Liga Italia
Komentar Fabregas Geram dengan Keputusan Wasit usai Como Takluk dari Juventus: Kami Tak Layak Kalah
Cesc Fabregas melampiaskan kemarahannya setelah kekalahan 2-1 Como yang kontroversial dari Juventus. Pelatih Como itu geram dengan keputusan wasit.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Suci BangunDS
Fabregas juga mengungkapkan bahwa Como sudah beberapa kali mengalami keputusan kontroversial musim ini.
Ia menyebut, beberapa contoh seperti saat melawan Lazio pada Januari 2025 lalu, di mana Samuel Gigot melakukan tekel keras pada Nico Paz.
Pelanggaran itu, tidak diberikan kartu meskipun pemain Como cedera selama tiga pertandingan.
Saat melawan AC Milan, ada insiden pelanggaran di lini tengah tetapi diabaikan, Milan mendapat sepak pojok, dan mencetak gol kemenangan.
"Pelanggaran yang sangat jelas di lini tengah melawan Milan, tidak ada yang diberikan, Milan mendapatkan sudut dan skor untuk menang."
"Como-Udinese, Goldaniga tidak menyentuh pemain dan mendapatkan kuning kedua untuk dikeluarkan. Terhadap Roma ada Pellegrini yang seharusnya memiliki kartu kuning kedua, tidak ada yang diberikan," ungkap Fabregas.
Baca juga: Tinggalkan Como, Kurniawan Dwi Yulianto: Saatnya Mengabdi untuk Timnas Indonesia
Fabregas pun geram atas berbagai situasi yang kerap merugikan timnya ini. Ia merasa harus berbicara blak-blakan ke publik.
"Cukup! Saya harus membela Como," tegas Fabregas.
"Saya bukan berbicara untuk diri sendiri, saya membela klub dan kota ini. Saya tahu Como bukan tim besar, tapi saya harus berdiri untuk mereka," terang mantan pemain Arsenal ini.
VAR Membuat Sepak Bola Buruk?
Menurut Fabregas, VAR seharusnya membantu sepak bola menjadi lebih adil, tetapi justru menjadi sumber kontroversi karena ketidakkonsistenan dalam pengambilan keputusan.
"Apa perbedaan antara insiden Gatti ini dengan penalti yang diberikan kepada Venezia di menit ke-92? Jika satu diberikan, maka yang lain juga harus diberikan. Kami hanya meminta keadilan," kata Fabregas.
"Saya percaya pada VAR ketika digunakan dengan benar. Tapi inkonsistensi ini membuat VAR menjadi buruk untuk sepak bola."
Dengan kekalahan ini, Como masih terjebak di papan bawah klasemen Serie A 2024/2025.
Kekalahan ketiga kalinya secara beruntun yang dialami Como membuat mereka tertahan di posisi 15 klasemen dengan 22 poin, berjarak dua poin dari zona degradasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.