PSS Sleman Happy Ending BRI Liga 1, I Putu Gede Sedih Persipura Degradasi

TRIBUNNEWS.COM - Pekan 34 BRI Liga 1 yang berlangsung sore ini cukup mengundang 'emosi' bagi Persipura, Barito Putera, dan PSS Sleman.

Bagaimana tidak, ketiga tim di atas berjuang untuk bertahan di kasta teratas kompetisi sepakbola Indonesia karena satu di antara mereka degradasi ke Liga 2.

Benar saja, hasil sore ini tak cukup mampu membuat Persipura Jayapura lolos dari jeratan degradasi.

Baca juga: Persipura Jayapura Degradasi, Jawara Terbaik Turun Kasta, Mutiara Hitam yang Menghilang

Tim terbaik Liga Indonesia dengan segudang prestasi dan talenta berbakat dari tanah Papua itu harus turun kasta musim depan.

Tidak ada yang menyangka dan mengira, namun jika menelisik perjalanan Persipura musim ini juga cukup disayangkan.

Banyak faktor yang membuat permainan tim Mutiara Hitam ini tidak konsisiten.

Mulai dari kehilangan icon, Boas Salossa, bongkar pasang pelatih, materi skuat seadanya, hingga hilangnya pilar seperti Ramai Rumaikek yang sempat bersama Timnas Indonesai.

Namun, hal itu tak bisa dihindari, Persipura bergabung dengan Persela dan Persiraja Banda Aceh untuk turun ke kasta kedua Liga Indonesia.

Baca juga: Fakta Persipura Jayapura di BRI Liga 1: Terpuruk, Buang Boaz Solossa & Degradasi ke Liga 2

Sementara PSS Sleman patut berpuas diri dengan hasil pertandingan hari ini.

Tim asuhan I Putu Gede menang 2-0 atas Persija meskipun permainan di bawah kendali tim Macan Kemayoran.

Apa yang mereka harapkan untuk happy ending akhirnya terwujud karena PSS Sleman terlepas dari jeratan zona degradasi dan bertahan di Liga 1.

I Putu Gede mengapresiasi semangat juang skuat Elang Jawa.

Ia juga bersyukur anak asuhnya bisa memenuhi ekpektasi musim ini untuk bertahan dan happy ending.

"Pertandingan hari ini (lawan Persija) kita bersyukur tercipta gol di menit awal," kata I Putu Gede dalam konferensi pers usai laga, Kamis (31/3/2022) malam.

"Setelah itu kita tertekan. Ini yang ga saya sukai, dalam keadaan tertekan, beban mental yang diemban pemain juga berat, kondisi cuaca terik juga mempengaruhi (permainan)," sambungnya.