Liga Champions
Real Madrid vs Juventus, Mbappe Tatap Rekor CR7, Kamis 23 Okt Jam 02.00 WIB
Kylian Mbappe berpeluang menyamai rekor Cristiano Ronaldo yang telah mencetak gol dalam 12 pertandingan secara berturut-turut.
Real Madrid vs Juventus, Mbappe Tatap Rekor CR7, Kamis 23 Okt Pukul 02.00 WIB
Ringkasan Berita:
- Kylian Mbappe berpeluang menyamai rekor Cristiano Ronaldo
- CR7 telah mencetak gol dalam 12 pertandingan secara berturut-turut.
- Rekor itu akan disamai oleh Mbappe jika dia mencetak gol melawan Juventus
- Dia selalu mencetak gol dalam 11 pertandingan untuk negara Prancis dan klubnya Real Madrid
- Total dia telah mencetak 15 gol dan menyumbang 4 asis dalam 11 pertandingan terakhir.
TRIBUNNEWS.COM- Bintang sepak bola Real Madrid, Kylian Mbappe berpeluang menyamai rekor Cristiano Ronaldo yang telah mencetak gol dalam 12 pertandingan secara berturut-turut.
Rekor itu akan disamai oleh Mbappe jika dia mencetak satu gol melawan Juventus di Liga Champion pada Pekan Ketiga di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (23/10) Pukul 02.00 WIB
Mbappe sedang berada dalam mode haus gol, di mana dia selalu mencetak gol dalam 11 pertandingan untuk negara Prancis dan klubnya Real Madrid, total dia telah mencetak 15 gol dan menyumbang 4 asis dalam 11 pertandingan terakhir.
Termasuk dengan mencetak hattrick saat menang 5-0 atas Kairat Almaty, dan mencetak brace pada pertandingan melawan Marseile dan Levante.
Mbappe kini hanya terpaut satu gol lagi di laga melawan Juventus untuk menyamai rekor Cristiano Ronaldo, yaitu 12 gol berturut-turut di semua kompetisi untuk klub dan negaranya. Mbappe memiliki peluang untuk memperpanjangnya jumlah golnya untuk pertandingan Ke-12 saat Real menghadapi Juventus di Liga Champions.
Pasalnya dalam empat pertandingan melawan Juventus sepanjang karier Mbappe sejauh ini, Mbappe telah mencetak empat gol, jadi rasanya ada peluang bagus ia akan memperpanjang catatan golnya di laga Ke-12.
Baca juga: Erling Haaland dan Kylian Mbappe di Ambang Menyamai Rekor Cristiano Ronaldo
Sebuah duel klasik Eropa kembali hadir di panggung termegah sepak bola saat Real Madrid menjamu Juventus Liga Champion. Bukan hanya sekadar adu taktik, tetapi juga pertarungan gengsi antara dua raksasa dengan sejarah panjang di Liga Champions.
Stadion Santiago Bernabéu akan menjadi saksi bisu, saat dua entitas yang mendominasi di kancah domestik masing-masing, berhadapan untuk membuktikan siapa yang layak menguasai Eropa. Madrid yang tak terbendung menghadapi Juventus yang sedang mencari jati diri.
Real Madrid, di bawah arahan Xabi Alonso, tengah berada di puncak performa. Mereka memimpin klasemen La Liga dan menunjukkan dominasi di fase grup Liga Champions musim ini. Dengan skuad yang penuh bintang dan momentum yang luar biasa, Los Blancos tampil begitu mengancam.
Kehadiran Mbappé telah memberikan dimensi serangan baru yang mematikan, dengan sang striker Prancis mencetak gol secara konsisten. Fleksibilitas taktik Alonso memungkinkan Madrid mengatasi berbagai tantangan, meski beberapa isu di lini belakang terkadang muncul. Namun, di Bernabéu, kekuatan mereka hampir tak terbendung.
Di sisi lain, Juventus berada dalam proses transisi. Si Nyonya Tua sedang berupaya mengembalikan kepercayaan diri mereka di Eropa setelah beberapa musim yang kurang memuaskan. Formasi 3-4-2-1 yang pragmatis namun efisien mungkin menjadi senjata utama mereka untuk meredam serangan Madrid.
Pertahanan yang solid dan serangan balik cepat akan menjadi kunci bagi pasukan Igor Tudor, yang ingin mengamankan setidaknya satu poin di Madrid. Meskipun demikian, lini belakang mereka terlihat rentan dalam beberapa pertandingan terakhir, sebuah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh lini serang Madrid yang eksplosif.
Pertandingan ini akan diwarnai beberapa duel individu yang menarik. Bagaimana pertahanan Juventus akan mengatasi kecepatan Mbappé dan Vinícius Jr. menjadi pertanyaan besar. Di lini tengah, pertarungan antara gelandang Madrid yang kreatif dan gelandang Juventus yang solid akan menentukan siapa yang menguasai jalannya laga.
Dari catatan sejarah, pertemuan kedua tim selalu menyajikan drama yang tak terlupakan. Mulai dari final 1998 yang kontroversial hingga drama perempat final 2018 yang diakhiri dengan penalti kontroversial Cristiano Ronaldo. Kali ini, meski tidak se-glamor pertemuan-pertemuan di masa lalu, faktor gengsi dan ambisi akan tetap membuat laga ini intens sejak menit pertama.
Real Madrid tampaknya memiliki sedikit keunggulan, terutama dengan bermain di kandang. Kemenangan akan memperkokoh posisi mereka, sementara bagi Juventus, hasil imbang pun akan terasa seperti kemenangan.
Siapapun yang keluar sebagai pemenang, satu hal yang pasti: Bernabéu akan menyajikan malam Liga Champions yang magis dan penuh ketegangan. Pertandingan ini bukan hanya sekadar tiga poin, tetapi tentang warisan, kehormatan, dan dominasi panggung Eropa.
Bintang Juventus, Kenan Yildiz, bersemangat menghadapi Real Madrid di Bernabeu, tetapi ia menepis anggapan bahwa ia akan dibandingkan dengan Alessandro Del Piero. 'Saya ingin membangun sejarah saya sendiri,' katanya dikutip dari Football Italia.
Juventus yang diperkuat Yildiz akan bertandang ke markas Real Madrid, Ini akan menjadi pertama kalinya bagi Yildiz bermain di Bernabeu dan bintang muda Turki itu tak sabar menantikan pertandingan dimulai. "Setiap anak bermimpi bermain di stadion itu," ujar Yildiz kepada UEFA.
"Saya pikir itu salah satu yang terbaik di dunia, dan bisa bermain di sana sekarang adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Menghadapi klub seperti itu di Liga Champions sungguh luar biasa. Saya harap semuanya berjalan lancar, dan saya berharap dapat memainkan pertandingan yang hebat."
Yildiz berusia 20 tahun, tetapi ini sudah musim ketiga ia mengenakan nomor punggung 10 Juventus yang sebelumnya pernah dimiliki oleh para pemain terbaik sepanjang sejarah klub, termasuk Alessandro Del Piero yang legendaris. Yildiz menjelaskan tentang mengenakan nomor punggung 10 Juventus.
“Awalnya, saya berpikir: ‘Ya Tuhan, apakah saya sanggup mengenakan nomor punggung 10?’ Tapi setelah itu, saya tidak terlalu menganggapnya penting,” kata Yildiz.
“Saya hanya ingin nomor punggung itu bersinar dan bersenang-senang. Sejujurnya, nomor punggung itu tidak penting. Saya penting. Jadi, saya selalu memberikan segalanya untuk menunjukkan kemampuan saya".
"Saya harap semuanya berjalan baik sejauh ini, jadi saya ingin terus seperti ini. Rasanya luar biasa. Itu impian setiap anak, dan sekarang saya mengenakan seragam ini di klub seperti ini. Saya selalu bilang saya tidak suka perbandingan antara saya dan dia [Del Piero] karena dia legenda,” lanjut bintang Juventus itu.
Yildiz ingin membangun sejarah dirinya sendiri. “Kariernya sudah berakhir; karier saya baru saja dimulai. Saya ingin membangun sejarah saya sendiri. Dia seseorang yang selalu saya kagumi, dan saya bangga memakai nomor punggungnya di klub ini.”
Yildiz dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di Eropa saat ini, tetapi talenta Juventus ini akan terus fokus pada penampilannya saja. “Itu motivasi yang hebat, tetapi saya selalu fokus pada diri saya sendiri,” katanya.
“Saya tidak terlalu suka perbandingan. Saya adalah diri saya sendiri. Saya tidak seperti orang lain. Itulah mengapa saya hanya melihat diri saya sendiri.”
Namun, kesempatan untuk berhadapan dengan pemain-pemain terbaik di dunia memang membuat bintang muda Juventus ini bersemangat. “Tentu saja ya. Itu membuat saya bersemangat karena saat kecil saya bermimpi berada di sana dan sekarang nama saya ada di antara para pemain utama. Jadi ya, ini merupakan sumber kebanggaan dan emosi yang luar biasa,” katanya.
Duel di ibu kota Spanyol ini bisa menjadi pertemuan terakhir Igor Tudor sebagai pelatih Bianconeri. Menurut Tuttosport, Tudor berada di ambang pemecatan di awal musim setelah timnya memperpanjang rentetan tanpa kemenangan yang mengerikan menjadi enam pertandingan.
Como mengalahkan Juventus 2-0 di Stadio Giuseppe Sinigaglia untuk mengakhiri rentetan lima hasil imbang beruntun mereka yang menyedihkan di semua kompetisi. Oleh karena itu, pria berusia 47 tahun ini merasakan tekanan besar menjelang pertandingan melawan juara Eropa dengan rekor waktu tersebut.
Lebih lanjut, hubungan yang dingin dengan direktur olahraga Damien Comolli tidak menguntungkan Tudor, yang menyoroti pentingnya mengalahkan Real Madrid di tengah segala rintangan.
Namun, hal itu tentu tidak mudah, terutama mengingat performa Los Blancos yang sedang panas menjelang pertandingan ini. Kylian Mbappe yang lincah mencetak gol di menit-menit akhir menginspirasi tim Xabi Alonso meraih kemenangan tipis 1-0 atas Getafe, menempatkan dirinya di ambang sejarah.
Pemain Prancis berusia 26 tahun itu berpeluang menyamai rekor Cristiano Ronaldo yang mencetak gol dalam 12 penampilan berturut-turut dengan satu gol melawan Juventus.
Sementara itu, raksasa La Liga yang sedang naik daun ini mengawali pertandingan dengan bekal tiga kemenangan beruntun di semua kompetisi, termasuk kemenangan telak 5-0 atas Kairat Almaty di Liga Champions.
Real Madrid vs Juventus
Liga Champion Pekan Ke-3
Stadion: Santiago Bernabeu
Kamis (23/10) Pukul 02.00 WIB
Perkiraan Pemain
Real Madrid (4-2-3-1):
Courtois; Valverde, Militao, Asencio, Carreras; Tchouameni, Camavinga; Mastantuono, Guler, Vinicius; Mbappe
Manajer: Xabi Alonso
Juventus (3-4-2-1):
Di Gregorio; Gatti, Rugani, Kelly; Kalulu, Locatelli, Thuram, Cambiaso; Conceicao, Yildiz; David
Manajer: Igor Tudor
Perbandingan Peringkat di Klasemen UCL
No Tim Menang Seri Kalah Poin
2 Real Madrid 2 0 0 6
23 Juventus 0 2 0 2
Player to Watch:
Kylian Mbappe, Strker Real Madrid
Kenan Yildiz, Striker Juventus
(Tribunnews/mba)
Liga Champions
| Di Balik Kemenangan Barcelona, Kehidupan Baru Marcus Rashford Mencuat |
|---|
| Hasil Klasemen Liga Champions: PSG, Inter Milan dan Arsenal Masih Sempurna |
|---|
| Prediksi Skor Frankfurt vs Liverpool di Liga Champions: The Reds, Pilih Bangkit atau Terpuruk? |
|---|
| Hasil Liga Champions: Arsenal Pesta 4 Gol, Wakil Spanyol Tunduk di Kaki The Gunners |
|---|
| Prediksi Skor Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Mbappe On Fire, Bianconeri Meradang |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.