Christian Gray, Guru Penjaskes yang Cetak Gol untuk Auckland City di Piala Dunia Antarklub 2025

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah gegap gempita para bintang dunia di Piala Dunia Antarklub 2025, satu momen sederhana namun menyentuh datang dari seorang guru penjaskes asal Selandia Baru.

Christian Gray, 28 tahun, mencetak satu-satunya gol Auckland City ke gawang raksasa Argentina, Boca Juniors, dalam laga penutup fase grup. 

Gol itu mengakhiri laga dengan skor imbang 1-1, sebuah hasil yang terasa seperti kemenangan bagi klub amatir tersebut.

Gray bukan atlet profesional seperti lawan-lawannya. Ia adalah guru pendidikan jasmani di Selandia Baru.

Kesehariannya lebih sering memimpin senam pagi atau mengawasi siswa bermain bola basket ketimbang tampil di depan ribuan penonton. 

Namun, di satu malam di Amerika Serikat, ia menulis babak kecil dalam sejarah sepak bola: guru penjaskes yang membobol gawang Boca.

"Saya dari kota kecil, sangat jauh dari sini dan suasananya juga jelas berbeda. Jadi ini rasanya seperti mimpi," kata Gray, dikutip dari ESPN.

Meski hasil akhir berakhir imbang, namun statistik permainan menunjukkan berat sebelah, bahkan perbedaannya terasa bak bumi dan langit.

Boca menguasai 74 persen penguasaan bola dengan total 41 tembakan, berbanding 3 milik Auckland.

Tim Guru, Kurir, dan Tukang

Auckland City bukan tim biasa. Skuad mereka diisi oleh guru, sopir pengantar barang, dan pekerja bangunan.

Mereka membiayai perjalanan ke Piala Dunia Antarklub dari kantong sendiri, sambil tetap menjalani pekerjaan harian.

Di tengah serbuan pemain jutaan dolar, mereka datang sebagai wakil dari dunia nyata: orang-orang biasa yang tetap mencintai sepak bola.

Turnamen mereka bukan tanpa luka. Auckland dihajar 0-10 oleh Bayern Munich dan 0-6 oleh Benfica. 

Tapi satu gol itu—satu tendangan dari seorang guru penjaskes—membuat semua kerja keras terbayar lunas.