Kualifikasi Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan: Dulu PSSI Sering Diam, Sekarang Paling 'Berisik' ke AFC dan AFF
AFC mengabulkan permintaan PSSI soal perubahan jadwal laga Indonesia vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Erick Thohir Blak-blakan: Dulu PSSI Sering Diam, Sekarang Paling 'Berisik' ke AFC dan AFF
Alfarizy Ajie Fadhilah/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut federasi sepak bola Indonesia kini dikenal sebagai salah satu yang paling vokal menyuarakan aspirasi di tingkat Asia Tenggara maupun Asia.
Hal itu disampaikan Erick dalam konferensi pers terbaru, menanggapi respons AFC yang mengabulkan permintaan PSSI soal perubahan jadwal laga Indonesia vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca juga: Banding PSSI Dikabulkan AFC, Jadwal Timnas Indonesia Lawan Irak di Ronde 4 Berubah
"Mungkin kita (PSSI - red) salah satu dari dua tahun terakhir ini yang juga dianggap paling berisik kepada semua organisasi AFF maupun AFC," ujar Erick Thohir, Kamis (24/7/2025).
Namun, Erick menegaskan sikap kritis tersebut bukan bentuk arogansi, melainkan upaya memperjuangkan kepentingan sepak bola Indonesia secara proporsional.
"Kami tidak bermaksud jumawa. Kami hanya memposisikan kita ini negara besar. Kita punya nilai luar biasa di sepakbola. Kita harus hormat kepada suporter dan pengorbanan pemain," tegasnya.
Menurut Erick, PSSI kini tidak segan melayangkan protes resmi kepada konfederasi.
Protes itu dilayangkan apabila menyangkut keadilan dalam pertandingan maupun keputusan-keputusan wasit.
"Kalau merasa ini hak kita, dan kita yakin kita benar, protes wasit kita lakukan. Saya rasa dulu habis pertandingan kita berdiam diri. Kalau sekarang, kita protes," katanya.
Erick menyebut PSSI kini lebih konsisten dalam memperjuangkan keadilan di dalam lapangan, tanpa terpengaruh hasil pertandingan.
Meski saat ini peringkat FIFA Indonesia masih di 118 dunia, Erick menyatakan perjuangan tak akan berhenti hingga sepak bola Indonesia dipandang setara dengan bangsa-bangsa lain.
"Mungkin nanti kalau masuk 100, naik ke 70, marwah kita bisa lebih tinggi. Tapi, kita coba berjuang terus," tegasnya.
Kontroversi AFC
Protes Indonesia atas mepetnya waktu pemulihan pemain antar-laga bukan lah hal pertama terkait keputusan kontroversial AFC.
Berikut beberapa kontroversi terbaru yang melibatkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada tahun 2025:
- Penentuan Pot Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 AFC menuai kritik karena menempatkan Arab Saudi di Pot 1, meskipun ranking FIFA mereka lebih rendah dari Irak2. Padahal, ranking terbaru per Juli 2025 menunjukkan Irak berada di posisi 58 dan Arab Saudi di posisi 59. AFC berdalih menggunakan ranking per Juni sebagai acuan, yang dianggap tidak transparan dan merugikan Irak.
- Keistimewaan Jadwal untuk Tuan Rumah Arab Saudi dan Qatar, sebagai tuan rumah putaran keempat, mendapat jadwal istirahat lebih longgar (6 hari antar pertandingan), sementara tim lain seperti Indonesia dan Irak hanya mendapat jeda 3 hari4. Format ini dinilai tidak adil karena memberi keuntungan fisik dan taktis bagi tuan rumah.
- Penolakan Bidding Tuan Rumah AFC awalnya membuka mekanisme bidding untuk penentuan tuan rumah, namun kemudian menunjuk Arab Saudi dan Qatar secara sepihak, meski negara lain seperti Indonesia dan Irak juga mengajukan diri. Alasan AFC bahwa pemilihan berdasarkan ranking FIFA tertinggi pun dipertanyakan karena tidak konsisten dengan data terbaru.
Kualifikasi Piala Dunia 2026
Ranking FIFA 2 Calon Lawan Arab Saudi Tak Main-Main, Uji Kekuatan sebelum Kontra Timnas Indonesia |
---|
Impian Liar Tijjani Reijnders: Belanda vs Indonesia di Piala Dunia, Tukar Jersey dengan Adik |
---|
Argentina Terancam Tanpa Messi di Kualifikasi PD 2026, Siapa Penggantinya? |
---|
Punya Kenangan Indah di Arab Saudi, Maarten Paes Tatap Ronde Keempat dengan Percaya Diri |
---|
Marselino Ferdinan Masuk Nominasi Assist Terbaik Kualifikasi Piala Dunia 2026, Vote di Sini |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.