5 Pemain Real Madrid Tak Bahagia, Florentino Perez Tameng Desakan Pemecatan Xabi Alonso

Ringkasan Berita:

• 5 pemain Real Madrid disebut mulai tak nyaman dengan gaya kepemimpinan pelatih Xabi Alonso
• Kelima pemain tersebut meliputi: Thibaut Courtois, Vinicius Junior, Eduardo Camavinga, Federico Valverde, dan Jude Bellingham
• Masa depan Xabi Alonso sebagai pelatih Real Madrid mulai dipertanyakan

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi internal Real Madrid dikabarkan memanas di bawah pelatih Xabi Alonso. Lima pemain bintang, termasuk Jude Bellingham, dilaporkan tidak puas dengan gaya kepemimpinannya.

Banyak pihak mulai mempertanyakan performa tim di bawah pimpinan Xabi Alonso.

Memang benar, ada tuntutan agar Alonso segera memperbaiki performa tim. Namun pihak internal klub tidak menganggap krisis yang terjadi saat ini sebagai alasan yang cukup untuk memecat sang pelatih.

Para petinggi klub, termasuk Presiden Florentino Perez, dikabarkan tetap mendukung penuh pelatih asal Basque tersebut. Mereka percaya Alonso masih memiliki visi jangka panjang yang jelas untuk tim.

Meski demikian, muncul rumor tentang adanya gesekan dan keretakan di ruang ganti Real Madrid. Disebutkan, beberapa pemain tidak menyukai pendekatan taktis yang dibawa Alonso sejak awal musim.

Kendati Los Blancos masih memuncaki klasemen Liga Spanyol, hubungan antara Alonso dan para pemain mulai menegang.

Laporan dari Spanyol menyebut adanya perbedaan pandangan taktik dan gaya bermain.

Xabi Alonso yang baru ditunjuk pada musim panas 2025 menggantikan Carlo Ancelotti, dinilai terlalu kaku dalam pendekatan taktisnya.

Hal ini menimbulkan ketegangan di ruang ganti, terutama di antara pemain senior.

Beberapa pemain bahkan dikabarkan mulai menunjukkan frustrasi di lapangan dan sesi latihan.

Ketidakharmonisan ini bisa menjadi ancaman bagi stabilitas Real Madrid ke depan.

Menurut laporan Mundo Deportivo, pemain seperti Thibaut Courtois, Vinicius Junior, dan Jude Bellingham termasuk di antara yang merasa tidak nyaman dengan sistem Alonso.

Mereka menilai gaya bermain yang mengandalkan penguasaan bola dari belakang terlalu membatasi kreativitas.

Vinicius Junior disebut beberapa kali memperlihatkan ekspresi tidak puas saat diganti.

Ia bahkan sempat bersitegang dengan sang pelatih dalam laga El Clasico melawan Barcelona sebelum akhirnya meminta maaf kepada tim.