Super Pandit
Tottenham Hotspur Datangkan Dua Pemain Juventus, Antonio Conte Senang atau Masih Kelimpungan?
Apakah atribut kedua pemain yang didatangkan Tottenham sudah sesuai dengan kebutuhan skema dari Antonio Conte?
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
Kriteria itu dapat dilihat dari tiga kesebelasan yang ia tukangi sebelum mendarat ke White Hart Lane untuk menukangi The Lilywhites.
Gelandang bertahan pendistribusi bola
Conte selalu bermain dengan satu gelandang bertahan yang handal dalam mengatur tempo dan mendistribusikan bola.
Peran gelandang tak hanya menjadi seorang yang berdiri di depan tiga bek sejajar untuk menghalau serangan lawan, namun juga cerdas dalam memberi kenyamanan menjaga bola di tengah.
Ketika di Juventus Conte memiliki Pirlo, maka di Chelsea ia sangat memeprcayakan Matic untuk menjadi jendral di lini tengah.
Pirlo adalah maestro, kecerdasannya dalam mendistribusikan bola dari tengah berada di atas rata-rata gelandang bertahan lain.
Begitu juga Matic, meski tak sementereng Pirlo, pemain yang kini berseragam Manchester United tersebut adalah seorang gelandang bertahan yang moncer dalam urusan mengatur tempo.
Hampir di setiap pertandingan Matic selalu mengisi 11 utama pilihan Conte.
Perannya di tengah bersama Kante begitu diandalkan, jika Kante adalah box to box yang pekerja keras, maka Matic sebagai seorang pivot yang menjadi kunci aliran bola Chelsea di tengah.
Di Tottenham sendiri, Conte belum memiliki gelandang bertahanan yang kuat dalam urusan membagi bola.
Rodrigo Bentacur yang baru didatangkan bukanlah seorang gelandang bertahan yang pandai dalam mendistribusikan bola.
Ia lebih bertipikal sebagai gelandang pengangkut air yang memiliki etos kerja dan daya jaung tinggi di lapangan.
Penyerang berpostur ideal
Di lini depan, Conte selalu memiliki stiker berpostur tinggi besar yang handal dalam bola-bola udara dan berduel di kotak penalti.
Tak jauh-jauh, Lukaku adalah contoh paling nyata dari kriteria striker yang ia godok menjadi bomber di lini depan.