Rabu, 20 Agustus 2025

Ingat Guru yang Mengajar Komputer lewat Papan Tulis? Ini yang Terjadi Setelah Foto itu Viral

Ingat kisah viral seorang guru di Afrika yang mengajar pelajaran komputer Microsoft Word di papan tulis?

Editor: Aji Bramastra
Quartz Africa
Guru Akoto mengajar komputer lewat papan tulis karena sekolahnya tak punya komputer. 

TRIBUNNEWS.COM - Ingat kisah viral seorang guru di Afrika yang mengajar pelajaran komputer Microsoft Word di papan tulis?

Ya, guru itu terpaksa menggambar layar di Microsoft Word di papan tulis, karena sekolahnya mengajar memang tak punya komputer.

Gara-gara fotonya viral, guru itu mendapat perhatian khusus dari Microsoft. 

Perusahaan yang mengantar Bill Gates sebagai pria terkaya di dunia ini, berjanji mengirim set peralatan komputer lengkap ke sekolah guru tersebut.

Semua berawal ketika seorang pengusaha setempat, Rebecca Enonchong, mengunggah foto viral itu di akun Twitter-nya.

Ia pun me-mention akun Microsoft Afrika

"Hei @MicrosoftAfrica, dia mengajar Microsoft Word di papan tulis. Sudah tentu kalian bakal memberinya peralatan yang memadai kan?," kicau Enonchong.

Dua hari kemudian, kicauan ini dibalas oleh pihak Microsoft Afrika.

Mereka berjanji mengirim sebuah komputer kepada guru tersebut, dan berkata mereka akan memberikan pelatihan khusus kepadanya.

Dikutip dari Quartz Africa, guru tersebut bernama Richard Appiah Akoto (33), dan mengajar di Ghana.

Dia mengajar di SMP Betenase, Sekyedomase.

Dia telah menjadi guru di sekolah itu selama enam tahun.

Dalam satu posting di Facebooknya, Akoto menulis:

"Mengajar komputer di sekolah Ghana sangat lucu. Komputer di papan tulis. Saya sayang pelajar saya, jadi perlu buat mereka paham apa yang saya ajar,"

Menurut Quartz, sekolah Akoto tidak mempunyai satu komputer pun sejak tahun 2011.

Meski, jelas-jelas menjadi satu alat bagi pelajar untuk lulus pelajaran teknologi dan komunikasi.

Foto ini kemudian jadi viral.

Netizen merasa kagum dengan dedikasi Akoto.

Menaggapi fotonya viral, Akoto mengatakan : "Ini bukan kali pertama saya menggambarnya. Saya telah melakukannya berulang kali saat di kelas,".

"Saya suka unggah gambar di Facebook supaya saya dapat berbagi perasaan. Saya tidak sangka foto ini akan ramai seperti ini,"

Akoto sebetulnya punya laptop.

Tapi dia tidak menggunakannya kerana ciri-cirinya berbeda dari apa yang ada dalam buku pelajaran rasmi.

Akoto, juga menambah bahawa sekolahnya memerlukan sekitar 50 komputer untuk pembelajaran. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan