Son Heung-Min Jadi Pemain LAFC: Mimpi Jadi Kenyataan, LA Kota Luar Biasa

Kata-kata Son Heung-Min Setelah Resmi Jadi Pemain LAFC, Mimpi Jadi Kenyataan, LA Kota Luar Biasa
 
TRIBUNNEWS.COM- Setelah satu dekade di Tottenham Hotspur, di mana ia menjadi ikon klub London tersebut, Son Heung-Min diumumkan sebagai pemain baru Los Angeles FC dan akan bersaing dengan Inter Miami milik Lionel Messi di MLS. 

Pembelian tersebut dilakukan dengan harga €22 juta (Rp 418 Miliar), menjadikannya yang termahal dalam sejarah liga.

"Awal yang baru. Selamat datang di Los Angeles, Sonny!" tulis tim Amerika Serikat itu di media sosial. 

Pemain Korea Selatan ini menandai sebuah era di Spurs, menjadi pencetak gol terbanyak keempat sepanjang masa dan kapten pertama sejak kepergian Harry Kane ke Bayern Munich dan Hugo Lloris, yang akan kembali menjadi rekan setimnya.

Sang penyerang mengucapkan selamat tinggal pada konferensi pers: 

"Sebelum kita memulai konferensi pers, saya hanya ingin berbagi informasi bahwa saya telah memutuskan untuk meninggalkan tim musim panas ini. Ini adalah keputusan tersulit dalam karier saya. Dengan hormat, klub ini membantu saya dalam mengambil keputusan. Jadi saya hanya ingin berbagi informasi ini sebelum kita memulai konferensi pers."

Son menutup karier fantastisnya di Tottenham dengan menjuarai Liga Europa UEFA bersama Cristian Cuti Romero. 

Selama sepuluh tahun bersama tim, ia tampil sebanyak 454 kali, mencetak 173 gol dan memberikan 101 assist . Ia juga dua kali memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Liga Primer Inggris (musim 2018/19 dan 2019/20).

Son Heung-Min, gembira dengan tujuannya: "Mimpi yang jadi kenyataan, LA, kota yang luar biasa!"

Son Heung-Min diperkenalkan sebagai pemain baru LAFC dan memberikan kata-kata pertamanya sebagai anggota tim: 

“Mimpi yang menjadi kenyataan. LA, kota yang luar biasa. Saya hanya ingin berterima kasih kepada para pemiliknya, John, Bennett. Mereka benar-benar bekerja keras untuk membawa saya ke sini, untuk bergabung dengan LAFC". 

"Sejujurnya, itu bukan pilihan pertama saya, tetapi begitu musim saya berakhir dan saya menerima panggilan pertama dari John, dia mengubah pikiran saya. Dia mengubah hati saya. Dia mengubah cara berpikir saya. Dia menunjukkan di mana saya seharusnya berada. Dan sekarang saya di sini. Saya sangat bahagia.”

"Meninggalkan klub tempat saya menghabiskan sebagian besar karier saya, 10 tahun, tentu saja sangat emosional karena saya telah memberikan segalanya". 

"Saya merasa, jauh di lubuk hati, saya merasa hampa karena saya merasa telah memberikan segalanya. Jadi saya merasa membutuhkan babak baru, tantangan baru, dan itulah mengapa saya memilih LAFC, " katanya.