Liga Italia
Bicara Masa Depan Conte, Nama Luciano Spalletti Diseret Presiden Napoli, Suksesornya Sudah Disiapkan
Jika Antonip Conte benar-benar pergi dari Napoli, Allegri adalah pilihan utama, dan semua langkah sudah disiapkan.
TRIBUNNEWS.COM - Napoli baru saja merayakan scudetto yang diraih secara dramatis hingga giornata terkahir Liga Italia.
Napoli finis satu poin lebih banyak dibanding rival terdekat, Inter Milan. Itu jadi trofi kedua Partenopei dari tiga musim terakhir.
Namun, di balik keberhasilan Napoli ini, masa depan sang pelatih, Antonio Conte kembali menjadi teka-teki.
Presiden klub, Aurelio De Laurentiis, tak lagi menyembunyikan kemungkinan perpisahan, dan diam-diam telah menyiapkan suksesor: Massimiliano Allegri.
Dalam pernyataannya yang disampaikan di acara ulang tahunnya, De Laurentiis secara tersirat membuka pintu keluar bagi Conte.
Ketika ditanya soal masa depan sang pelatih, ia menjawab dengan analogi tajam, bahkan turut membawa-bawa nama Luciano Spalletti.
"Apakah itu pertanyaan yang cocok ditanyakan dalam sebuah pernikahan? Kalau seseorang tidak bahagia di suatu lingkungan, maka ia butuh suasana baru, seperti yang dilakukan Spalletti," kata De Laurentiis, dikutip dari Football Italia.
Baca juga: Napoli Rebut Scudetto dari Inter Milan, Bukti Instan Sentuhan Ajaib Pelatih Antonio Conte
Pernyataan ini seolah menegaskan De Laurentiis tak akan menghalangi kepergian Conte jika mau pergi dari Napoli.
Sebelumnya, Luciano Spalletti pernah meminta rehat setelah membawa Napoli juara 2023, namun tak lama kemudian ia melatih tim nasional Italia.
Adapun Antonio Conte, sebelumnya ia merasa tidak puas dengan perlakuan petinggi klub. Conte pernah menyebut bahwa tidak semua hal yang dijanjikan di awal musim benar-benar terwujud.
"Saya tidak merasa nyaman untuk mengonfirmasi semua hal yang saya katakan di awal musim. Saya tidak ingin menjadi pembohong soal hal-hal yang tidak terjadi," kata Conte dalam konferensi pers jelang melawan Monza April lalu.
"Masalah dengan Kvara sudah jelas. Saya mengatakan Napoli seharusnya tidak hanya menjadi batu loncatan."
"Dalam delapan bulan di Napoli, saya menyadari bahwa banyak hal yang tak bisa dilakukan di sini," kata Conte, dikutip dari Football Italia.
Meski merasa kurang puas, namun Conte tetap profesional. Ia membawa Napoli dari posisi ke-10 musim lalu ke puncak Serie A, mengalahkan Inter Milan dengan selisih satu poin.
Kemenangan 2-0 atas Cagliari di giornata ke-38 menjadi penentu gelar yang terasa sangat emosional.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.