Bursa Transfer Liga 1: PSM Makassar Mulai Beraksi, Persita dan PSBS Ketinggalan

PSM sendiri telah melepas 7 pemain dalam masa bursa transfer per Jumat (4/7/2025).

Mereka adalah Nermin Hajelta, Balotelli, Latyr Fall, Adilson Silva, Harlan Suardi, Rifky Dwi Septiawan, dan Prince Kallon.

Baca juga: Liga 1 - Dua Rekrutan Anyar PSM Makassar Diperkenalkan, Ada Eks Persija

Adapun dengan diumumkannya total 4 rekrutan baru, berarti juga menandai akhir pertanyaan suporter terkait perkembangan PSM selama bursa transfer Liga 1.

Artinya, PSM juga meninggalkan jejak Persita Tangerang dan PSBS Biak yang belum mengumumkan pemain baru hingga artikel ini dirilis.

Yap, Persita dan PSBS belum merilis satu pemain pun. Lebih parahnya lagi untuk PSBS Biak yang terkesan kurang aktif setelah pergantian kepemilikan, 24 Mei 2025 lalu.

Pemegang saham tertinggi PSBS Biak sebelumnya, Owen Rahadian, menyatakan mundur dari tim berjuluk Badai Pasifik.

Owen telah mencatatkan cerita manis dengan mengantarkan PSBS promosi dari Liga 2 musim 2023/24 dan berhasil mempertahankan posisi di Liga 1 dengan finis di peringkat ke-9 klasemen musim 2024/25.

Baca juga: Owen Rahadian Mundur dari PSBS Biak, Kini Gabung ke Persipura, Bertekad Loloskan Persipura ke Liga 1

Kini setelah sepeninggalan Owen, muncul wacana terkait pemindahan markas PSBS.

Klub yang sebelumnya bermarkas di Stadion Gelora Papua Bangkit, Jayapura akan direlokasi ke Bandung.

Stadion Si Jalak Harupat (Kab, Bandung) dan lapangan Sidolig, dikabarkan menjadi target markas baru dan mess latihan PSBS.

Gerak-gerik dari PSBS dipertegas oleh ucapan VP Operations PT Persib Bandung Bermartabat, Andang Ruhiat, yang notabene merupakan tim representasi Kota Bandung dan sekitarnya.

Namun, Andang Ruhiat tidak merasa keberatan terkait kebijakan PSBS karena kepemilikan lahan merupakan hak Pemerintah Kota Bandung.

"Soal penggunaan Stadion Sidolig oleh PSBS sebagai lokasi latihan mereka di Liga 1 musim ini, kami ingin menyampaikan bahwa lokasi itu bukanlah milik Persib," kata Andang dilansir Tribun Jabar, Rabu (2/7/2025).

"Melainkan merupakan aset milik Pemerintah Kota Bandung," sambungnya.

"Oleh karena itu, kami sama sekali tidak mempermasalahkan."