Selasa, 26 Agustus 2025

Liga Champions

Bocoran untuk Inter Milan, Kroos Beberkan Kunci Permainan Barcelona, Bukan Raphinha atau Yamal

Bukan winger, bukan penyerang, melainkan satu sosok di lini tengah yang justru dinilai sebagai kunci utama permainan Barcelona: Pedri.

Instagram Barcelona
AKSI PEDRI - Pemain Barcelona Pedri berduel dengan pemain Atletico Madrid Julian Alvarez dalam pertandingan pekan ke-17 Laliga Spanyol 2024/2025. Toni Kross memuji Pedri sebagai pemain paling penting di Barcelona. 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang duel leg kedua semifinal Liga Champions antara Inter Milan vs Barcelona, sorotan banyak tertuju pada nama-nama besar di lini serang Blaugrana.

Duel Inter Milan menjamu Barcelona di Stadion Giuseppe Meazza, Italia, Rabu (7/5/2025) pukul 02.00 WIB.

Nama Lamine Yamal, Raphinha, hingga Robert Lewandowski jadi bahasan utama sebagai senjata ofensif paling menakutkan dari skuad Hansi Flick. 

Bahkan kubu Inter sendiri secara terbuka mengakui tengah mencari cara khusus untuk membatasi pengaruh pemain muda seperti Yamal.

Massimiliano Farris, asisten pelatih Inter yang menggantikan Simone Inzaghi saat laga kontra Hellas Verona, menyebutkan bahwa mereka sedang mencari cara untuk 'membatasi Yamal'.

Pergerakan pemain muda 17 tahun disebut luar biasa di leg pertama dan mendorong kebangkitan Barcelona setelah sempat tertinggal dua gol.

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi pun juga memuji Lamine Yamal dan menyebutnya sebagai bakat besar.

Namun di tengah semua sorotan tersebut, sebuah pernyataan dari legenda Real Madrid, Toni Kroos, muncul sebagai semacam bocoran tak terduga bagi Inter. 

Baca juga: Daftar Skuad Barcelona untuk Lawan Inter Milan: Lewandowski Kembali, Siap Teror Gawang Yan Sommer

Bukan winger, bukan penyerang, melainkan satu sosok di lini tengah yang justru dinilai sebagai kunci utama permainan Barcelona: Pedri.

"Bagi saya pemain seperti Pedri lebih penting daripada Lamine Yamal, Raphinha atau Lewandowski," kata Kross dalam wawancara bersama Marca.

"Merekalah yang menentukan hasil pertandingan, tetapi untuk mencapai ini, Pedri saat ini adalah pemain terbaik di dunia di posisinya," lanjutnya.

Kroos bahkan menyebut Pedri sebagai pemain yang akan sangat dirindukan ketika absen, terlepas dari siapa lawan yang dihadapi.

Bukan hanya karena gol atau assist, tapi karena kemampuannya membaca permainan dan memberi solusi di segala fase.

Pujian Kroos tak berhenti di sana. Ia mengaku mengikuti musim luar biasa Pedri, khususnya di Liga Champions, di mana sang gelandang mampu mendominasi setiap laga lewat kemampuan mengatasi tekanan dan dribel di ruang sempit.

"Pedri, secara umum, adalah pemain yang akan Anda rindukan ketika dia tidak bermain, tidak peduli siapa yang Anda lawan."

"Dia tidak hanya mencetak gol, dia tidak hanya memberikan assist. Dia menawarkan solusi." 

"Saya telah menyaksikan apa yang dilakukan Pedri musim ini, dan di Liga Champions saja, dia mengalahkan lawannya di setiap pertandingan."

"Di La Liga, dia bahkan lebih ekstrem! Dia telah mengalahkan bek rata-rata 11 hingga 12 kali per pertandingan, yang merupakan hal tersulit untuk dilakukan oleh seorang gelandang," kata dia. 

Baca juga: Sorotan Inter Milan vs Barcelona: Comeback Ajaib Lewy Bikin Legenda AC Milan Merasa Ngeri

Sebagai mantan lawan langsung, Kroos bahkan membagikan pengalamannya saat mencoba menghentikan Pedri secara langsung di atas lapangan.

"Saya mengalaminya sendiri, terutama sekali. Mereka menghancurkan kami di rumah."

"Sekali atau dua kali, saya pikir saya bisa mendapatkannya, karena Pedri tidak terlihat sangat cepat, tetapi dia menggiring bola ke mana-mana, dan saya bahkan tidak bisa menghentikannya dengan pelanggaran," ungkap Kross. 

Baginya, kecepatan Pedri bukan soal langkah, tapi soal insting dan keluwesan teknis.

"Ini tidak seperti Messi, di mana Anda melihat kecepatan pergerakannya. Pedri sepertinya tidak secepat itu, tapi dia benar-benar mematikan. Dan itu cepat karena kemudahannya," lanjutnya. 

Lalu apa artinya ini bagi Inter Milan?

Jika Inter terlalu sibuk menutup ruang bagi Yamal dan Raphinha di sisi sayap, maka Pedri bisa memegang kendali penuh di tengah lapangan.

Dan seperti dikatakan Kroos, dari situlah semua keputusan penting dimulai, umpan terobosan, pergantian arah serangan, dan build-up rapi khas Barcelona.

Tanpa menghentikan Pedri, menghentikan lini depan Barcelona hanya akan menjadi penundaan untuk terciptanya gol.

Dalam sejarah panjang Liga Champions, pertandingan-pertandingan seperti ini sering kali ditentukan bukan oleh siapa yang mencetak gol terbanyak, tetapi oleh siapa yang mampu memutus alur lawan.

Toni Kroos, yang tahu benar bagaimana rasanya menghadapi Pedri, mungkin baru saja memberi Inter Milan pelajaran gratis, jika Inter mau mendengarkan.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan