Liga 1
Resmi, Patricio Matricardi Jadi Puzzle Pemain Asing Terakhir Persib Bandung
Kepingan terakhir puzzle pemain asing Persib untuk musim ini akhirnya diperkenalkan ke publik. Dia adalah Patricio Matricardi, Rabu (2/6/2025).
Penulis:
Muhammad Nursina Rasyidin
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Persib merangkai nostalgia, kepingan terakhir puzzle pemain asing mereka untuk musim ini akhirnya diperkenalkan ke publik. Dia adalah Patricio Matricardi, Rabu (2/6/2025).
Persib menggunakan Pos Indonesia untuk memperkenalkan Patricio Matricardi ke publik. Para wartawan, media, serta Bobotoh terpilih dari berbagai penjuru negeri akan mendapatkan paket dari jasa pengiriman Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Melalui kartu pos ekslusif, lembaran kertas yang dipenuhi dengan foto Patricio Matricardi dikirim langsung ke alamat masing-masing penerima.

Tujuannya, Persib ingin menyentuh emosional personal yang mendapatkan paket tersebut.
Diketahui, pada jendela transfer pemain Liga 1 tahun ini Persib datang dengan gebrakan kreatif.
Perkenalan pemain baru Persib melibatkan ruang publik, serta media masa yang belakangan ini mulai jarang dijamah. Termasuk jasa pengiriman yang terbaru.
Mulai dari videotron, brosur, mobitron, koran, dan radio.
Medium tersebut adalah cara Persib untuk mengundang atensi Bobotoh, melihat, membaca, dan mendengar.
Baca juga: Perdana Gabung ke Latihan Persib Bandung, Adam Przybek Diberi Perlakuan Khusus
Tapi yang terbaru, Persib memutarbalikkan keadaan. Mereka seakan jemput bola untuk memberikan langsung kabar bahagia tersebut ke personal.
"Pengumuman pemain baru sebelumnya, kami banyak menggunakan berbagai medium yang mengundang Bobotoh untuk datang, membaca, melihat, atau mendengar," beber Head of Communications PT Persib Bandung Bermartabat, Adhi Pratama, dikutip dari laman resmi klub.
"Namun kali ini, kami membalik pendekatannya. Kami yang datang langsung membawa kabar gembira ke rumah mereka," sambungnya.
"Kartu Pos kami pilih karena bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga menyimpan kehangatan dan memori di dalamnya," jelasnya.
Layaknya zaman dulu ketika smartphone belum menjadi wadah bertukar informasi, kartu pos adalah media yang populer pada masanya.
Namun dengan seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, jasa tersebut mulai tergerus.
Kartu pos atau surat yang diterima ketika itu adalah perjalanan emosional yang bisa disimpan menjadi arsip, hingga diwariskan ke generasi berikutnya sebagai kenangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.