Kamis, 11 September 2025

Liga Eropa

Protes Fans Crystal Palace di Markas UEFA: Kirim Uang Palsu Jadi Simbol Ketidakadilan

Pendukung Crytal Palace lakukan protes langsung ke markas besar UEFA di Swiss, kirim uang palsu demi tuntut keadilan soal tersingkirnya di Liga Eropa.

cpfc.co.uk
JUARA PIALA FA - Kiper Crystal Palace Dean Henderson ketika mengangkat trofi Piala FA 2024/2025 usai mengalahkan Manchester City di partai final, Sabtu (17/5/2025). Para pendukung Crytal Palace melakukan protes langsung ke markas besar UEFA di Swiss dengan memberikan uang palsu demi tuntut keadilan soal tersingkirnya di Liga Eropa. (Website Palace - 18/5/2025) 

TRIBUNNEWS.COM - Para pendukung Crystal Palace menunjukkan kemarahan mereka dengan cara unik namun tajam terhadap UEFA.

Dalam sebuah aksi protes itu, sekelompok fans The Eagles menyerahkan koper berisi uang palsu ke markas UEFA di Nyon, Swiss, sebagaimana dilaporkan oleh Daily Mail.

Aksi tersebut dipimpin oleh kelompok ultras Holmesdale Fanatics, yang dikenal vokal dalam mendukung klub London Selatan tersebut.

Mereka secara simbolik menyampaikan kekecewaan mereka terhadap UEFA, yang dianggap lebih memprioritaskan kepentingan finansial ketimbang keadilan dalam kompetisi.

JUARA PIALA FA - Kiper Crystal Palace Dean Henderson ketika mengangkat trofi Piala FA 2024/2025 usai mengalahkan Manchester City di partai final, Sabtu (17/5/2025). (Website Palace - 18/5/2025)
JUARA PIALA FA - Kiper Crystal Palace Dean Henderson ketika mengangkat trofi Piala FA 2024/2025 usai mengalahkan Manchester City di partai final, Sabtu (17/5/2025). (Website Palace - 18/5/2025) (cpfc.co.uk)

Latar Belakang: Palace Didiskualifikasi dari Liga Eropa

Crystal Palace sebenarnya berhak tampil di Liga Eropa 2025/26 setelah menjuarai Piala FA.

Namun, UEFA memutuskan untuk mencoret mereka dari kompetisi karena dugaan pelanggaran aturan kepemilikan multi-klub.

Permasalahan muncul karena John Textor, pemilik saham mayoritas di Crystal Palace, juga tercatat memiliki saham di klub Prancis Olympique Lyon.

Menurut regulasi UEFA, dua klub yang dimiliki oleh satu entitas tidak boleh bermain di kompetisi Eropa yang sama.

Dengan Lyon finis di peringkat keenam Ligue 1 dan Palace menutup musim di posisi ke-12 Premier League, UEFA memutuskan Lyon yang berhak tampil di Liga Eropa.

Sementara Palace, jika keputusan itu tak berubah, hanya akan turun ke Liga Konferensi Eropa.

Baca juga: Hasil Final Piala FA: Crystal Palace Juara Untuk Pertama Kali, Manchester City Gigit Jari

Palace Ajukan Banding ke CAS

Pihak Palace tidak tinggal diam. Mereka mengajukan banding atas keputusan UEFA ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Klub menegaskan bahwa Textor tidak memiliki pengaruh dominan dalam pengambilan keputusan di Selhurst Park.

Putusan akhir dari CAS dijadwalkan akan keluar pada 11 Agustus 2025. Jika banding ditolak, kemungkinan besar Nottingham Forest akan mengambil alih posisi Palace di Liga Eropa.

Surat Terbuka untuk UEFA

Dalam aksinya, Holmesdale Fanatics juga menyertakan surat terbuka kepada Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, yang berisi desakan agar UEFA membatalkan keputusan yang mereka anggap tidak adil.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan