Rabu, 13 Agustus 2025

Piala Asia U23 2024

Kilas Balik Karier Shin Tae-yong dari Insiden Pelemparan Telur hingga Dipuja Publik Tanah Air

Kilas balik karier Shin Tae-yong sebelum menjadi pelatih Timnas Indonesia pernah menjadi juru taktik Korea Selatan. Ada kisah kelam di tahun 2018.

Tribun Solo/Muhammad Nursina
Kilas balik karier Shin Tae-yong sebelum menjadi pelatih Timnas Indonesia pernah menjadi juru taktik Korea Selatan. Ada kisah kelam di tahun 2018. - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tersenyum setelah mengalahkan Turkmenistan dalam ajang kualifikasi Piala Asia U23 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (14/9/2023) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Kilas balik karier Shin Tae-yong sebelum menjadi pelatih Timnas Indonesia pernah menjadi juru taktik Korea Selatan.

Tepat pada Jumat (26/4/2024) dinihari tadi, Shin Tae-yong dihadapkan dengan pertandingan sulit ketika menghadapi Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U23 2024 Qatar.

Pertandingan itu merupakan jalur menuju Olimpiade Paris 2024. Shin Tae-yong yang merupakan pelatih Timnas U23 Indonesia berhasil memupuskan harapan Korea Selatan.

Laga yang berakhir 2-2 pada waktu normal harus ditentukan melalui perpanjangan waktu hingga penalti.

Pelatih kepala TImnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong saat menghadiri sesi pre match conference kontra Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23, Qatar, Rabu (24/4/2024).
Pelatih kepala TImnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong saat menghadiri sesi pre match conference kontra Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23, Qatar, Rabu (24/4/2024). (dok: PSSI)

Timnas U23 Indonesia berhasil memenangkan duel satu lawan satu itu dengan skor akhir 11-10.

Kini, Timnas U23 Indonesia pun bersiap menatap Olimpiade Paris 2024. Kesempatan yang datang setelah 68 tahun lamanya bagi sepak bola Tanah Air.

Rasa haru, pujian, dan dukungan pun mengalir deras. Nama Shin tae-yong trending di berbagai media sosial berkat racikannya di skuad Timnas U23 Indonesia.

Baca juga: Alih-alih Hindari Qatar, Korea Selatan Salah Pilih Jalur ke Semifinal Piala Asia U23 Lawan Indonesia

Hasil ini merupakan capaian terbaik bagi skuad muda Timnas Indonesia yang tak lain sebagai tim debutan di Piala Asia U23.

Shin Tae-yong memenuhi janjinya dengan membawa Timnas U23 Indonesia ke semifinal.

Sebelumnya, publik Tanah Air juga telah diberikan bukti dengan lolosnya skuad senior ke babak gugur (16 besar) Piala Asia 2023, meskipun pada akhirnya harus kalah 4-0 dari Australia.

Dua capaian ini merupakan tonggak sejarah bagi Timnas Indonesia, bersaing tak hanya lagi di level Asia Tenggara tetapi mampu merambah kancah Asia bahkan bertujuan menembus persaingan dunia di kancah Piala Dunia.

Namun di sisi lain, kemenangan ini menyulutkan perasaan Shin Tae-yong. Tim yang dia kalahkan dan gagalkan untuk melaju ke Olimpiade Paris 2024 adalah negaranya sendiri.

Usai menghadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong mengaku senang, bahagia, tetapi juga sedih. Bagaimana pun ia harus bersikap profesional karena saat ini dia bertanggung jawab untuk Timnas Indonesia.

"Saya senang dan bahagia," ucap Shin Tae-yong dikutip dari media Korea, Donga.

"Namun di saat yang sama, itu sangat menyedihkan dan sulit."

"Tetapi sekarang saya bertanggung jawab atas Timnas Indonesia. Kita harus melakukan yang terbaik untuk Indonesia."

"Saya berterima kasih kepada fans Indonesia yang begadang semalaman dan mendukung saya," jelasnya.

Shin Tae-yong berhasil memupuk mental Pratama Arhan dan kolega dari skuad yang telah ia bangun dalam empat tahun terakhir.

"Karena saya mengenal baik para pemain setelah melalui kesulitan dan suka duka bersama mereka selama empat tahun, saya yakin bisa meraih hasil jika saya memotivasi mereka."

"Saya mengatakan kepada pemain untuk percaya dan mengikuti saya. Fakta bahwa saya terus menanamkan kepercayaan diri memberi saya kekuatan," tegasnya.

Kini, kesempatan tampil di Olimpiade di depan mata, selangkh lagi Timnas U23 Indonesia akan mengubur asa yang telah dinantikan selama 68 tahun sejak 1956 di Olimpiade Melbourne.

Insiden Pilu Dilempar Telur

Kekalahan ini mungkin akan menjadi cambuk bagi Korea.

Namun di sisi yang berbeda, keajaiban Shin Tae-yong terus berlanjut bersama Timnas Indonesia.

Tidak hanya itu, rangkaian sejarah pun diciptakan oleh pelatih berusia 52 tahun asal Korea Selatan itu.

Sebelum menukangi Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menjabat sebagai juru taktik tim Negeri Ginseng pada tahun 2014 hingga 2018 di Piala Dunia.

Kariernya diawali sebagai asisten pelatih, lalu caretaker, pelatih U23, U20, hingga level senior.

Kenangan berharga Korea Selatan bersama Shin Tae-yong terjadi di Piala Dunia 2018 saat mengalahkan Jerman 2-0.

Jerman merupakan juara bertahan dari edisi Piala Dunia sebelumnya. Tim asuhan Joachim Low memiliki kualitas pemain Eropa yang sangat bagus.

Menurut media Korea, Naver, momen istimewa tersebut disebut oleh suporter Korea dengan sebutan 'Miracle of Kazan'.

Nama yang diambil dari kota tempat pertandingan Korea selatan vs Jerman diadakan.

Tapi, hasil berkata lain, Korea tak mampu lolos dari babak penyisihan grup hingga harus pulang lebih awal.

Pelatih Indonesia Korea Selatan Shin Tae-yong memberi isyarat kepada para penggemar di akhir pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Vietnam dan Indonesia di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha pada 19 Januari 2024.
Pelatih Indonesia Korea Selatan Shin Tae-yong memberi isyarat kepada para penggemar di akhir pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Vietnam dan Indonesia di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha pada 19 Januari 2024. (KARIM JAAFAR / AFP)

Ketika pulang dan tiba di Bandara Incheon, Korea Selatan, timnas Korea mendapati kejadian yang tidak mengenakkan saat sesi foto.

Son Heung-min dan kolega, termasuk Shin Tae-yong dilempari bantal dan telur dari penggemar yang kecewa karena Korea Selatan gagal lolos ke fase grup.

Usut punya usut, pelemparan bantal dan telur itu memiliki arti tersendiri bagi rakyat Korea. Melempar telur merupakan tradisi masyarakat Korea untuk meluapkan kekecewaan.

Sedangkan melempar bantal menandakan kritik kepada seseorang, institusi, atau tim yang kinerjanya buruk.

Meskipun begitu, Shin Tae-yong tetap nerima lapang dada, ia menganggap hasil tersebut adalah bagian dari proses yang harus ia lalui sebagai pelatih.

"Masalah itu tidak menjadi motivasi khusus. Itu hanya bagian dari sebuah proses," ucap Shin Tae-yong sebelum menghadapi Korea Selatan dalam rekaman suara dari tim PSSI, dikutip dari Kompas.

"Saya sama sekali tidak menyesal. Apa pun tugas yang saya dapat, saya akan bekerja keras semaksimal mungkin," sambungnya.

Selama menjabat sebagai pelati Korea Selatan, Shin Tae-yong pernah memimpin skuad U23 melaju hingga ke final Piala Asia U23 pada tahun 2016.

Tahun 2017 ia mempersembahkan trofi Kejuaraan Sepak Bola E-1 EAFF atau Kejuaraan Sepak Bola Asia Timur untuk publik Korea.

Korea Selatan adalah tim tersukses di ajang tersebut dengan koleksi 5 gelar sejak tahun 2005.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Chelsea
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Everton
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Newcastle
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Leeds United
0
0
0
0
0
0
0
0
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan