Timnas Indonesia
Tawa Calvin Verdonk saat Rekan Setimnya di NEC Beri Prediksi Konyol soal Lille
Kebahagiaan di sekitar Calvin Verdonk saat dirinya menjalani laga pamungkas bersama NEC Nijmegen sebelum pindah ke Lille.
Penulis:
Muhammad Nursina Rasyidin
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Verdonk pun dimainkan Dick Schreuder, pelatih NEC sejak menit awal melawan Fortuna Sittard. Hal yang sama seperti laga-laga sebelumnya ketika pemain berusia 28 tahun tersebut menjadi pilihan utama pelatih di starting XI.
Pada jeda turun minum, penyerang NEC yang mencetak gol ke gawang Fortuna Sittard, Bryan Linsenn menghampiri Verdonk.
Ia meminta agar Verdonk menikmati 45 menit terakhirnya untuk NEC. Laga ke-165 dan musim kelima Verdonk bersama NEC.
"Dia meminta saya untuk menikmati 45 menit terakhir untuk NEC, dan saya pun melakukannya," bebernya.
Pengkhianat
Verdonk tak sabar menjalani petualangan barunya di Prancis.
Namun sebelum itu, candaan konyol dari rekannya membuatnya tertawa.
"Saya sudah membicarakannya dengan beberapa orang (rekannya di klub), Linsenn, Sandler, dan Van Crooij," ungkapnya.
"Mereka sangat penasaran bagaimana saya akan bersikap di sana."
Diketahui, Verdonk bukanlah tipe pemain yang banyak bicara secara karakter. Baik di Timnas Indonesia atau di klub, dia terkenal dengan seorang yang pendiam.
"Saya bukan orang banyak banyak bicara. Ketika saya merasa di rumah, saya bisa sibuk dan punya banyak energi," ucapnya.
"Jadi butuh waktu untuk adaptasi," sambungnya.
Mereka, rekan dekatnya Verdonk telah mencap bek kiri Timnas Indonesia itu sebagai pengkhianat.
Bahkan, mereka memprediksi Verdonk tidak akan lama di Lille dan akan menjalani masa pinjaman.
Tapi, semua itu disampaikan dengan konteks bercanda dari kedekatan yang mereka ciptakan.
"Mereka sudah menyebut saya penghianat," tutur Verdonk tertawa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.