Rabu, 3 September 2025

Super Pandit

Timnas Indonesia U-23 vs Australia: Menanti Taji Witan & Taktik Ala Guardiola Milik Shin Tae-yong

Ulasan tentang Potensi Witan Sulaeman untuk Timnas Indonesia dan Skema Shin Tae-yong yang mengusung taktik ala Guardiola di Man City.

Penulis: deivor ismanto
PSSI.org
Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, tengah memberi instuksi saat laga melawan Tajikistan. 

Efektivitas permainan Witan jelas sangat dibutuhkan Timnas Garuda untuk mampu mengatasi perlawan Australia.

Tak hanya bermain menusuk, Witan juga dapat bermain sebagai winger murni yang aktif melakukan pergerakan dari sisi sayap lalu melakukan crossing untuk melayani penyerang Timnas di tengah.

Kemampuan melakukan step over dan ketahanan fisik yang prima mampu ditunjukan Witan di berbagai laga Timnas Garuda, ia mampu menciptakan peluang lewat pergerakan agresif dari sisi sayap.

Entah bermain sebagai starter ataupun dimanfaatkan untuk menjadi supersub, Witan diharapkan mampu menjadi kartu AS Indonesia menghadapi tim sebesar Australia.

Ia pun memiliki misi besar untuk membawa Indonesia lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2022. Kerja keras di lapangan adalah kunci untuk mengalahkan Australia di laga malam nanti.

"Komunikasi di lapangan kami harus perbaiki. Selain itu kami harus terus bekerja keras dan fokus 90 menit pertandingan," kata Witan dilansir laman resmi PSSI.

"Kami berharap mendapatkan performa terbaik saat laga melawan Australia nanti. Karena kami ingin lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2022 mendatang," pungkasnya.

Taktik Shin Tae-yong

Bermain dengan skema dasar 4-1-4-1. Saat menyerang, Shin Tae-yong memakai skema 3-2-4-1 atau 3-2-5. Skema tersebut begitu mirip dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.

Tae-yong berusaha menumpuk pemain Indonesia di tengah, dengan menarik salah satu full back untuk bermain lebih ke dalam.

Saat Indonesia membangun serangan, full back Timnas Garuda akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan Timnas Indonesia.

Pelatih baru Timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong saat acara penandatanganan kontrak dan perkenalan pelatih baru Timnas Indonesia, di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/12/2019). Dalam acara tersebut, Shin Tae-yong yang dikontrak untuk empat tahun ke depan mendapat suvenir jersey Timnas Indonesia bernomor punggung 1 dengan nama punggung Shin Tae Yong. Tribunnews/Jeprima
Pelatih baru Timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong saat acara penandatanganan kontrak dan perkenalan pelatih baru Timnas Indonesia, di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/12/2019). Dalam acara tersebut, Shin Tae-yong yang dikontrak untuk empat tahun ke depan mendapat suvenir jersey Timnas Indonesia bernomor punggung 1 dengan nama punggung Shin Tae Yong. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Dalam skema tersebut, dengan kontrol bola dan teknik yang dimiliki pemain full back, ia dapat membuat lini tengah Garuda lebih kuat dan variatif.

Pergerakan full back ke tengah juga membuat Indonesia unggul jumlah pemain di tengah pada fase awal serangan.

Dengan begitu, dua gelandang Timnas Indonesia bisa naik ke area yang tinggi untuk fokus melakukan serangan.

Sang full back dan satu gelandang bertahan mengisi lini tengah untuk membangun serangan dari bawah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
3
3
0
0
8
4
4
9
2
Chelsea
3
2
1
0
7
1
6
7
3
Arsenal
3
2
0
1
6
1
5
6
4
Tottenham
3
2
0
1
5
1
4
6
5
Everton
3
2
0
1
5
3
2
6
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan