Super Pandit
Pesona yang Ditawarkan Simone Inzaghi di Inter Milan: Melangkah Lebih Jauh dari Era Antonio Conte
Sentuhan Simone Inzaghi untuk Nerazzurri adalah kunci terhapusnya kutukan Inter Milan dalam kompetisi paling bergengsi di Eropa itu.
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Simone Inzaghi sukses membawa Inter Milan lolos ke babak 16 besar Liga Champions usai kandaskan perlawanan Shakhtar Donetsk dengan skor 2-0, Kamis (25/11/2021)
Capaian tersebut jelas membuat Interisti senang bukan main, setelah di dua musim sebelumnya, Inter Milan selalu gagal melangkah lebih jauh dari penyisihan grup.
Antonio Conte memang mampu memberi gelar Scudetto untuk Inter, namun saat berlaga di Liga Champions, Nerazzurri malah mati kutu.
Bahkan di musim lalu, Inter Milan menjadi juru kunci di penyisihan grup Liga Champions, mereka tak lebih baik dari Shakhtar yang berada tepat di atasnya.
Ya, sentuhan Simone Inzaghi untuk Nerazzurri adalah kunci terhapusnya kutukan Inter Milan dalam kompetisi paling bergengsi di Eropa itu.

Baca juga: Perasaan Campur Aduk Pioli, Asa AC Milan ke 16 Besar Liga Champions Terjaga & Tumbal Rossoneri
Baca juga: Superioritas Liverpool di Liga Champions, Magis Taktik Klopp, Peran Rekrutan Anyar & Sihir Mo Salah
Inzaghi datang ke San Siro dengan pikulan beban yang berat, selain dituntut untuk mempertahankan gelar yang sudah diraih Antonio Conte musim lalu.
Eks juru taktik Lazio itu juga diharapkan mampu menjadi "penenang" di ruang ganti Inter Milan yang sedang mengalami kriris finansial.
Tak seperti Conte yang "rewel" Inzaghi adalah pelatih yang tak banyak ulah, lima tahun di Lazio, tak ada kabar miring yang mencoreng nama baiknya sebagai pelatih.
Dari segi taktik, ia mempertahankan skema lamanya di Lazio. Yaitu bermain dengan pakem 3-5-2.
Harus ditinggal beberapa pemain kunci seperti Romelu Lukaku dan Acharaf Hakimi, tak membuat Inter Milan kehilangan tajinya.
Nerazzurri saat ini menjadi tim paling produktif di Liga Italia dengan dulangan 32 gol.
Dilansir FBref, xG komulatif Inter Milan berada di angka 15.7, menjadi yang tertinggi kedua setelah Atalanta.
Meski hanya mendatangkan striker gaek berusia 35 tahun, Edin Dzeko untuk pengganti top skor Nerazzurri musim lalu, Romelu Lukaku. Inzaghi terbukti mampu membuat Dzeko tampil ganas.
Torehan 10 gol Dzeko untuk Inter Milan musim ini menjadi yang tertinggi diantara pemain Nerazzurri lainnya.
Pemain yang didepak Mourinho dari AS Roma itu tak kesulitan untuk beradaptasi dengan skema Inzaghi. Rotasi yang kerap juru taktik asal Italia itu lakukan membuat Dzeko tak kehabisan tenaga.