Kualifikasi Piala Dunia 2022
Brasil dan Argentina Lolos ke Qatar Dengan Pendekatan Beda, Ini Beda Antara Tite dan Lionel Scaloni
Brasil dan Argentina telah mengamankan tempat ke Piala Dunia 2022. Menariknya, kedua negara ini menerapkan cara yang berbeda.
Penulis:
Deny Budiman
Editor:
Muhammad Barir
Sedang Striker Vinicius Jr menunjukkan bakat seperti Neymar yang kemarin absen karena cedera.
"Kualifikasi ini memberikan lebih banyak peluang (mencari formasi terbaik, Red). Pada 2018, kami tidak bisa melakukannya. Sekarang kampanye kami memungkinkan kami untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada lebih banyak atlet,” ujarnya dikutip dari AP.
Sementara pelatih Argentina, Lionel Scaloni, yang akan debut di Piala Dunia, telah membuat publik tim Tango percaya lagi bahwa mereka bisa memenangkan gelar Piala Dunia ketiga kalinya.
Dan itu bukan semata-mata karena Lionel Messi.

Scaloni telah membawa kekuatan baru dengan De Paul, Paredes dan Lo Celso untuk memungkinkan bintang tim melakukan yang terbaik; mencetak gol dan menciptakan peluang.
Di bawah Scaloni, Argentina belum pernah kalah sejak semifinal Copa America 2019 melawan Brasil.
Sejak itu, Albiceleste mengakhiri puasa gelar selama 28 tahun melawan saingannya dari Amerika Selatan di Maracana dan telah maju melalui kualifikasi Piala Dunia dengan nyaman.
Gelar Copa America juga memberi Scaloni pemain kunci yang jarang diganti — jauh berbeda dari ketidakstabilan yang dialami tim dalam beberapa tahun terakhir.
De Paul, pemain box-to-box, kini menjadi andalan yang tak tergantikan.

Rekan lini tengahnya, Lo Celso telah menciptakan lima peluang besar per pertandingan di kualifikasi, satu lebih banyak dari Messi dan De Paul.
Dan striker Lautaro Martinez telah berbagi peran mencetak gol dan menciptakan peluang dengan Messi.
Sejauh ini dia mencetak lima gol dan memberikan tiga assist.
“Kami harus bermain selalu sama,” kata Scaloni bulan lalu ketika ditanya tentang formula suksesnya.
“Bagi saya tidak ada gunanya jika pemain saya bermain dengan cara tertentu melawan Venezuela dan dengan cara yang berbeda melawan Brasil.”
Dua pendekatan berbeda ini, mungkin akan membuat dua raksasa sepak bola ini bertemu lagi dalam duel di Piala Dunia tahun depan. (Tribunnews/den)