Senin, 6 Oktober 2025

Liga Italia

Mario Balotelli Ingin Kembali ke AC Milan, Yacine Adli Si Mozart yang Tersisih di Rossoneri

Mario Balotelli secara terbuka mengungkapkan ingin kembali membela AC Milan. Yacine Adli adalah seorang komposer lini tengah, tapi tersisih di Milan

sempreMilan
Mantan striker AC Milan, Mario Balotelli. Setelah berkelana ke berbagai klub, belakangan Super Mario -julukannya- menyatakan ingin kembali membela AC Milan suatu saat nanti. 

Mario Balotelli Ingin Kembali ke AC Milan, Yacine Adli Si Mozart yang Tersisih di Rossoneri

TRIBUNNEWS.COM - Masih ingat Si Bengal Mario Balotelli? Pemain yang pernah digadang-gadang sebagai striker masa depan Timna Italia ini mengabarkan keinginannya untuk bermain untuk AC Milan lagi suatu hari nanti.

Super Mario, julukan Balotelli mencap San Siro, markas AC Milan, sebagai stadion terbaik di dunia.

Diketahui, Mario Balotelli memulai kariernya sebagai pemain muda bersama Lumezzane sebelum bergabung dengan Inter pada 2007.

Baca juga: Salzburg vs AC Milan, Pioli Sebut Lawan Punya Penerus Haaland, Prediksi Skor Rossoneri Menang Tipis

Baca juga: Harga Rafael Leao Layak Rp 5,9 Triliun di Milan, Chelsea Belum Menyerah, Pioli: Dia Tak Bikin Onar

Bersama nerazzurri, Balotelli membelalakkan banyak mata dengan peforma impresif dan prestisius, di mana ia memenangkan treble bersama Inter pada 2010.

Kontribusinya bagi Inter itu membuatnya diboyong Manchester City pada jendela transfer musim panas 2010.

Balo kemudian kembali ke Serie A pada 2013 untuk bermain bersama AC Milan.

Balotelli sempat berseragam Liverpool diikuti dan kemudian dia bermain untuk OGC Nice dan Marseille di Ligue 1. Perancis.

Mantan striker AC Milan, Mario Balotelli
Mantan striker AC Milan, Mario Balotelli. Setelah berkelana ke berbagai klub, belakangan Super Mario -julukannya- menyatakan ingin kembali membela AC Milan suatu saat nanti.

Baca juga: Pioli Gantung Foto Calhanoglu  di Loker AC Milan, Theo Hernandez Mimpi Buruk Paling Jahat Buat Inter

Dia kembali ke Italia untuk ketiga kalinya, bergabung dengan klub Serie A Brescia pada musim panas 2019.

Balotelli kemudian berlabuh ke AC Monza lalu klub Turki. Adana Demirspor, sebelum sekarang pindah ke FC Sion.

Berbicara kepada DAZN, dilansir Calciomercato, Mario Balotelli ditanya soal derby Milan pada akhir pekan kemarin serta sejumlah topik lainnya.

Berikut hasil wawancara tersebut:

Apa yang Anda rasakan saat melihat derby antara Milan dan Inter?

"Kedua tim sama-sama cantik. Saya tidak melihat derby karena kami bermain di waktu yang bersamaan. San Siro adalah stadion terindah di dunia."

Apakah Anda percaya kembali ke tim nasional?

“Saya juga mengatakannya ketika saya memperkenalkan diri. Bukannya saya tidak peduli dengan tim nasional lagi, itu bohong untuk mengatakannya. Tapi saat ini saya berpikir untuk santai saja, menjalani musim saya, lalu jika tim nasional datang, biarlah. Jika ada kesempatan dan saya pantas mendapatkannya, jadilah itu. Bagi saya, tidak akan pernah ada pintu tertutup untuk tim nasional."

Apakah Anda ingin bermain untuk Napoli?

“Saya sangat terikat dengan Napoli. Saya sangat ingin menjadi pemain Napoli, tapi bertahun-tahun yang lalu. Untuk beberapa situasi itu tidak mungkin. Saya akan sangat menyukainya, untuk banyak situasi."

Apakah ada tim Italia yang ingin Anda mainkan?

"Milan. Saya suka Milan. Sangat buruk saya mengatakan Milan, karena bahkan Inter tidak akan membuat saya sakit. Mereka adalah dua tim terindah yang pernah dimiliki seorang pemain, tim yang bisa diimpikan oleh seorang anak kecil."

Baca juga: Chelsea dan Liverpool Sama-sama Zonk di Bursa Transfer, The Reds Tak Bisa Juara Tanpa Sadio Mane

Yacine Adli Si Mozart yang Tersisih

Gelandang serang AC Milan asal Prancis, Yacine Adli
Gelandang serang AC Milan asal Prancis, Yacine Adli, tidak masuk dalam daftar pemain AC Milan yang bisa tampil di Liga Champions. Di skuad AC Milan, perannya sebagai playmaker masih kalah dari Charles De Ketelaere dan Brahim Diaz yang secara rutin bergiliran dimainkan pelatih Rossoneri, Stefano Pioli.

Pada periode pramusim, ada harapan besar pada diri Yacine Adli untuk bisa tampil berkostum AC Milan pada laga-laga besar macam Liga Champions Eropa.

Yacien Adli tampil sangat brilian saat Milan menjalani laga-laga pramusim, menandakan sang pemain bisa jadi faktor besar bagi kejayaan AC Milan.

Namun, sepertinya mimpi sang pemain untuk mentas di kasta Eropa harus disimpan dulu.

Pelatih Rossoneri, Stefano Pioli, justru tak memasukkan namanya dalam daftar skuad rossoneri yang bisa bermain di fase grup Liga Champions.

Baca juga: Daftar 23 Pemain AC Milan di Liga Champions: Tanpa Yacine Adli dan Aster Vranckx, Ada Pemain Cedera

Lantaran itu pula Yacine Adli akan melewatkan perjalanan skuad Milan ke kota Salzburg, untuk menjalani matchday pertama penyisihan Grup E Liga Champions 2022, RB Salzburg vs AC Milan, Rabu (7/9/2022) pukul 02.00 WIB.

Apa kaitannya, Yacine Adli dan Kota Salzburg?

Kota Salzburg di Austria adalah kota musisi besar dunia, Mozart berasal.

La Gazzetta dello Sport mengulas, Yacine Adli memiliki kecintaan pada piano, secara khusus dia adalah seorang  penggemar Mozart.

Sangat disayangkan Yacine Adli tidak masuk dalam rombongan MIlan karena pertandingan Liga Champions malam ini antara Red Bull Salzburg dan AC Milan akan berlangsung sekitar dua puluh menit dari rumah di mana komposer terkenal itu lahir.

Ulasan tersebut juga menganalisis penyebab Yacine Adli tidak disertakan dalam daftar pemain Milan dalam ajang Liga Champions kali ini.

Seperti idolanya, Yacine Adli juga berperan sebagai komposer di lini tengah. Sebagai playmaker, Yacine Adli memiliki fleksibilitas yang sangat berguna.

Hanya, mantan pemain Bordeaux ini punya posisi yang sama dengan Charles De Ketelaere dan Brahim Diaz, dua pemain terdepan dalam urut-urutan pemain utama di skuad Stefano Pioli.

Meski sang pelatih menyebut tak ada status pemain utama-pelapis di skuadnya, pada kenyataannya, Pioli lebih memilih menggilir untuk memainkan De Ketelaere dan Diaz dalam beberapa laga awal Serie A Liga Italia.

Meski punya keserbagunaan, Yacine Adli dinilai belum mampu menjadi gelandang tengah dengan tugas menjalankan poros ganda seperti yang pernah dijalankan Franck Kessie-Sandro Tonali atau Ismael Bennacer-Sandro Tonali.

Yacine Adli lebih cenderung pas dimainkan sebagai pemain bertipikal menyerang, entah di tengah sebagai playmaker atau bisa juga sebagai penyerang sayap.

Namun, perlu dicatat bahwa Yacine Adli baru berusia 21 tahun.

Dia diyakini akan dan harus beradaptasi dengan sepakbola Italia seperti halnya Pierre Kalulu.

Kalulu, juga sempat meragukan dan tersisih. Hanya dia mampu beradaptasi dan cepat bangkit sehingga statusnya dari pemain cadangan berubah menjadi starter permanen.

Kemampuan berkembang dalam situasi yang tepat seperti Kalulu itu juga dibutuhkan oelh Yacine Adli .

Sejauh ini Yacine Adli baru  bermain 46 menit (29 menit melawan Bologna dan 17 menit melawan Sassuolo).

Sisanya, Yacine Adli tak dimainkan dan hanya menjadi penghias di bangku cadangan AC Milan pada laga derby melawan Inter serta dalam dua pertandingan liga pertama melawan Udinese dan Atalanta.

Namun, meski saat ini tersisih, Yacine Adli diyakini akan punya momentum dan peluang.

Mulai periode September hingga awal November, MIlan akan punya jadwal sangat padat, permainan akan dimainkan setiap tiga hari.

Situasi ini menjadi peluang Yacine Adli untuk menjadi komposer sejati di lini tengah AC Milan. (oln/*/SM)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
6
5
0
1
12
6
6
15
2
Roma
6
5
0
1
7
2
5
15
3
AC Milan
6
4
1
1
9
3
6
13
4
Inter Milan
6
4
0
2
17
8
9
12
5
Juventus
6
3
3
0
9
5
4
12
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved