Timnas Indonesia
Perbandingan Prestasi Shin Tae-yong Dengan Eks Pelatih Timnas Indonesia Lain, STY Paling Terbelakang
Perbandingan prestasi Shin Tae-yong dengan eks pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl dan Rahmad Darmawan. STY nampak paling terbelakang.
Penulis:
Bayu Satriyo Panegak
Editor:
Rochmat Purnomo
TRIBUNNEWS.COM - Berikut perbadingan pretasi Shin Tae-yong dengan eks pelatih Timnas Indonesia lainnya.
Walaupun Shin Tae-yong lebih beken karena pernah menukangi Korea Selatan di Piala Dunia 2018, nampaknya dari segi prestasi bagi Timnas Indonesia masih tertinggal.
Terdapat dua nama eks pelatih Timnas Indonesia yang mungkin bisa dijadikan perbandingan dari Shin Tae-yong, yakni Alfred Riedl dan Rahmad Darmawan.
Baca juga: Desakan Mundur Buat Shin Tae-yong, Siklus Suram Timnas Indonesia di Kasus Luis Milla Bisa Terulang
Prestasi Shin Tae-yong
- Shin Tae-yong Bersama Korea Selatan
Shin Tae-yong diharapkan menjadi pendongkrak prestasi Timnas Indonesia setelah menukangi Korea Selatan di Piala Dunia 2018 silam.
Pelatih berusia 52 tahun telah menyulap Korea Selatan untuk memenangkan pertandingan kontra Jerman di penyisihan grup.
Hasil itu menghindarkan Macan Asia, julukan Korea Selatan dari posisi dasar klasemen.
Momen inilah yang menjadi dongeng penghibur ke digdayaan Shin Tae-yong di bangku kepelatihan.
Namun jika dibandingkan oleh era Paulo Bento, nasib Korea Selatan lebih mujur di Piala Dunia 2022.
Macan Asia mampu lolos hingga babak 16 Besar, sebelum dikalahkan oleh Brasil degan skor 4-1.
Sedangkan Shin Tae-yong hanya membawa Korsel berada di posisi ketiga grup penyisihan Piala Dunia 2018.

- Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia
Shin Tae-yong datang dengan rencana tugas yang sangat luar biasa.
Tak hanya menjadi seorang pelatih, Shin Tae-yong juga membentuk master plan permainan Timnas Indonesia.
Hal tersebut didasari dengan beban tugas yang sangat besar dari PSSI.
Pelatih 52 tahun tersebut mengemban tugas untuk menukangi Timnas Indonesia U19, U20, U23 dan level Senior.
Tentunya ini merupakan gambaran betapa PSSI sangat mengandalkan pria kelahiran Gyeongbuk, Korea Selatan tersebut.
Memang Shin Tae-yong telah mengubang permainan Timnas Indonesia menjadi lebih berkembang.
Melalui tangan dinginya Timnas Indonesia berhasil melaju ke putaran final Piala Asia 2023.
Sungguh capaian yang luar biasa karena Garuda terakhir lolos pada tahun 2007 silam.
Prestasi Timnas Indonesia era Shin Tae-yong yang lain terasa mudah untuk di dapatkan.
Pada gelaran dua kali Piala AFF, Shin Tae-yong telah memberikan masing-masing satu kali posisi Runner-up dan Semifinalis.
Rekor ini tak beda jauh lebih baik dari era Alfred Riedl yang mengatarkan Garuda raih Runner-up dua kali.
Opa Riedl sapaan akrabnya bantu Timnas Indonesia raih posisi kedua di AFF 2010 dan 2016 silam.

Sedangkan ketika menukangi Timnas U23 di Sea Games 2021, Shin Tae-yong sumbang medali perunggu.
Timnas Indonesia berhasil kalahkan Malaysia melalui adu penalti dengan skor 4-3.
Perolehan perunggu bagi Shin Tae-yong nampaknya tak lebih baik dari Rahmad Darmawan.
Pelatih yang kini menukangi RANS Nusantara FC pernah beri posisi yang lebih baik daripada Shin Tae-yong.
Rahmad Darmawan membawa Timnas Indonesia mampu meraih medali perak di SEA Games 2011 dan 2013.

Menatap Agenda Timnas Kedepan, STY Stay out Out?
Agenda Timnas Indonesia terpantau sangat padat di tahun 2023.
Selepas AFF 2022, semua jenjang umur Timnas Indonesia akan berlaga.
Timnas Indonesia U20 akan andil dalam Piala Asia dan Piala Dunia.
Piala Asia U20 akan digelar di Uzbekistan pada bulan Maret mendatang.
Sedangkan di Piala Dunia U20, Timnas Indonesia tampil sebagai tuan rumah bulan Mei hingga Juni mendatang.
Pada jenjang umur lainnya, Timnas Indonesia U23 akan tampil di ajang SEA Games 2023 di Kamboja.
Sedangkan di Level Senior Shin Tae-yong akan temani Timnas Indonesia di Piala Asia, Juni hingga Juli mendatang.
Empat agenda besar tersebut yang tentunya harus sangat dipertimbangkan untuk karir Shin Tae-yong.
Mengingat padatnya agenda ke dapan, karir Shin Tae-yong nampaknya akan bertahan agak lama.
Misalnya terjadi pemutusan kerja, semua jenjang Timnas akan mendapatkan dampaknya.
Timnas Indonesia U20, U23 dan Level Senior akan mengalami ngos-ngosan untuk cari pengganti di waktu yang singkat.
(Tribunnews.com/ Bayu Panegak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.