Pemain Naturalisasi Malaysia Soroti Sanksi FIFA: Keputusan yang Membingungkan
Pemain naturalisasi Timnas Malaysia, Liridon Krasniqi buka suara mengenai sanksi FIFA yang menimpa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
TRIBUNNEWS.COM – Pemain naturalisasi Timnas Malaysia, Liridon Krasniqi, ikut bersuara mengenai sanksi FIFA kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Meski tidak termasuk dalam tujuh pemain yang dijatuhi hukuman, gelandang berusia 33 tahun itu mengaku tidak bisa tinggal diam melihat rekan-rekannya menjadi korban.
Liridon, yang sudah mengoleksi enam caps dan satu gol bersama Harimau Malaya.
Pemain Miami United itu tidak lagi ambil bagian di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 maupun Piala Asia 2027.
Namun, ia tetap menilai keputusan FIFA tersebut sebagai sesuatu yang membingungkan dan merugikan Malaysia.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, Liridon menegaskan bahwa FAM sudah menjalani semua proses sesuai prosedur.
“Malaysia telah membuat segala perkara dengan betul. Setiap dokumen, prosedur dan langkah telah dipatuhi dengan kerjasama pihak kerajaan, FAM dan FIFA sendiri," tulis Liridon, dikutip dari MakanBola.
"Para pemain ini sudah pun diluluskan. Sekarang tiba-tiba keputusan diubah? Kenapa? Oleh siapa?” tambahnya.
Lebih jauh, mantan pemain Kedah FA itu menyebut masalah ini bukan sekadar teknis dokumen, melainkan juga menyangkut marwah, integritas, serta kebangkitan sepak bola Malaysia.
Baca juga: Malaysia Punya Teman, Afrika Selatan Disanksi FIFA Gegara Turunkan Pemain Ilegal, Hukumannya Serem
Ia juga menyoroti peran besar DYAM Tunku Ismail, Pemangku Sultan Johor, yang disebutnya sebagai sosok penting dalam memajukan sepak bola Malaysia.
Namun, Liridon merasa prihatin melihat rakyat Malaysia justru terpecah di tengah situasi sulit ini.
“Ini bukan masa untuk berpecah. Ini masanya untuk setiap rakyat Malaysia, pemain, pemimpin, media, kerajaan, semua untuk berdiri bersama," kata Liridon.
"Jika kita tidak mempertahankan maruah kita sendiri, tiada siapa lagi yang akan melakukannya,” tegasnya.
Liridon pun menutup pernyataannya dengan seruan persatuan demi membela nama baik Harimau Malaya.
“Kepada orang-orang Malaysia, sekarang saatnya bersatu, mendukung pemain kita, mendukung tim kita, mendukung bendera kita. Kita tidak akan tunduk kepada ketidakadilan," tambah mantan pemain Johor Darul Takzim itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.