Kualifikasi Piala Dunia 2026
Respons STY Lihat Timnas Indonesia Dibantai Australia, Cacat Permainan Patrick Kluivert Dikuliti
Titik lemah permainan Timnas Indonesia besutan Patrick Kluivert dikuliti Shin Tae-yong setelah Australia berpesta 5-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Repsons mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) setelah debut Patrick Kluivert berujung drama pembantaian dari Australia dalam lanjutan Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Shin Tae-yong ikut meramaikan nonton bareng laga matchday ketujuh Kualifikasi Piala Dunia 2026 lawan Australia, Kamis (20/3/2025) sore WIB.
Ini juga jadi laga debut bagi Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia. Sayang, debut Patrick Kluivert tidak berakhir manis sore hari ini.
Timnas Indonesia harus remuk redam dengan skor 1-5 di markas Australia, Sydney Football Stadium.

Kekalahan tersebut membuat kans Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 semakin terancam.
Shin Tae-yong yang kebersamaannya dengan Timnas Indonesia diakhiri oleh PSSI pada Januari 2025 buka suara usai laga.
Menurutnya, ada tiga penyebab utama kekalahan Timnas Indonesia sore hari ini.
Menurutnya, para pemain kurang mendapatkan waktu latihan saat menjalani laga yang digelar.
Akibatnya, pelatih asal Korea Selatan tersebut menganggap banyak momen di mana pemain Timnas Indonesia sering lepas dalam mengawal lawan.
Pelatih asal Korea Selatan itu juga menyebut banyak gol lawan sore ini tercipta dari skema bola mati.
Meski begitu, Shin Tae-yong tetap memuji kerja keras para pemain.
Baca juga: Hasil Jepang vs Bahrain Untungkan Timnas Indonesia, Samurai Biru Lolos Piala Dunia usai Menang 2-0
"Para pemain bekerja keras, memang pressing para pemain depan sudah baik," ujar Shin Tae-yong, dikutip dari YouTube MetroTV dalam judul BREAKING NEWS - STY Tanggapi Kekalahan Indonesia dari Australia.
"Tetapi karena tidak banyak waktu untuk latihan."
"Tentunya banyak lepas waktu momen man to man marking."
Lebih lanjut, pelatih yang terkenal disiplin dalam melatih ini, menyebut salah satu faktor kekalahan Timnas Indonesia karena jeleknya dalam mengantisipasi situasi set piece.
Tercatat dua dari lima gol yang bersarang di jala gawang Maarten Paes terjadi lewat proses set piece.
"Jadi mungkin penyebab kekalahan itu ya juga ada di set-piece juga," ujarnya.
Shin Tae-yong menyayangkan Timnas Indonesia kebobolan dari skema bola mati.
Namun, kekalahan itu cukup wajar mengingat tidak banyak bagi Patrick Kluivert untuk menyatukan pemain.
Selain itu, Shin Tae-yong juga sebut pasukan Garuda punya kans untuk unggul lebih dahulu melalui eksekusi penalti Kevin Diks. Namun, eksekusinya digagalkan oleh mistar gawang Australia.
Momen tersebut langsung meruntuhkan mental skuad Timnas Indonesia.
"Sangat disayangkan sebenarnya tidak perlu sama sekali kebobolan gol dari set-piece," ujar Shin Tae-yong.
"Mungkin karena pelatih Patrick tidak punya banyak waktu untuk latihan teknis. Mungkin alasannya itu ya."
"Memang kita tadi ada kesempatan cetak gol di awal," terang pelatih asal Korea Selatan tersebut.
"Tapi karena dieksekusi dengan baik, mungkin itu yang jadi penyebab," lanjutnya.
Timnas Indonesia dengan kekalahan ini membuat langkah mereka untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 semakin berat.
Secara peluang, skuad Garuda belum tertutup. Catatannya adalah, sangat kecil kemungkinan Patrick Kluivert untuk membawa skuad Garuda otomatis lolos ke putaran final mendampingi Jepang.
Paling realistis, dengan tiga laga sisa, skuad Garuda finis di peringkat 3-4 klasemen grup C, dengan berharap bisa lolos ke Piala Dunia 2026 melalui jalur Round 3.
Tiga laga sisa yang mengadang Ole Romeny dkk. meliputi lawan Bahrain, China, dan Jepang.
Dua lawan pertama sangat mungkin bagi Timnas Indonesia untuk meraih poin penuh. Tetapi untuk proyek lawan Jepang, meraih satu poin merupakan capaian fantastis.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.