Thiago Motta di Tepi Jurang Pemecatan, Hattrick Kekalahan Bakal Buat Sayonara dengan Juventus

TRIBUNNEWS.COM - Nasib Thiago Motta sebagai pelatih Juventus berada di ujung tanduk. Satu kekalahan lagi bisa membuatnya dipecat.

Setelah lima kemenangan beruntun di Liga Italia, Juventus bak mencapai antiklimaks dengan dua kekalahan secara telak.

Juventus kebobolan tujuh kali di dua laga terakhir, kalah memalukan di kandang dengan skor 0-4 dari Atalanta (10/3), lalu terbaru 3-0 di kandang Fiorentina (17/3).

Posisi Juventus kini kembali terlempar ke lima besar dengan kini berjarak satu poin dari Bologna di empat klasemen.

Hasil buruk yang didapat Juventus ini membuat banyak pihak mempertanyakan kemampuan Motta dalam mengelola tim di tengah tekanan besar.

Sebelumnya, Bianconeri juga sudah tersingkir dari Coppa Italia dan Liga Champions, membuat tekanan semakin besar bagi Motta untuk membawa tim kembali ke jalur kemenangan.

Meski demikian, direktur olahraga Juventus, Cristiano Giuntoli, masih memberikan dukungan kepada Motta dan menegaskan bahwa sang pelatih tidak akan dipecat dalam waktu dekat.

"Pada saat-saat ini, kita harus tetap bersatu dan keluar dari kesulitan bersama," kata Giuntoli kepada Sky Sport Italia. 

"Kami jelas kecewa, musim ini mengalami pasang surut, tetapi tidak dua pertandingan berturut-turut sehingga di bawah standar. Kami sangat sedih, tetapi yakin kami dapat keluar dari ini bersama-sama," kata Giuntoli.

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia: Inter Milan Jaga Posisi Puncak, Juventus Gagal Menanjak

Salah satu alasan Juventus belum memecat Motta adalah faktor finansial. Jika mereka memutus kontraknya lebih awal, klub harus membayar kompensasi yang diperkirakan mencapai €20 juta. 

Selain itu, tidak banyak opsi pelatih berkualitas yang tersedia untuk menggantikan Motta saat ini.

Nama-nama seperti Igor Tudor dan Roberto Mancini disebut-sebut sebagai kandidat pengganti, tetapi keduanya tidak tertarik dengan kontrak jangka pendek. 

Situasi ini membuat Juventus harus berpikir matang sebelum mengambil keputusan drastis untuk memecat Motta.

Namun, Giuntoli juga menuntut perbaikan segera agar Juventus bisa mengamankan tiket Liga Champions musim depan.

Manajemen klub kabarnya telah mengadakan pertemuan dengan Motta dan menekankan dua hal utama yang harus diperbaiki: soliditas pertahanan dan hubungan yang lebih baik dengan para pemain.

Beberapa laporan di Italia menyebutkan bahwa hubungan Motta dengan sebagian skuad mulai retak, yang berdampak pada performa buruk tim di lapangan.

Baca juga: Mantan Bos yang Tertukar antara AC Milan & Juventus, Cristiano Ronaldo Jadi Korbannya

Pertandingan Hidup Mati Melawan Genoa

Meski begitu, mengingat laga sisa musim tinggal sedikit, manajemen juga tak mau mengambil risiko besar soal kelolosan Liga Champions.

Dengan hanya sembilan laga tersisa di Serie A, Juventus harus segera menemukan solusi agar bisa finis di empat besar dan menghindari musim tanpa Liga Champions. 

Motta bisa saja benar-benar dipecat andaikan laga melawan Genoa di Allianz Stadium pada 29 Maret nanti berujung kekalahan lagi.

Laga setelah jeda internasional itu akan menjadi ujian terakhir bagi Motta dalam kapasitasnya sebagai pelatih Juventus.

Motta harus segera membuktikan bahwa ia masih layak memimpin Juventus, atau bersiap menghadapi pemecatan dalam waktu dekat.

(Tribunnews.com/Tio)