Sabtu, 13 September 2025

Liga Champions

Berita Chelsea, Juve Korban Ganasnya Generasi Emas Cobham, Bianconeri Diajari Cara Bermain Bola

Tiga dari empat gol Chelsea yang menghancurkan Bianconeri dicetak oleh lulusan akademi Cobham.

ADRIAN DENNIS / AFP
Winger Chelsea asal Inggris Callum Hudson-Odoi (kiri) mencetak gol ketiga mereka pada pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Juventus di Stamford Bridge di London pada 23 November 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Perombakan yang dilakukan Chelsea pada sistem regenerasi pemain melalui akademi sepakbola yang mereka bina, mulai membuahkan hasil.

Para jebolan akademi Cobham, kini menjadi aktor di balik kesuksesan The Blues memainkan peforma sepakbola yang menggigit.

Juventus menjadi korban teranyar keganasan para jebolan akademi Chelsea saat takluk 0-4 di Stamford Bridge pada ajang fase grup H Liga Champions, Rabu (24/11/2021) dini hari.

Baca juga: Berita Chelsea, Peforma Brilian Bek Rasa Striker Permalukan Kengototan Thomas Tuchel Gaet Hakimi

Tiga dari empat gol yang menghancurkan Bianconeri dicetak oleh lulusan akademi Cobham.

Pengamat sepakbola yang juga mantan bek Timnas Inggris dan Manchester United, Rio Ferdinand meyakini, Chelsea kini tengah memanen hasil kerja keras mereka dalam pembinaan pemain muda.

Baca juga: Kabar Chelsea, Thomas Tuchel Sulap Christian Pulisic Jadi Bek Sayap? Mau Menyeberang ke Liverpool?

Bek Chelsea asal Inggris Trevoh Chalobah melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Juventus di Stamford Bridge di London pada 23 November 2021.
Bek Chelsea asal Inggris Trevoh Chalobah melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Juventus di Stamford Bridge di London pada 23 November 2021. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Baca juga: Kabar Chelsea, CHO Sempat Anggap Taktik Tuchel Lelucon, Rodgers Puji Si Kaki Kiri Fantastis

Diketahui, Trevoh Chalobah, Reece James, dan Callum Hudson-Odoi, merupakan para pencetak gol Chelsea dalam laga tersebut yang berasal dari akademi The Blues.

Satu pemain lagi, Ruben Loftus-Cheek juga tampil impresif.

Dialah kreator gol Hudson-Odoi lewat gerakan kaki yang indah di dalam kotak untuk menutup malam yang luar biasa bagi juara Eropa.

Satu gol penyempurna kemenangan Chelsea dicetak Timo Werner pada waktu tambahan.

Ferdinand mengatakan, setelah berinvestasi selama bertahun-tahun pada sejumlah pemain belia di akademi, Chelsea akhirnya menemukan formulasi kemenangan yang ideal.

Baca juga: Kabar Chelsea, Thomas Tuchel Sulap Christian Pulisic Jadi Bek Sayap? Mau Menyeberang ke Liverpool?

Potensi ganasnya para jebolan akademi The Blues ini , awalnya disadari pelatih Chelsea sebelumnya, Frank Lampard dan dilanjutkan oleh manajer saat ini Thomas Tuchel.

"Selama bertahun-tahun Chelsea telah berinvestasi pada pemain muda tetapi tidak memiliki manajer yang percaya diri seperti Frank Lampard dan Thomas Tuchel sekarang," kata Rio Ferdinand dilansir dailymail.

"Para lulusan gagal mungkin ada tapi (mereka) tidak pernah bertahan (di Chelsea). Reece James sangat fenomenal. Apa yang dilakukan Cobham adalah membina (pemain) under-8, under-9, dan memainkan meraka di liga yunior untuk mengasah bakat mereka," sambung Rio Ferdinand.

Baca juga: Kabar Chelsea, Bye Bye Hakim Ziyech, Si Pelari Kilat Mendekat, Lukaku Kembali Lawan Leicester City

Bek Chelsea asal Inggris Reece James (kanan) menyundul bola di bawah tekanan dari striker Juventus Dejan Kulusevski (kiri) selama pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Juventus di Stamford Bridge di London pada 23 November 2021. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)
Bek Chelsea asal Inggris Reece James (kanan) menyundul bola di bawah tekanan dari striker Juventus Dejan Kulusevski (kiri) selama pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Juventus di Stamford Bridge di London pada 23 November 2021. (Photo by Adrian DENNIS / AFP) (AFP/ADRIAN DENNIS)

Baca juga: Kabar Chelsea, Thomas Tuchel Sulap Christian Pulisic Jadi Bek Sayap? Mau Menyeberang ke Liverpool?

"Tiga pencetak gol pertama Chelsea malam ini melawan Juventus, adalah lulusan sistem regenerasi Cobham yang sedang berjalan," kata Rio Ferdinand.

'Mereka telah bertahan dan mereka telah berhasil. Mereka berada dalam pola pikir positif dengan itu, sistem pembinaan pemain muda mereka terlihat sangat jelas bagi mereka. Mereka bisa melihat jalan menuju tim utama," kata dia.

Pengamat lain, Owen Hargreaves juga merefleksikan bagaimana Chelsea bisa memanfaatkan lain dari para jebolan Cobham yang tidak bisa masuk ke tim utama.

Baca juga: Berita Chelsea, Tuchel Tiru Rekor Mourinho, Kemunculan Generasi Emas Cobham, Ziyech Bikin Frustasi

Mantan gelandang Man United itu menganalisis, para pemain yang tidak mampu menembus tim utama The Blues namun punya potensi, dilego dengan biaya transfer yang tinggi.

Hasil penjualan ini sangat membantu tim London Barat itu mengumpulkan pundi-pundi uang untuk kemudian melakukan pembelian besar-besaran pada bursa transfer.

“Lihatlah (jebolan) akademi Chelsea, [Fikayo] Tomori telah pergi, mereka menghabiskan uang itu, [Conor] Gallagher, [Tino] Liveramento, [Tariq] Lamptey," kata Hargreaves.

“Jika Anda tidak cukup baik untuk Chelsea, mereka menjual pemain-pemain itu seharga 80 juta poundsterling yang mendanai pembelian [Romelu] Lukaku, mereka melakukannya dengan benar di banyak level," kata dia.

Baca juga: Kabar Chelsea, Pelitnya The Blues Bikin Rudiger Frustasi, Gallagher Ragu Kembali, Ziyech ke Barca

The Blues Ajari Juve Bermain Sepakbola

Striker Juventus Argentina Paulo Dybala (tengah) bersaing dengan gelandang Chelsea asal Inggris Callum Hudson-Odoi (kanan) selama pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Juventus di Stamford Bridge di London pada 23 November 2021. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)
Striker Juventus Argentina Paulo Dybala (tengah) bersaing dengan gelandang Chelsea asal Inggris Callum Hudson-Odoi (kanan) selama pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Juventus di Stamford Bridge di London pada 23 November 2021. (Photo by Adrian DENNIS / AFP) (AFP/ADRIAN DENNIS)

Baca juga: Kabar Chelsea, Thomas Tuchel Sulap Christian Pulisic Jadi Bek Sayap? Mau Menyeberang ke Liverpool?

Pelatih kawakan, Fabio Capello mengatakan Chelsea seolah mengajarkan Juventus cara bermain sepakbola saat menang 4-0 pada laga semalam.

Pasukan Thomas Tuchel menampilkan performa yang luar biasa di Stamford Bridge saat gol-gol dari Trevoh Chalobah, Reece James, Callum Hudson-Odoi, dan Timo Werner memastikan kemenangan.

Atas kemenangan itu, Chelsea mengamankan satu tempat di babak 16 besar Liga Champions. The Blue kini berada di posisi terdepan untuk finis di puncak Grup H di depan Juve.

Adapun Capello meyakini, raksasa Serie A itu perlu mempelajari cara Thomas Tuchel membuat Chelsea bermain.

Capello menganalii klub Italia berada pada posisi yang kurang menguntungkan di kancah kompetisi Eropa karena tempo permainan mereka yang cenderung lambat.

“Saya pikir ini adalah pelajaran nyata dalam sepakbola dari Chelsea,” kata Capello kepada Sky Sport Italia.

Baca juga: Kabar Chelsea, CHO Sempat Anggap Taktik Tuchel Lelucon, Rodgers Puji Si Kaki Kiri Fantastis

Bek Chelsea asal Inggris Trevoh Chalobah melakukan selebrasi dengan rekan setimnya setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Juventus di Stamford Bridge di London pada 23 November 2021. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)
Bek Chelsea asal Inggris Trevoh Chalobah melakukan selebrasi dengan rekan setimnya setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Juventus di Stamford Bridge di London pada 23 November 2021. (Photo by Adrian DENNIS / AFP) (AFP/ADRIAN DENNIS)

Baca juga: Kabar Chelsea, CHO Sempat Anggap Taktik Tuchel Lelucon, Rodgers Puji Si Kaki Kiri Fantastis

“Mari kita ambil contoh Liverpool, mereka bermain agresif dan vertikal," kata dia.

“Dan malam ini kami melihat Chelsea tidak pernah mengoper bola ke belakang. Mereka tidak pernah memulai dari belakang, sebaliknya mereka selalu proaktif, selalu maju, tidak ada operan ke kiper,".

“Ini adalah ritme yang tidak lagi digunakan liga Italia. Ada perbedaan besar dalam kecepatan dan kualitas dibandingkan dengan liga kami," kata Fabio Capello.

Baca juga: Kabar Chelsea, Thomas Tuchel Sulap Christian Pulisic Jadi Bek Sayap? Mau Menyeberang ke Liverpool?

Dia juga menilai, aturan di Serie A cederung lebih 'lembek'. Semisal soal pelanggaran, pada kompetisi lain, wasit belum tentu menilai sebuah tekel adalah sebuah pelanggaran.

Namun di Liga Italia, kata Capello, wasit akan menganggap itu sebagai sebuah pelanggaran. Itu dianggap juga akan menurunkan ritme dan tempo bermain tim-tim Italia.

"Ada tekanan lain. Lalu di sini ada tekel, Anda masuk dengan keras, wasit tidak meniup peluit untuk pelanggaran yang akan ditiupkan di sini [di Serie A]," kata Capello. (oln/*)
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
4
3
0
1
8
1
7
9
2
Liverpool
3
3
0
0
8
4
4
9
3
Chelsea
3
2
1
0
7
1
6
7
4
Tottenham
3
2
0
1
5
1
4
6
5
Everton
3
2
0
1
5
3
2
6
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan