Selasa, 9 September 2025

Aplikasi Turn Back Hoax Kumpulkan Informasi Fitnah

Aplikasi yang dirancang untuk mengumpulkan berbagai informasi fitnah dan hoax yang beredar di internet, baru-baru ini diluncurkan.

Akhir-akhir ini, jagad maya di Indonesia kerap diramaikan oleh berita-berita hoax. Sejumlah pejabat pun harus menyampaikan bantahan atas berita hoax itu. Di antaranya Presiden Joko Widodo yang menyatakan berita 10 juta tenaga kerja Tiongkok telah masuk ke Indonesia. Jokowi menegaskan berita tersebut adalah hoax.

Kondisi jembatan Cisomang, salah satu jembatan di jalur tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang), yang mengalami pergeseran sehingga hanya boleh dilintasi kendaraan kecil, juga jadi sasaran hoax. Secara berantai, beredar foto yang memperlihatkan tiang jembatan Cisomang bengkok.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun segera menegaskan bahwa foto tiang jembatan Cisomang miring adalah foto hoax.

Google sebagai wadah pencarian informasi, sedikit banyak berkontribusi terhadap maraknya tren tersebut. Hal ini disadari Managing Director Google Indonesia, Tony Keusgen.

Menurut dia, Google sebagai platform selama ini cuma berperan sebagai penghimpun sehingga tak bisa mengontrol berbagai informasi yang diunggah netizen ke internet.

"Ada pihak-pihak tertentu yang memasukkan informasi palsu di internet dan terhimpun di Google. Kami belum bisa mengontrol itu," kata Tony dalam acara Google Year in Search di, Jakarta, Rabu (14/12).

Meski demikian, ia mengatakan Google sebisa mungkin merekomendasikan informasi yang akurat di hasil pencarian teratas.

Hal tersebut ditegaskan oleh Communication Leads Google Indonesia, Putri Silalahi. "Di Google News kami bekerja sama dengan teman-teman media yang kredibel. Tujuannya supaya ketika netizen mencari berita tertentu, yang muncul paling atas adalah berita-berita faktual dan terpercaya," katanya.

Untuk pencarian mobile, Google juga menyematkan teknologi Accelerated Mobile Pages (AMP) khusus bagi orgnanisasi media yang kompeten. Fungsinya untuk meringankan artikel ketika dibuka netizen.

"Kalau website media kredibel dibuat ringan, netizen juga akan cenderung memilih membuka artikel-artikel itu," kata Putri. (tribunnews/kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan