Penyebab Son Heung-min Nyatakan Hengkang dari Tottenham Hotspur, Calon Klubnya Disinggung

TRIBUNNEWS.COM - Gelandang Tottenham Hotspur, Son Heung-min menyatakan bakal meninggalkan klub yang membesarkannya di Liga Inggris.

Pemain andalan timnas Korea Selatan itu telah membela Spurs selama 10 tahun.

Son turut berperan besar dalam Spurs mengakhiri paceklik trofi selama 17 tahun saat klub London itu mengalahkan sesama tim Liga Premier Manchester United di final Liga Eropa UEFA pada musim 2024/25.

Mengutip Korea JongAng Daily, Son Heung-min telah resmi mengumumkan kepergiannya dari Tottenham Hotspur musim panas ini.

Pria yang gemar mengenakan nomor punggung 7 itu tak mengutarakan langsung penyebab hengkang dari Spus.

Baginya, keputusan yang ia ambil tidaklah mudah.
 
"Saya telah memutuskan untuk meninggalkan tim musim panas ini," ujar Son dalam konferensi pers yang digelar di IFC, Yeouido, Seoul, pukul 10.00 pagi hari Sabtu (2/8/2025).
 
"Ada sesuatu yang ingin saya sampaikan kepada Anda, dan itu bukan keputusan yang mudah," ujarnya.

"Saya telah memutuskan untuk meninggalkan tim musim panas ini. Saya merasa tepat untuk menyampaikan hal ini secara langsung dalam konferensi pers."

Son tiba di Korea sehari sebelumnya bersama skuad Tottenham menjelang pertandingan persahabatan melawan Newcastle United.

Sesuai jadwal, kedua tim bertanding pada Minggu (3/8/2025) pukul 20.00 waktu setempat di Stadion Piala Dunia Seoul.

Baca juga: Tottenham, Sehari Jalani Dua Laga Uji Coba, Hadapi Wycombe dan Luton Town, Jadi Ajang Seleksi Pemain

Pertandingan tersebut kini telah dipastikan sebagai pertandingan perpisahan Son dengan klub.
 
Ketika ditanya tim mana yang akan ia bela selanjutnya, Son menolak menjelaskan lebih lanjut.

"Saya datang ke sini hari ini bukan untuk memberi tahu ke mana saya akan pergi. Saya masih punya satu pertandingan lagi. Setelah semuanya lebih final, saya akan bisa berbagi lebih banyak lagi," ujarnya.

Rumor Son ke MLS

Dalam beberapa minggu terakhir, media Inggris dan Amerika telah melaporkan bahwa Son, yang masih memiliki satu tahun tersisa dalam kontraknya dengan Tottenham, dikaitkan dengan kepindahan ke LAFC Major League Soccer.

Klub-klub di Arab Saudi juga dilaporkan menunjukkan minat.

Ditanya faktor apa yang akan memengaruhi langkah selanjutnya, Son menjelaskan.

“Belum ada jawaban yang jelas yang bisa saya berikan. Saya pikir saya akan dapat berbicara lebih banyak tentang itu setelah pertandingan besok," paparnya.

“Piala Dunia sangat penting. Ini mungkin yang terakhir bagi saya, dan saya ingin berada di lingkungan di mana saya dapat memberikan segalanya. Lebih dari segalanya, saya ingin berada di suatu tempat di mana saya dapat bermain sepak bola dengan bahagia. Itulah inti dari keputusan ini.”
 
Menjelaskan keputusannya untuk meninggalkan Tottenham, Son berkata, langkah tersebut dinilainya sulit.

 “Ini adalah salah satu keputusan tersulit yang pernah saya buat dalam karier sepak bola saya. Menghabiskan sepuluh tahun di satu klub adalah sesuatu yang saya banggakan. Saya memberikan semua yang saya miliki setiap hari, baik di dalam maupun di luar lapangan. 
 
"Memenangkan Liga Europa musim lalu adalah bagian penting dari itu, saya mencapai sesuatu yang saya perjuangkan. Sebagian dari diri saya ingin menantang diri sendiri di lingkungan baru. Saya berterima kasih kepada klub atas dukungannya terhadap keputusan saya."

Son merasa, sudah waktunya untuk meninggalkan klub.

Menurutnya, Son membutuhkan lingkungan dan motivasi baru.

"Saya berkata pada diri sendiri, 'Ayo mulai lagi," tegasnya.

Baca juga: Pendatang Baru Terbaik di Liga Inggris Gabung ke Tottenham

Meskipun pernah memenangkan Sepatu Emas Liga Primer selama bersama klub, Son belum pernah mengangkat trofi bersama Tottenham hingga gelar Liga Europa tahun ini, yang ia gambarkan sebagai pencapaian puncaknya selama berkarier di London utara.

Son belum mencatatkan kontribusi gol dalam pertandingan pramusim terakhir, dan tampak kurang bersemangat baik di dalam maupun di luar lapangan.

Pada 31 Juli, ia masuk dari bangku cadangan pada menit ke-78 dalam pertandingan melawan Arsenal di Hong Kong.

Setelah pertandingan, bek Cristian Romero menawarinya ban kapten, yang ditolak Son. 
 
"Romero itu tukang bercanda di tim, dia hanya bercanda," kata Son sambil tertawa.
 
Mengenai kapan ia memutuskan untuk pergi, Son ternyata memiliki niat itu sudah lama.

"Saya tidak ingin menjadi pengganggu dalam latihan. Saya tidak ingin menimbulkan gangguan sekecil apa pun, jadi saya berusaha sebaik mungkin untuk merahasiakannya. Tapi selama dua hari di Korea ini, saya ingin menunjukkan versi terbaik diri saya kepada para penggemar.”
 
Pelatih kepala Tottenham, Thomas Frank, sudah memiliki rencana untuk menemani hari-hari terakhir Son bersama Spurs.

“Tentu saja dia akan menjadi kapten. Ini adalah perpisahannya di hadapan para penggemar Korea, dan memberinya momen itu adalah cara klub menunjukkan rasa hormat. Daftar skuad akhir masih bisa berubah, tetapi tujuannya jelas," tukas dia.

Profil dan Biodata Son Heung-min

Son Heung-min, lahir pada 8 Juli 1992 di Chuncheon, Gangwon, Korea Selatan, adalah pemain sepak bola profesional yang kini menjadi kapten Tottenham Hotspur di Liga Inggris dan tim nasional Korea Selatan.

Berposisi sebagai penyerang sayap, Son dikenal akan kecepatan, kemampuan mencetak gol dengan kedua kaki, dan etos kerjanya yang luar biasa.

Ia memulai karier profesional di Hamburger SV pada 2010, kemudian pindah ke Bayer Leverkusen pada 2013, sebelum bergabung dengan Tottenham pada 2015 dengan biaya transfer £22 juta.

Biaya transfer kala itu menjadikannya pemain Asia termahal.

Son mencatatkan sejarah sebagai pemain Asia pertama yang menjadi top skorer Liga Inggris (2021/2022) dan meraih FIFA Puskás Award 2020 untuk gol solo melawan Burnley.

Ia juga memimpin Korea Selatan meraih medali emas Asian Games 2018, memberikan pengecualian wajib militer.

Pada 2025, Son memperpanjang kontraknya dengan Tottenham hingga 2026 dan mengangkat trofi UEFA Europa League, menandai gelar mayor pertamanya bersama klub.

Dengan 173 gol dan 71 assist dalam 454 penampilan untuk Tottenham hingga akhir musim 2024/25, Son dianggap sebagai salah satu pemain Asia terhebat sepanjang masa.

(Tribunnews.com/ Chrysnha)