Lionel Messi Jadi Alasan Utama Son Heung-min Bermain di MLS

"Saya di sini untuk membantu menulis babak selanjutnya. Saya bersemangat untuk tantangan baru ini di MLS. Saya datang untuk mengangkat trofi dan memberikan segalanya untuk tim ini, kota ini, dan para penggemarnya."

Son Heung-min Ancaman Messi Raih Gelar MLS

Son Heung-min diperkenalkan di LAFC.  Pemain Korea Selatan tersebut sudah menjadi pemain termahal dalam jutaan dolar yang pernah dibayarkan oleh klub dari Majo League Soccer . 

Di California, ia meninggalkan pesan-pesan penting tentang alasan yang membuatnya meninggalkan Liga Primer Inggris. 

Ada juga peringatan keras dari Son Heung-min untuk Lionel Andrés Messi dan tim Inter Miami yang akan menjadi rival terbesarnya hingga akhir tahun.

LAFC membayar €23 juta (Rp 436 miliar) untuk legenda Tottenham tersebut. 

Son Heung-min meninggalkan Liga Premier setelah satu dekade mengabdi di klub London utara tersebut dan setelah memenangkan gelar Liga Europa di Bilbao melawan Manchester United. 

Sebuah pencapaian yang mengakhiri paceklik gelar selama lebih dari 15 musim di Spurs. Dan kini ia menghadapi tantangan untuk mencegah Messi memenangkan gelar MLS pertamanya bagi tim David Beckham.

“Saya di sini untuk menang. Saya tidak di sini hanya untuk berada di sini. Saya di sini untuk menang. Saya akan memberikan segalanya, dan saya pasti akan menunjukkan sesuatu yang menarik kepada mereka … Dan kemudian saya merasa membutuhkan babak baru, tantangan baru, dan itulah mengapa saya memilih untuk datang ke LAFC. Tentu saja, Anda bisa bilang saya lebih tua, tetapi saya masih dalam kondisi prima, memiliki kaki yang bagus, dan saya pikir saya masih memiliki banyak kualitas. Dan, tentu saja, saya di sini untuk tampil,” kenang Son Heung-min, yang saat ini sedang menunggu putaran berikutnya Piala Liga dari sofa setelah timnya tersingkir.

Penyerang Asia ini tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan kariernya di Eropa. Son Heung-min menerima tawaran perpanjangan kontrak di Tottenham dan juga berbagai tawaran dari klub-klub di benua Eropa. 

Keinginan untuk memulai fase baru kariernya di usia 33 tahun membawanya ke MLS, tempat Messi menjadi pusat segalanya: "Sejujurnya, ini bukan pilihan pertama saya. Tapi dialah panggilan pertama yang saya terima ketika musim saya berakhir. Dia mengubah pikiran saya, mengubah hati saya, mengubah cara berpikir saya. Dia menunjukkan tujuan yang seharusnya saya tuju, dan lihatlah, sekarang saya di sini."

Untuk saat ini, kecuali ada perubahan haluan, Korea Selatan dan Argentina hanya bisa saling berhadapan di final MLS. 

Mereka telah memainkan pertandingan putaran pertama dan berada di konferensi terpisah menunggu kemungkinan final turnamen. 

Son Heung-min memperingatkan Messi dan, seperti yang dilakukannya dengan Tottenham, mencoba mematahkan semua prediksi di sepak bola Amerika Utara.

SUMBER: MARCA, BOLAVIP