Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kenangan Buruk Italia dari Irlandia Utara: Bikin Azzurri Gagal Lolos ke Piala Dunia 68 Tahun Lalu
Hasil undian play-off Piala Dunia 2026 yang didapat Timnas Italia membuka luka lama. Irlandia Utara pernah jadi momok bagi Italia 68 tahun yang lalu.
Ringkasan Berita:
- Italia kembali berhadapan dengan kenangan kelam tahun 1958, ketika Irlandia Utara membuat mereka gagal lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya
- Tragedi di Belfast itu menjadi peringatan serius bagi skuad Rino Gattuso yang kini tampil dengan performa rapuh dan rentan kejutan
- Jika gagal mengatasi Irlandia Utara dan lawan di laga final play-off, Italia berpotensi mencatkan sejarah kelam absen di tiga Piala Dunia beruntun
TRIBUNNEWS.COM - Hasil undian play-off Piala Dunia 2026 yang didapat Timnas Italia membuka luka lama, jauh 68 tahun yang lalu.
Penggemar Timnas Italia zaman now mungkin masih ingat dengan kegagalan melawan Swedia pada 2017 dan kekalahan tragis dari Makedonia Utara pada 2022.
Dua laga itu membuat Italia harus gagal lolos ke Piala Dunia 2018 dan 2022, dua edisi beruntun.
Mundur lebih jauh lagi, Italia pernah menelan pengalaman yang tak kalah kelam, dan itu rawan terulang lagi saat mereka berjumpa Irandia Utara.
Ya, Irlandia Utara akan menjadi lawan Italia di babak semifinal play-off Piala Dunia 2026 yang dijadwalkan berlangsung 26 Maret mendatang.
Irlandia memang terlihat di atas kertas adalah lawan yang paling ringan, namun justru mereka pernah menghancurkan mimpi Italia 68 tahun silam.
Bagi para kakek atau generasi tua di Italia, Irlandia Utara bukan sekadar tim kecil dari Britania.
Mereka pernah mengalahkan Italia pada 1958, dan membuat Azzurri gagal tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Tragedi di Windsor Park itu menjadi noda yang terasa mustahil terulang, - setidaknya sebelum era modern ketika Azzurri justru kembali dua kali absen beruntun pada 2018 dan 2022.
Baca juga: Hasil Drawing dan Jadwal Play-off Piala Dunia 2026 Zona Eropa: Italia Kans Jumpa Wales di Final
Belfast 1958: Kuburan Mimpi Italia
Dilansir Football Italia, pada laga yang bukan secara langsung berstatus play-off, Italia hanya membutuhkan hasil imbang untuk terbang ke Swedia.
Namun skuad Alfredo Foni justru takluk dari Irlandia Utara. Keputusan Foni memilih komposisi menyerang—meski tidak membutuhkan kemenangan—dikritik keras.
Sorotan juga tertuju pada penggunaan beberapa Oriundi (pemain kelahiran luar Italia) yang dianggap gagal memberikan keseimbangan.
Sebelum laga resmi yang menentukan itu, kedua tim sebenarnya sudah bertemu dalam duel yang kacau dan dikenal sebagai “Battle of Belfast”.
Pertandingan persahabatan tersebut berlangsung keras setelah wasit aslinya tak bisa datang karena kabut tebal.
Seharusnya itu menjadi alarm bagi Italia. Namun yang terjadi, mereka kembali lengah di laga kedua, tertinggal dua gol, hanya mampu membalas sekali.
Azzurri mengakhiri pertandingan dengan 10 pemain serta gelar memalukan: tim Italia pertama yang gagal ke Piala Dunia.
Deja Vu untuk Gattuso?
Kini, hampir tujuh dekade berlalu, namun sejarah seolah mengintip dari balik undian.
Irlandia Utara masih membawa gaya bermain yang sama: fisik, agresif, dan tanpa beban.
Rino Gattuso, yang baru memegang kendali Azzurri, tahu betul bahwa kesalahan sekecil apa pun dapat berakibat fatal.
Dengan performa Italia yang rapuh dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada jaminan pertandingan akan berjalan sesuai rencana.
Meski demikian, ada sedikit hiburan dari masa lalu: kegagalan 1958 adalah satu-satunya kekalahan Italia dari Irlandia Utara.
Dalam situasi bermain di kandang, peluang Italia untuk melaju setidaknya ke final play-off masih cukup besar—meskipun rasa cemas tetap menggantung.
Baca juga: Sorotan Playoff Piala Dunia 2026 - Trauma Italia Bikin Gattuso Tak Hanyut Arus Ekspektasi
Wales atau Bosnia Menanti, Tantangan yang Sama Beratnya
Jika Italia lolos dari hadangan pertama, mereka bakal bertandang ke markas lawan pada partai penentuan.
Opsi pertama: Wales. Rekor pertemuan Italia memang positif, namun Wales tetap lawan yang tak mudah, terlebih dengan moral Azzurri yang naik-turun.
Alternatif lainnya adalah Bosnia dan Herzegovina—tim yang baru sekali menang melawan Italia, namun punya banyak pemain yang akrab dengan Serie A.
Dengan sosok seperti Edin Dzeko, mereka pasti sangat bernafsu menjadi batu sandungan bagi Italia demi tiket Piala Dunia kedua dalam sejarah mereka.
Italia adalah negara dengan empat gelar Piala Dunia, namun realitas saat ini jauh dari masa kejayaan itu.
Kekalahan-kekalahan dari tim non-unggulan menjadi pola yang makin sering terulang.
Jika kembali gagal, Italia akan melakoni tiga edisi Piala Dunia beruntun tanpa partisipasi, -sebuah bencana bagi negara dengan tradisi sepak bola sekuat ini.
Itulah tugas berat Gattuso dalam beberapa bulan ke depan: mengembalikan ketenangan, identitas, dan mentalitas juara Italia di saat semua berjalan tidak stabil.
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.