Super Pandit
Steven Gerrard & Xavi Hernandez, Bukti Pelatih Cemerlang Berasal dari Gelandang Gemilang, Kok Bisa?
Hadirnya Gerrard & Xavi dalam kursi kepelatihan di Liga elit Eropa semakin memberi bukti bahwa pelatih hebat berasal dari gelandang hebat.
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Dwi Setiawan
Liga Italia dan Jerman pun demikian, dua pelatih pengantar Inter Milan dan Bayern Munchen membawa pulang trofi Liga adalah mantan pemain yang berposisi sebagai gelandang, Antonio Conte dan Hansi Flick.
Semasa bermain, mereka berdua telah meraih deretan trofi bergengsi, Conte pernah meraih gelar Liga Champions di musim 1995/1996 bersama Juventus.
Hansi Flick yang bermain di Bayern Munchen, telah membawa pulang trofi Bundesliga sebanyak empat kali.
Lalu, Steven Gerrard dan Xavi Hernandez adalah dua pelatih muda yang sukses meraih kejayaan di Skotlandia (Rangers) dan Qatar (Al Sadd).
Mereka berdua diboyong Aston Villa dan Barcelona lantaran memiliki karir mentereng bersama klub terdahulunya.
Semasa masih menjadi pemain, Gerrard dan Xavi adalah dua pemain yang berposisi sebagai gelandang dan sukses menyabet rentetan gelar prestisius bersama Liverpool dan Blaugrana.
Hadirnya Gerrard dan Xavi dalam kursi kepelatihan di Liga elit Eropa semakin memberi bukti bahwa kapabilitas yang dimiliki seorang gelandang mampu membawa mereka melaju menjadi seorang pelatih cemerlang.
Mengapa bisa demikian?
Pemahaman permainan
Gelandang adalah posisi vital dalam permainan sepak bola, mereka menjadi poros dan kunci permainan tim dalam aspek bertahan dan menyerang.
Gelandang akan selalu berfikir bagaimana cara agar timnya mampu mencetak gol dan tak kebobolan.
Mereka melayani penyerang, sekaligus membantu pemain belakang dalam urusan bertahan.
Seorang gelandang juga memiliki peran penting dalam hal mengatur tempo dan memilih alur serangan dalam permainan.
Gelandang hebat tentunya sangat mampu untuk melakukan peran-peran tersebut, lalu ketika melatih, mereka akan menerapkan ilmunya di lapangan ke sebuah taktik yang ia buat.

Barry Hulshoff (mantan pemain belakang Ajax) dalam wawancara bersama BBC pernah mengatakan bahwa rekannya saat bermain, Johan Cruyff adalah "sutradara" dalam permainan Ajax.