Piala Presiden
Runtuhnya Singgasana Arema FC di Piala Presiden 2025, Mental Juara Singo Edan Tak Berbekas
Gelaran Piala Presiden 2025 menjadi momen runtuhnya singgasana Arema FC sebagai juara bertahan sekaligus raja utama turnamen tersebut.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Gelaran Piala Presiden 2025 menjadi momen runtuhnya singgasana Arema FC sebagai juara bertahan sekaligus raja utama turnamen tersebut.
Kekalahan telak dengan skor 0-4 melawan Oxford United di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (10/7/2025) tadi malam menjadi penyebabnya.
Arema FC tidak bisa berbuat banyak melawan Oxford United dalam laga yang sempat diwarnai matinya lampu stadion.
Pada babak pertama, gawang Arema FC yang dikawal Lucas Frigeri bahkan kebobolan tiga gol oleh pemain berbeda.
Placheta (6'), Ole Romeny (9') dan Leo Snowden (43') masing-masing mencetak satu gol ke gawang Arema FC.
Kemenangan Oxford United disempurnakan oleh gol keempat sekaligus penutup yang diukir Gatlin O'Donkor (70').
Skor empat gol tanpa balas pun mewarnai kekalahan telak yang diderita Arema FC di laga kedua Piala Presiden 2025.
Baca juga: Hasil Arema FC vs Oxford United: Diwarnai Insiden Lampu Padam, Ole Romeny Jadi Tumbal Kemenangan 0-4
Kekalahan tersebut akhirnya juga membuat peluang Arema FC untuk mempertahankan gelar seketika ambyar.
Jangankan lolos ke final atau mempertahankan trofi, Arema FC justru malah menyandang predikat tim terburuk.

Sebelum kalah telak melawan Oxford United yang dipastikan menjadi finalis Piala Presiden edisi kali ini.
Arema FC diketahui gagal meraih kemenangan juga saat melawan Liga Indonesia All- Star di laga pertama.
Padahal, Singo Edan sempat memimpin dua gol, sebelum akhirnya disamakan dua kali oleh tim lawan.
Arema FC pun akhirnya harus rela berbagi satu poin melawan Liga Indonesia All-Star pada matchday pembuka.
Hasil imbang melawan Liga Indonesia All-Star, lalu diikuti kekalahan telak dari Oxford United, membuat Singo Edan menjadi juru kunci Grup B.
Tak hanya itu saja, Arema FC juga menjadi tim paling buruk performanya dibandingkan 5 peserta lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.