Jumat, 5 September 2025

Liga Italia

Jose Mourinho Berharap Inter Juara Setelah Inter Kalahkan Tim AS Roma 1-3, Begni Kata Mourinho

CINTA lama Jose Mourinho kepada Inter Milan belum pudar. Usai tim asuhannya, AS Roma ditekuk Nerazzurri 3-1, dia berharap mantan timnya juara.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
MARCO BERTORELLO / AFP
Pemain depan Inter Milan Argentina Lautaro Martinez merayakan setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan AS Roma pada 23 April 2022 di stadion San Siro di Milan. 

TRIBUNNEWS.COM, ROMA- CINTA lama Jose Mourinho kepada Inter Milan belum pudar. Usai tim asuhannya, AS Roma ditekuk Nerazzurri 3-1 dalam pekan ke-34 Liga Italia 2021-2022 di Giuseppe Meazza (23/4), dia berharap mantan tim asuhannya itu bisa mempertahankan gelar juara Serie A.

Mourinho mengaku sudah mencoba segala cara agar AS Roma bisa meraih kemenangan, tapi Inter Milan merupakan tim yang kuat. Kekalahan dari I Nerazzurri itu pun memutus rekor tak terkalahkan I Giallorossi dalam 12 laga Serie A.

"Inter adalah Inter, mereka adalah tim terbaik di Serie A dengan pemain hebat di setiap aspek. Kami harus sempurna hari ini tapi kami tidak sempurna. Kami melakukannya dengan baik, tetapi kami tidak sempurna," katanya dikutip dari Footbal Italia.

"Kami memiliki keberanian untuk bermain dan terus melaju. Saya lebih suka kalah setelah tiga bulan melawan tim yang lebih kuat dari kami, jadi saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan," ujar pelatih asal Portugal ini.

Ini adalah kali pertama Mourinho kembali ke Giuseppe Meazza di ajang Serie A sebagai lawan sejak memenangkan treble bersama Inter pada tahun 2010.

Usai laga, Mourinho melambaikan tangan ke arah tribun sebagai tanda terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan para pendukung Inter.

"Saya mencintai Inter, Inter mencintai saya, tetapi saya ingin memenangkan setiap pertandingan," ucap Mourinho.

"Jelas, saya dapat mengatakan sekarang kami tidak lagi harus bermain melawan Inter, Milan, atau Napoli, jadi sekarang saya dapat mengatakan saya ingin Inter memenangkan Scudetto. Saya tidak bisa mengatakan itu sebelumnya, karena ini adalah pekerjaan saya dan kami dibayar untuk menang," kata Mourinho.
Gol pembuka Inter di menit 30 sangat brilian. Melibatkan tujuh sentuhan dari tujuh pemain.

Bermula dari operan kiper Samir Handanovic kepada Federico Dimarco, Dimarco melanjutkan bola ke Ivan Perisic, Perisic ke Lautaro Martinez, Martinez ke Edin Dzeko, Dzeko ke Hakan Calhanoglu.

Dari Calhanoglu, bola dikirim dengan umpan terobosan pembelah pertahanan untuk disambut Denzel Dumfries, yang melakukan sprint agar lepas dari perangkap offside.

Melesat sendirian, Dumfries mengontrol bola sekali, lalu melepaskan tembakan mendatar yang meluncur di bawah badan kiper Rui Patricio.

Sebuah gol yang makin menegaskan keampuhan Inzaghi-ball, sebutan untuk gaya permainan Inter Milan di bawah asuhan Simone Inzaghi.

Proses serangan kilat satu sentuhan yang terbangun secara sistematis ini memang jadi andalan Nerazzurri.

Setelah gol Dumfries Nerazzurri menambah keunggulan melalui gol Marcelo Brozovic (40'), dan Lautaro Martinez (52'). Roma mencetak gol penghibur dengan tembakan Henrikh Mkhitaryan (85').

Hasil ini menempatkan Inter Milan sementara di puncak klasemen Liga Italia. Mereka unggul satu angka di atas AC Milan yang berlaga ke kandang Lazio, Minggu (24/4/2022) atau Senin dini hari WIB. (Tribunnews/den)

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan