Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bung Towel di Antara STY dan Kluivert: Mengapa Sikapnya Berubah 180 Derajat Dukung Timnas?
Bung Towel kini puji Kluivert usai dulu keras ke STY. Netizen bingung: ini Bung Towel yang dulu galak? Kok jadi beda?
Editor:
Glery Lazuardi
Bung Towel kini berubah drastis. Dulu kritis ke STY, kini malah memuji Kluivert sepenuh hati. Netizen bertanya-tanya: ada apa?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tommy Welly alias Bung Towel dikenal sebagai pengamat sepak bola yang vokal, terutama saat Timnas Indonesia berada di bawah kendali Shin Tae-yong. Kritiknya tajam, dari taktik permainan, komunikasi STY dengan klub, hingga sindiran pedas yang memicu kontroversi dan bahkan serangan digital.
Namun, sejak kepemimpinan beralih ke Patrick Kluivert, nada Bung Towel terdengar berbeda. Sosok yang dulu tak ragu menyebut STY “lebih cocok jualan” di Instagram Story-nya, kini malah memuji Kluivert dengan penuh kebulatan hati.
"Baru kali ini saya merasa bulat, sangat satisfy lihat penampilan tim nasional," kata Bung Towel dalam program Dua Arah Kompas TV, Jumat (6/6/2025).
Baca juga: Update Ranking Dunia Timnas Voli Putri Indonesia di FIVB: Anjlok 6 Tingkat, Urutan 14 di Asia
Tak hanya hasil pertandingan, gaya bermain Timnas yang lebih atraktif di mata Bung Towel jadi alasan ia melunak.
Ia bahkan menyebut pemain-pemain lokal tampil memuaskan—dari Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, Yakob Sayuri, Beckham Putra, hingga Ramadhan Sananta.
“Buat saya mereka memuaskan. Buat saya, mereka menunjukkan kualitasnya,” ucapnya.
Pujian ini sontak membuat netizen terkejut.
Pasalnya, Bung Towel sempat jadi target serangan digital—mulai dari doxing, paket COD misterius, hingga teror ke keluarga—akibat kritik kerasnya terhadap STY.
Bahkan sekolah anaknya pun ikut terseret dalam pusaran digital yang membahayakan.
“Saya harus menjaga kehormatan putra dan putri saya,” tegasnya saat melapor ke Polda Metro Jaya, 17 Januari 2025.
Saat STY mempromosikan restoran Korea, Bung Towel menyindir, “Memang cocoknya jualan,” hingga memicu amarah penerjemah Jeong Seok-seo alias Jeje. Jeje bahkan meminta Bung Towel menjaga etika.
Kini, saat era STY telah berlalu, Bung Towel justru menunjukkan wajah baru.
Di masa Kluivert, tak ada serangan, tak ada sindiran. Yang ada justru pujian.
Baca juga: Saat Prestasi Bulu Tangkis dan Voli Timnas Ambruk, Sepak Bola PSSI Kini Harapan Satu-satunya
Interaksi Hangat Erick Thohir dan Tommy Welly Sebelum STY Dipecat
Sebelum STY dipecat, Towel sempat bertemu dengan Ketua PSSI Erick Thohir.
Erick Thohir bersama pengamat sepak bola Tommy Welly (Bung Towel) hadir langsung menyaksikan laga Timnas Indonesia vs Laos di Piala AFF 2024, Kamis malam (12/12/2024) di Stadion Manahan, Solo.
Erick tiba sekitar pukul 19.20 WIB dan berbincang dengan pejabat PSSI, termasuk Sekjen Yunus Nusi dan Ketua Asprov PSIS Jawa Tengah Yoyok Sukawi. Anggota DPR Andre Rosiade, ayah mertua Pratama Arhan, juga hadir.
Setelah duduk di VVIP, Erick sempat berinteraksi akrab dengan Bung Towel, saling berjabat tangan dan berbincang dengan santai, sebelum melanjutkan pertemuan dengan tamu lainnya.
Hingga kini belum terjawab ada apa di balik pertemuan ini.
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia di Voli AVC Nations Cup 2025: Hari Ini Laga Hidup Mati Yolla Yuliana Cs
Netizen pun bertanya-tanya: apakah ini Bung Towel yang dulu?
“Bung Towel perasaan dulu gak gini,” tulis @_danudin.
“Terbukti Towel sakit hati sama STY. Buktinya dia bungkam sekarang. Kasihan jg ya,” tulis @kodrathk_98.
Ada pula yang menyindir, “G naek daun doi Pak, sebab STY nya dah ga ada,” ujar @ammi_agus.
Apakah Bung Towel berubah karena trauma masa lalu? Ataukah memang performa Kluivert-lah yang membuatnya benar-benar kagum?
Hanya Bung Towel yang tahu jawabannya. Tapi yang jelas, perubahan sikapnya kini jadi sorotan baru di jagat sepak bola nasional.
Profil Bung Towel
Untuk diketahui Tommy Welly, atau Bung Towel (lahir 5 Maret 1971), adalah pengamat sepak bola Indonesia yang awalnya jurnalis olahraga.
Ia berasal dari keluarga pecinta sepak bola, dengan ayah mantan pemain dan pelatih. Tommy menempuh pendidikan jurnalistik di Universitas Padjadjaran.
Kariernya dimulai sebagai wartawan Bandung Pos, lalu jadi komentator ISL, analis Liga Champions, dan pengamat timnas Indonesia.
Pernah menjabat General Manager Football Development PSSI, Tommy juga dikenal karena kritik tajamnya pada pelatih Shin Tae-yong.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.