Statistik Mencolok Liga Inggris: Set Piece Mendadak Jadi Solusi, Arsenal Dalang Utamanya

Ringkasan Berita:

• Statistik mencolok mewarnai keberlangsungan kompetisi Liga Inggris 2025/2026 yang sudah memainkan 9 matchday.
• Set piece alias bola mati mendadak menjadi salah satu senjata ampuh mencetak gol musim ini.
• Arsenal menjadi dalang utama dari tingginya presentase jumlah gol set piece musim ini, khususnya dari tendangan sudut.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah statistik mencolok mewarnai keberlangsungan kompetisi Liga Inggris 2025/2026 yang sudah menggelar 9 matchday pada musim ini.

Jika merujuk klasemen Liga Inggris, Arsenal masih menempati peringkat pertama raihan 22 poin, unggul 4 poin dari Bournemouth selaku runner-up.

Posisi ketiga dan keempat ditempati Sunderland serta Tottenham Hotspur yang kompak mengoleksi 17 poin.

Lalu, peringkat kelima s/d ketujuh berurutan dihuni Manchester City (16), Manchester United (16) dan Liverpool (15).

Untuk penghuni zona degradasi saat ini diisi oleh Nottingham Forest (5), West Ham (4) dan Wolverhampton (2).

Menilik semakin ketatnya kompetisi Liga Inggris musim ini, ada satu catatan menarik yang patut diketahui.

Satu catatan ini bukan menyoal status Wolves yang masih menjadi satu-satunya klub yang hampa kemenangan.

Bukan pula soal rekor elit pertahanan Arsenal yang baru kebobolan tiga gol dari sembilan pertandingan.

Tapi, catatan yang dimaksud ialah perihal presentase gol yang berasal dari set piece alias bola mati yang jumlahnya musim ini meningkat cukup tajam.

Baca juga: Arsenal Berpacu dengan Kebisingan Media, Mikel Arteta: Itulah Bukti Kebesaran Klub Ini!

Dilansir akun instagram Live Here We Go, dari total 241 gol yang tercipta di Liga Inggris musim ini, hampir 45 gol tercipta dari situasi bola mati khususnya lagi tendangan pojok alias corner kick.

Jika dihitung lebih rinci, presentase gol dari tendangan sudut musim ini di Liga Inggris, menembus 19 persen.

Presentase tersebut pun telah diklaim sebagai yang tertinggi dalam satu musim kompetisi Liga Inggris.

Klaim tersebut tentu mengejutkan, apalagi kompetisi Liga Inggris musim ini baru memainkan 9 matchday alias 1/4 menuju perjalanan akhirnya.

Hanya saja, faktanya memang demikian.