
4
4
9
2
Chelsea
3
2
1
0
7
1
6
7
3
Arsenal
3
2
0
1
6
1
5
6
4
Tottenham
3
2
0
1
5
1
4
6
5
Everton
3
2
0
1
5
3
2
6
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan