Selasa, 9 September 2025

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Erick Thohir Blak-blakan: Dulu PSSI Sering Diam, Sekarang Paling 'Berisik' ke AFC dan AFF

AFC mengabulkan permintaan PSSI soal perubahan jadwal laga Indonesia vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tribunnews/Abdul Majid
KETUA UMUM PSSI ERICK THOHIR - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat diwawancarai terkait perkembangan Timnas Indonesia di Hotel Sultan Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025). Erick menyatakan AFC mengabulkan permintaan PSSI soal perubahan jadwal laga Indonesia vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Erick Thohir Blak-blakan: Dulu PSSI Sering Diam, Sekarang Paling 'Berisik' ke AFC dan AFF

Alfarizy Ajie Fadhilah/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut federasi sepak bola Indonesia kini dikenal sebagai salah satu yang paling vokal menyuarakan aspirasi di tingkat Asia Tenggara maupun Asia.

Hal itu disampaikan Erick dalam konferensi pers terbaru, menanggapi respons AFC yang mengabulkan permintaan PSSI soal perubahan jadwal laga Indonesia vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca juga: Banding PSSI Dikabulkan AFC, Jadwal Timnas Indonesia Lawan Irak di Ronde 4 Berubah

"Mungkin kita (PSSI - red) salah satu dari dua tahun terakhir ini yang juga dianggap paling berisik kepada semua organisasi AFF maupun AFC," ujar Erick Thohir, Kamis (24/7/2025).

Namun, Erick menegaskan sikap kritis tersebut bukan bentuk arogansi, melainkan upaya memperjuangkan kepentingan sepak bola Indonesia secara proporsional.

"Kami tidak bermaksud jumawa. Kami hanya memposisikan kita ini negara besar. Kita punya nilai luar biasa di sepakbola. Kita harus hormat kepada suporter dan pengorbanan pemain," tegasnya.

Menurut Erick, PSSI kini tidak segan melayangkan protes resmi kepada konfederasi.

Protes itu dilayangkan apabila menyangkut keadilan dalam pertandingan maupun keputusan-keputusan wasit.

"Kalau merasa ini hak kita, dan kita yakin kita benar, protes wasit kita lakukan. Saya rasa dulu habis pertandingan kita berdiam diri. Kalau sekarang, kita protes," katanya.

Erick menyebut PSSI kini lebih konsisten dalam memperjuangkan keadilan di dalam lapangan, tanpa terpengaruh hasil pertandingan.

Meski saat ini peringkat FIFA Indonesia masih di 118 dunia, Erick menyatakan perjuangan tak akan berhenti hingga sepak bola Indonesia dipandang setara dengan bangsa-bangsa lain.

"Mungkin nanti kalau masuk 100, naik ke 70, marwah kita bisa lebih tinggi. Tapi, kita coba berjuang terus," tegasnya.

Kontroversi AFC

Protes Indonesia atas mepetnya waktu pemulihan pemain antar-laga bukan lah hal pertama terkait keputusan kontroversial AFC.

Berikut beberapa kontroversi terbaru yang melibatkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada tahun 2025:

  1. Penentuan Pot Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 AFC menuai kritik karena menempatkan Arab Saudi di Pot 1, meskipun ranking FIFA mereka lebih rendah dari Irak2. Padahal, ranking terbaru per Juli 2025 menunjukkan Irak berada di posisi 58 dan Arab Saudi di posisi 59. AFC berdalih menggunakan ranking per Juni sebagai acuan, yang dianggap tidak transparan dan merugikan Irak.
  2. Keistimewaan Jadwal untuk Tuan Rumah Arab Saudi dan Qatar, sebagai tuan rumah putaran keempat, mendapat jadwal istirahat lebih longgar (6 hari antar pertandingan), sementara tim lain seperti Indonesia dan Irak hanya mendapat jeda 3 hari4. Format ini dinilai tidak adil karena memberi keuntungan fisik dan taktis bagi tuan rumah.
  3. Penolakan Bidding Tuan Rumah AFC awalnya membuka mekanisme bidding untuk penentuan tuan rumah, namun kemudian menunjuk Arab Saudi dan Qatar secara sepihak, meski negara lain seperti Indonesia dan Irak juga mengajukan diri. Alasan AFC bahwa pemilihan berdasarkan ranking FIFA tertinggi pun dipertanyakan karena tidak konsisten dengan data terbaru.
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persija Jakarta
4
3
1
0
11
2
9
10
2
Borneo FC
3
3
0
0
5
1
4
9
3
Arema FC
4
2
1
0
7
3
4
7
4
PSIM
4
2
2
0
5
2
3
8
5
Persebaya
3
2
0
1
6
3
3
6
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan